SHORT DIRTY STORY [BRINLEY&JULIAN]

6.9K 183 7
                                    

Page 15 [Brinley Will—Julian Douglass]
.
.

"Baiklah, kita harus segera membereskan kekacauan ini." Tangan kurus wanita itu melempar ponselnya ke atas kasur setelah menutup panggilan dari seseorang. "Let's go, let's go, let's go!!"

"What?" Temannya kebingungan ditengah semangat Maddie yang membara.

"Kita akan kedatangan 2 pria tampan—"

"The fuck!" Kemudian gadis itu melompat dari posisi santainya lalu menatap Maddie seolah gadis itu adalah manusia tertolol di muka bumi. "Kau mengundang seorang pria?!"

"Sebenarnya 2." Maddie menyengir lebar.

"Sinting!" Gadis itu mengacak-acak rambut panjangnya. "Apa kau tidak memikirkan resikonya?! Kita bisa saja disekap, diperkosa lalu dibunuh, Maddie. Ini saja sudah larut malam!"

Duarr!!

"—Dan hujan deras! Bayangkan saat kita disiksa, kita berteriak tapi tidak ada satupun penghuni apartemen ini yang mendengar teriakan kita." Brinley dengan menggebu-gebu menjelaskan ketakukannya pada Maddie. Sayang, justru temannya itu malah tertawa.

"Chill, baby. Aku mengerti kekhawatiranmu, aku pun juga begitu." Maddie menanggapi sambil berjalan kesana kemari untuk membereskan sampah bungkus makanan serta barang-barang yang berserakan.

"Lalu? Kenapa kau tetap mengundang pria asing?"

"Oh, my Bee. Siapa yang mengatakan pria asing?" Maddie menggelengkan kepalanya, menatap Brinley seolah mengatakan 'dasar bodoh' lalu melanjutkan aktivitasnya. "Kau ingat Dania?"

Brinley melompat ke atas kasur ketika sofa dibelakangnya hendak dibersihkan oleh Maddie. Ia berpikir sejenak, mencoba mengingat nama yang sedikit asing didengarnya. "Dania?"

"Hai! Senang bertemu denganmu!"

"I'm Dania."

Ingatannya langsung kembali ke kejadian beberapa minggu lalu ketika dirinya bertemu dengan seorang gadis pemilik senyum menawan di sebuah kafetaria. Gadis itu mengaku sebagai kerabat jauh Maddie yang merantau dan berpisah dari keluarganya untuk bekerja di pusat kota.

"Ya, sedikit ingat." Jawab Brinley akhirnya.

"Bagus. Dia terjebak di jalan dengan teman-temannya dan mobil yang mereka kendarai mati. Mungkin Dania dan temannya akan berlarian dari halte depan..."

"Tidak mungkin!" Brinley tercengang. Ini sudah larut malam! Ditambah keadaan luar sangat menakutkan karena hujan sangat deras serta suara guntur terus bersahut-sahutan, Brinley tentu saja cemas. Sementara itu, halte bus yang dengan santai Maddie katakan di 'depan' sana, jaraknya mencapai 200 meter dari apartement lusuh ini dengan jalan yang berkelok-kelok serta menjorok ke dalam gang.

"Kita tunggu saja." Maddie menghela napas lalu melempar tubuhnya sendiri ke atas kasur setelah selesai membereskan ruang tamu mungil di depan kasurnya.

Ding dong!

"Nah! Itu pasti mereka!" Maddie langsung melompat berdiri, Brinley yang terkejut juga reflek melakukan hal yang sama. "Ikut aku! Berusahalah jangan melakukan hal bodoh yang membuatku malu, Okay?"

Bee mengangguk saja.

Cklek

"Astaga!!" Maddie terkesiap melihat penampilan saudarinya. Dania jauh dari kata baik-baik saja. Perempuan itu basah kuyup, rambutnya acak-acakan serta raut wajahnya nyaris tidak bisa dikenali karena make up nya yang luntur dan membuat wajahnya seperti babak belur. "Siapa yang melakukan hal ini kepadamu?!"

ONEshoot : Short Dirty StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang