11. Life Decision

92 10 0
                                    

--  Sebuah tempat --

Seorang pria muda tampak berjalan menyusuri lorong hotel untuk mencari kamar yang ingin ditujunya. Dia sesekali mengecek layar ponsel dan memastikan kembali kalau pesan yang masuk ke sana masih bisa dilihatnya lagi sekarang. 

"502... Di sini rupanya" 

Ketukan pintu dibuatnya selama beberapa kali. Tidak ada jawaban sampai dia harus melakukannya lagi sampai orang di dalam mendengarnya dan bisa membukakannya untuknya. 

"Eoh, Kyungsoo'ah..." Pria yang menyambutnya sepertinya baru saja terbangun dari tidurnya. 

"Aku membawa berkas yang kau minta, hyung"

"Eoh, masuklah..." Junmyeon membuka lebih lebar lagi pintu itu dan menutupnya dengan rapat setelah Kyungsoo sudah berada di dalam. 

"Apa kedatanganku terlalu pagi hari ini?"

"Tidak. Aku memang baru bisa tertidur saat dini hari karena hotel ini sempat mengadakan pesta kembang api di area taman belakang. Kapan kau tiba di pulau Jeju ini?"

"Kemarin malam. Aku harus kembali lagi ke Seoul untuk menyelesaikan urusanku di sana"

"Arasseo. Aku akan memeriksa berkas yang kau bawa sekarang" Junmyeon duduk di salah satu kursi dan Kyungsoo juga mulai menempati kursi lain. 

Suasana di sana terlihat tenang. Kamar yang di pesan oleh Junmyeon juga sangat luas sampai terdapat area seperti ruang tamu. Sementara untuk kamar tidur, terdapat pintu lain yang mengarah ke sana. 

"Apa kau membawa pulpen untuk bisa ku gunakan?"

Kyungsoo memeriksa tas kecil yang dibawanya dan memberikan benda yang diminta tadi. 

"Seharusnya kau tidak perlu menandatanganinya sekarang, hyung. Kau masih dalam masa cuti untuk berbulan madu selama dua minggu ini"

"Aku hanya teringat dengan dokumen kerja sama ini. Kau juga akan disibukkan dengan persiapan kelanjutan pendidikanmu nanti. Aku harus segera mencari penggantimu secepatnya supaya bisa membantu pekerjaanku"

"Aku masih harus menunggu pengumuman dari Universitas sana. Kalau aku tidak dinyatakan lolos, aku bisa lanjut bekerja sebagai Sekretarismu"

"Tidak. Kau sudah merencanakan pendidikanmu itu jauh sebelum ini. Jangan menunda kesempatanmu lagi, Kyungsoo'ah. Aku akan mendukung keputusanmu itu"

"Terima kasih, hyung.."

"Ini.. Kau bisa membawanya kembali ke kantor nanti. Maaf karena menyuruhmu datang mendadak ke sini"

"Tidak apa. Aku juga ingin melihat keadaanmu setelah pernikahanmu berlangsung beberapa hari yang lalu"

"Apa maksudmu?"

"Banyak karyawan yang masih membicarakan tentang pidato singkat mu di acara kemarin. Sebagian menganggapnya terlalu berlebihan namun sebagian lagi memuji sikap romantismu"

"Aku tidak berpikir kalau tindakanku akan membuat banyak pendapat berbeda seperti itu"

"Kau melakukannya karena itu merupakan acara khusus untuk kalian berdua. Jadi aku hanya mengatakan apa yang ku lihat di kantor setelah pernikahanmu kemarin"

"Apa tidak ada yang menanyakan keberadaanku?"

"Beberapa Manajer sempat mengeluhkan waktu cutimu yang cukup lama karena biasanya mereka hanya mendapat beberapa hari saja untuk cuti setelah menikah"

"Arasseo. Itu sudah cukup untuk membuatku bisa membayangkan suasana di kantor saat ini. Aku mempercayakan tugasku padamu sampai minggu depan, Kyungsoo'ah"

My Spouse is My Ex-loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang