SHORT DIRTY STORY [BRINLEY&JULIAN 2]

7.8K 192 5
                                    

Page 16 [ Brinley Will—Julian Douglas ]
.
.

U

sai mereka bertiga memakai pakaian dengan Dania yang memakai pakaian saudarinya serta kedua temannya yang juga mengenakan kaus Maddie yang menurutnya besar dan celana milik kekasih Maddie, mereka berlima berdiri di ruang tamu, menentukan siapa yang akan tidur di kasur dan sofa.

"Kau, apa alasanmu ingin ikut tidur di kasurku?" Maddie bersedekap, menatap sinis pria berkaus kuning yang dengan tidak tahu malunya ingin ikut tidur di atas kasur Maddie.

"Badanku sakit, dan akan bertambah parah jika aku tidur di lantai—"

"Ada sofa." Potong si pemilik apartemen. "Aku tidak menyuruhmu tidur di lantai, di sini ada sofa, lihat?"

"Kau tega sekali.."

"Sam, c'mon!" Lenguh Dania, gadis itu menatap temannya lelah. "Kita tidak akan cepat tidur jika meributkan hal ini. Kau seorang pria, apa salahnya tidur di sofa? Kau tidak malu berdesakan dengan kami di kasur?"

"Tidak."

"Jangan karena kau selalu dimanja, tidur di atas kasur king size mu yang empuk itu kau jadi tidak mau kalah disini. Ingat, di sini Maddie penguasanya, kau bisa ditendang keluar jika membuatnya marah." Dania melotot, tangannya ikut bersedekap. Dia kesal dengan Sam si anak tunggal salah satu keluarga Old Money di Manhattan ini.

"Apa aku salah jika aku selalu dimanja—"

"Stop guys." Decak Brinley. Ia menunjuk Sam, "Kau, silahkan tidur di kasur. Aku akan tidur di sofa—"

"Bagus!"

"Hey!!"

"Aku belum selesai bicara." Brinley menatap tajam. "Kau harus membayar $100 dollar padaku besok karena membuatku tidur di sofa, deal?"

Maddie serta Dania tercengang mendengar syarat Brinley. Hampir tidak masuk akal menyuruh orang membayar $100 dollar hanya untuk tidur di kasur sempit satu malam, apalagi Sam akan berdesakan dengan mereka berdua.

"Hanya $100 dollar? Besok aku akan memberikan $500 dolar untukmu." Sam tertawa lebar, mengulurkan tangannya dan menjabat telapak tangan Brinley sebagai bentuk persetujuan antar kedua belah pihak. $100 dollar hanyalah nominal kecil untuknya, dan terlalu kecil untuk ia berikan pada seseorang yang telah menjalin bisnis dengan dia.

"Deal!"

Karena persetujuan itulah kini Brinley berbaring di atas sofa, mengamati langit-langit apartemen yang gelap dan hanya dihiasi kilat cahaya petir. Ia memejamkan matanya, berusaha untuk tidur saat jantungnya berdetak tidak karuan karena pria yang beberapa saat lalu membuatnya terpesona, saat ini sedang berbaring di bawahnya, di atas permadani lembut tepat di depan sofa.

Brinley mengatur napasnya, mengubah posisi yang membuatnya nyaman lalu mencoba tidur.

Merasa ada mata yang mengawasinya, Brinley reflek membuka mata kembali. Ia menemukan sepasang mata tajam mengawasinya, menatap tepat pada bola mata Brinley seperti beberapa saat lalu.

"Hey," Bisik pria itu. "Kau tidak bisa tidur?"

Brinley menelan ludah, kemudian mengangguk sebagai jawaban. "Um-humm."

"Julian," Pria itu menjeda kalimatnya sejenak setelah menyebutkan namanya. "Kau bisa memanggilku Julian."

Brinley menggigit bibirnya karena pria itu terus menatapnya. "Aku tahu... Kau bisa memanggilku Brinley"

Bee ingin mengatakan jika Julian bisa memanggilnya Bee, namun ia ingat nama itu hanya digunakan oleh orang-orang yang sangat dekat dengannya seperti Maddie atau keluarganya, dan hanya ada segelintir orang yang tahu nama kecilnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONEshoot : Short Dirty StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang