Page 01-Laura&Roman
.
."Daddy, say morning to your lovely baby."
Laura menyeringai, jemari lentik gadis itu mengusap bahu lebar pria yang tengah duduk diam sembari berkutat pada IPadnya. Merasa di acuhkan, Laura hanya mengangkat bahu, kemudian berlalu tak peduli dan duduk di salah satu bangku meja makan.
Bukan hanya sekali dua kali dirinya di acuhkan oleh pria bertubuh kekar tersebut, melainkan hampir setiap hari. Namun seberapa sebanyak pria itu mengacuhkannya, sebanyak itu juga Laura membujuknya.
"Roman, c'mon, say something to me." Laura berujar jengah. Tidak mendapat respon yang ia inginkan, Laura mengangkat kedua tangannya. "Fine."
Gadis itu mendesah panjang, matanya melirik pada punggung tangan Roman yang penuh otot. Laura mulai membayangkan, seberapa kuat tangan itu saat menangkup Laura dalam genggaman penuh tangannya.
"Something."
Laura mengerjap, "What?"
"Kau, bukankah kau menyuruhku untuk say something, Laura?"
Laura mendengus menyaksikan kepura-puraan Roman. Jelas pria itu mengerti apa maksud Laura.
"Kau semakin tua semakin pintar, Old Man." Sahut Laura, "Kau tahu, beberapa hari lagi aku akan pindah ke luar negeri. Apa kau tidak ingin memberikan kenang-kenangan sesuatu padaku?"
Kedua alis Roman terangkat sempurna, matanya menatap datar Laura. "I don't care."
"Yeah, kinda hope I can say F word for you."
"Say it again. Kau tidak boleh berkata kasar pada seseorang yang sudah merawatmu belasan tahun, Laura."
Laura mendengus, "Yes, sorry Daddy."
Laura ditemukan oleh Roman ketika gadis itu masih berumur 4 tahun di sebuah jembatan. Dengan adanya beberapa luka yang menghiasi tubuh gadis kecil itu, Roman menebak bahwa Laura di buang oleh keluarganya.
Saat itu, Roman masih berusia muda, mungkin 20 atau 21 tahun, dirinya lupa. Yang Roman ketahui, ia telah membesarkan Laura seorang diri selama 18 tahun, dan kini usia gadis cantik itu berusia 22 tahun.
"Aku selesai." Laura bangkit berdiri, gadis itu membenarkan pakaian yang melekat di tubuhnya.
Roman meneliti pakaian yang di kenakan Laura. Dress berwarna peach di atas lutut dan sedikit berdada rendah, serta sepatu boots yang terlihat cocok dikenakan kaki jenjang Laura. Mata Roman naik untuk melihat rupa putri angkatnya.
Mata tajam Laura dibingkai bulu mata yang kini bertambah lentik karena maskara, gadis itu menggunakan eyeshadow berwarna cokelat. Bibirnya yang sensual juga di poles lipstik berwarna nude.
Roman baru mengetahui jika wajah Laura yang menggemaskan terlihat lebih dewasa ketika menggunakan make-up. Tumben sekali, pria itu tidak pernah melihat Laura berdandan sebelumnya.
"And where do you think you can go Laura?" Tanya Roman, suaranya berat dan rendah. Daddynya terlihat sedikit lebih menyeramkan. Matanya menatap tajam pada tubuh Laura yang terbalut pakaian.
Laura tersenyum menyeringai, gadis itu berlalu tanpa menjawabnya. Namun ketika ia berada dalam jarak yang lumayan jauh dari Daddynya, Laura berhenti sejenak, kemudian menoleh.
"Date with my boyfriend."
"LAURA!"
Suara bentakan Roman menggelegar, Laura menyeringai semakin lebar kemudian berlari menjauh dari area ruang makan. Ketika dirinya membuka pintu utama, sebuah mobil sudah terparkir di depan gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONEshoot : Short Dirty Story
Short StoryHarap bijak dalam memilih bacaan⚠️ . . Cerita ini mengandung unsur dewasa.