2. Planning

122 13 0
                                    

Berakhirnya sebuah hubungan memang terasa menyakitkan bagi kedua pihak yang pernah saling mencintai sebelumnya. Seorang wanita tampak masih terjaga di dalam kamarnya dan hanya menatap kosong ke arah tembok walaupun tubuhnya sudah terbaring di atas tempat tidur. Pagi hari datang dengan cepat seolah waktu tidak mengizinkannya untuk beristirahat. Dia sepertinya sudah mengalami kejadian terburuknya tahun ini. Ponsel yang tadinya selalu digunakan hampir setiap saat, sekarang hanya tergeletak tanpa suara tidak jauh darinya. 

"Noona, apa kau sudah bangun?" Suara ketukan pintu membuatnya masih tidak bergerak sedikitpun. 

Bahkan sampai benda itu terdorong dari luar pun, pandangannya belum berubah sama sekali sejak tadi. 

"Noona...." Sang Adik yang tinggal bersamanya perlahan berjalan mendekat. 

"Chorong noona..."

Wanita itu menghela nafasnya beberapa kali sebelum mengumpulkan tenaganya untuk segera bangkit duduk. 

"Apa kau baik-baik saja?"

Chorong tidak menjawab namun sudah melihat ke arah sang Adik yang duduk di pinggir tempat tidur. 

"Noona, aku sudah membuat sarapan untukmu. Apa kau lapar?"

Tiba-tiba saja kepala wanita itu langsung tertunduk. Bahkan kedua tangannya menutupi wajahnya sendiri namun tidak ada tangisan lagi yang keluar dari sana. 

"Aku harus bekerja sekarang"

"Nde?"

Chorong sudah mengangkat kepalanya lagi dan hendak turun dari sana. Namun Chanyeol menghentikannya dengan cepat karena kondisinya yang sangat menyedihkan. 

"Aku baik-baik saja, Chanyeol'ah. Jangan khawatir"

"Tapi noona..."

Wanita itu melepas genggaman sang Adik dan melanjutkan niatannya menuju ke kamar mandi. Chanyeol hanya bisa terdiam di sana dan memikirkan kembali bagaimana caranya menghentikan tindakan dari Kakaknya itu. Bahkan saat Chorong hendak keluar rumah, dia tidak bisa berdebat lama karena kondisi sang Kakak yang terlalu lemah. 

"Arasseo. Tapi biarkan aku mengantarmu, noona. Aku juga yang akan menjemputmu nanti"

Chorong tidak bisa menolak. Meskipun mereka hanya menggunakan taxi karena mobil Chanyeol yang sudah terjual, mereka tetap bisa tiba di tempat tujuan tepat pada waktunya. 

"Terima kasih. Sekarang, pulanglah"

"Nde..." Chanyeol melihat kepergian sang Kakak terlebih dulu sebelum masuk kembali ke dalam taxi itu. 

Sementara Chorong yang sudah masuk ke dalam gedung tempat bekerjanya, hanya bisa berjalan dengan menghiraukan pandangan aneh dari beberapa rekan kerjanya. 

"Annyeonghaseyo..." Dia sesekali masih bisa menyapa Manajer bagian lain yang berada satu lift dengannya. 

Wanita itu tiba di meja kerja dengan cepat. Dia segera membuka alat riasnya untuk memeriksa kondisi kedua matanya lagi. 

"Aish. Sampai kapan kita harus menunggu kepastian kenaikan gaji? Apa bayaran kita akan kembali berkurang bulan ini?" Suara karyawan wanita bisa di dengarnya sekarang. 

"Aku tidak tahu. Apa Direktur Kim bisa bertindak ceroboh seperti itu? Dia bahkan belum kembali ke kantor sejak beberapa minggu yang lalu"

"Tapi Sekretaris Do mengatakan kalau Direktur akan kembali dalam waktu dekat ini. Kita hanya bisa berharap kalau mereka bekerja dengan baik di sana. Aku tidak akan bisa bertahan lama kalau gajiku kembali berkurang lagi nanti"

My Spouse is My Ex-loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang