SHORT DIRTY STORY [Asher & Grace]

23.8K 510 15
                                    

Page 10-Asher&Grace
.
.

08.13am

Derap langkah kaki wanita itu terdengar tergesa. Sesekali, bibirnya mengeluarkan ringisan akibat rasa nyeri di selangkangannya. Grace mengutuk tindakan kekasihnya yang tidak memiliki adab karena menyetubuhinya tidak kenal waktu, apalagi pria itu mengetahui jika dirinya tetap harus bekerja.

"Anda terlambat, Miss Steele?" Sinis wanita resepsionis yang bekerja satu kantor dengannya. Grace meringis, mengerti dengan jelas jika wanita itu menyindirnya. Tapi bukan hal baru bagi Grace jika menemukan seseorang yang berlaku seperti itu kepadanya.

"Mr. Ryker telah menunggu Anda di ruangannya."

Demi Tuhan! Ini pasti akan menyeramkan. Grace belum siap menerima hukuman dari bosnya tersebut.

"Apa yang Anda tunggu, Miss Steele?"

Sial. "Uh, tidak ada. Baiklah, terimakasih."

Grace langsung berlalu dari lobby. Bukannya memasuki lift untuk ke ruangan bosnya, wanita bermata hijau itu malah berjalan menuju kamar mandi khusus wanita di dalam kantornya. Grace berdiri di depan cermin panjang yang terpajang di dinding. Tangannya membenahi rambutnya yang acak-acakan karena tertiup angin lalu mengancingkan satu kancing di bagian atas yang sebelumnya belum terkait, dan terakhir membenahi rok span abu di atas lututnya. Sebelum dirinya keluar dan menemui bosnya, Grace memastikan dandanannya tidak berlebihan atau dirinya akan dimarahi habis-habisan.

Ting!

Grace menarik napas dalam ketika ia melangkah di lorong sunyi yang akan menghubungkan dengan ruangan Mr.Ryker. Langkahnya terkesan mantap dan percaya diri, serta dagunya sedikit diangkat untuk menghilangkan rasa gugupnya. Bagaimana bisa ia segugup ini? Padahal Grace selalu bertemu dengan bosnya itu.

Tok

Tok

Tok

"Masuk."

Grace menelan ludahnya sejenak ketika mendengar suara berat dan serak tersebut. Tangannya merinding saat ia membuka pintunya. Pemandangan pertama yang langsung terlihat di matanya adalah Mr.Ryker sedang berdiri di depan mejanya dengan tangan bersedekap dan menatap lurus dirinya. Dan Grace langsung ciut, iris matanya mengamati dada bidang pria itu karena ia tidak berani balas menatapnya.

"Miss Steele..." Pria berbadan kekar itu menjeda kalimatnya sejenak, "Bukankah sudah kukatakan jika kau tidak boleh terlambat lagi?"

Ya, ini kesekian kalinya ia terlambat. Dan itu selalu gara-gara kekasihnya.

"I am sorry, Mr. Ryker." Sesal Grace.

"Sudah berapa kali kau terlambat dan selalu mengatakan kalimat itu kepadaku, Miss Steele?"

"Aku-"

"Bukankah karyawan yang tidak taat pada peraturan harus dihukum?" Grace langsung mendongak menatap mata biru bosnya. Matanya sedikit membulat. "Kemarilah, Miss Steele."

Grace menggeleng kuat. Dirinya tidak sudi! Jika ada yang harus di salahkan, salahkan saja kekasihnya! Grace tidak mau dihukum.

"Baiklah. Mungkin kau lebih suka dengan kekerasan," geram pria itu. Hanya dalam beberapa detik saja, Mr.Ryker sudah berada di depan Grace yang hanya berjarak beberapa meter darinya. Satu tangan Mr.Ryker menjambak rambut wanita itu, satu tangannya lagi mendorong tubuh Grace agar merapat pada meja kerjanya.

"Mr.Ryker..."

"Diam, Miss Steele. Kau akan merasakan hukumanmu." Mr.Ryker melepaskan jambakannya, satu tangannya tetap menahan punggung Grace, dan satu tangannya merambat ke bokong sintal Grace yang tertutupi rok span. Pria itu meremasnya kuat dan menampar bokongnya. "Rokmu terlalu ketat, Miss Steele."

Plak

Plak

"Mr.Ryker," Grace menggigit bibir bawahnya menahan rasa ngilu di bokongnya akibat tamparan tangan besar bosnya.

Tangan pria itu menyibakkan rok span yang dikenakan Grace, kemudian memajukan tubuhnya hingga selangkangannya menekan belahan pantat wanita itu. Tangan Mr.Ryken beralih meremas-remas payudara besar Grace dari luar blousenya.

"Ahhh...emhh, h-hentikan," desah Grace ketika pria itu semakin kuat meremas kedua buah dadanya dan menubrukkan selangkangannya pada bokong Grace, membuat wanita itu dan merasakan batang kejantanan pria berusia dua puluh delapan tahun itu telah mengeras.

"Akh!" Grace memekik merasakan celana dalamnya ditarik turun oleh pria itu hingga bokongnya telanjang, Grace menoleh ke belakang, menemukan Mr.Ryker sedang terburu-buru membuka kaitan celananya. Setelah risleting pria itu terbuka, tangan Mr.Ryker bergerak mengeluarkan kejantanannya sendiri yang besar dan panjang.

Grace kembali mengalihkan pandangannya ke depan saat matanya melihat kepala penis pria itu. Terlihat besar dan menyeramkan. Itu pun hanya kepalanya, batangnya lebih menyeramkan lagi. Penis pria itu memiliki urat yang menonjol dan melingkar di sepanjang batangnya, dan Grace tahu bagaimana rasanya jika dimasuki oleh benda itu karena-

"AH!"

"Argghh.."

Demi Tuhan! Bahkan baru semalam vaginanya di masuki oleh batang penis pria, dan kini pagi harinya ia sudah dimasuki kembali.

"Ahh.. ahhh, mmhh." Tubuh Grace terdorong lebih menekan meja karena hentakan kuat dan cepat pria itu. Tubuh bagian atasnya menunduk bertumpu pada meja, sedangkan kakinya terbuka lebar menapak lantai dan bokongnya sekuat tenaga menahan sodokan pinggul pria itu agar perutnya tidak terlalu menekan meja.

"Ahhh, Mr.Ryker-hhh. Ahh."

"Arghh...ahhh, Grace." Mr.Ryker semakin mempercepat gerakan pinggulnya dan menusuk vagina Grace semakin kuat. Suara tubrukan kulit keduanya terdengar nyaring memenuhi ruangan.

Cklek

"Mr.Ryker-"

"FUCK!" Dengan ujung matanya, Mr.Ryker melihat sekretaris prianya membatu mengamati kegiatan erotis dirinya dan Grace. Ia tidak peduli, ia malah semakin mempercepat menusuk vagina Grace dengan penis besarnya dan tangannya meremas buah dada gadis itu.

"Ahh.. ahhh, Mr.Ryker-"

Sekretaris Mr.Ryker yang bernama Zane membatu di pintu ruangan bosnya. Sebelumnya, ia sudah mengetuk berulang kali dan menghubungi pria itu melalui telepon operator, namun tidak ada tanggapan. Dan ketika ia membuka pintu bosnya tersebut, ia malah disuguhi pemandangan yang menggairahkan.

Mata Zane membelalak mengamati bokong seorang karyawan bernama Grace yang hanya terlihat dari samping. Namun ia tetap melihat bagaimana ketika penis bosnya yang berukuran besar menghantam lubang vagina wanita cantik itu. Suara desahan nikmat keduanya terdengar di telinganya, membuat Zane turut bergairah.

"Ahhh!"

Sedetik kemudian, ia menyadari kelancangannya. Dengan cepat Zane menutup pintu dan melangkah dengan tergesa meninggalkan lantai gedung itu. Zane membutuhkan lubang kekasihnya. Gara-gara melihat aktivitas bosnya, kini kejantanannya membesar di dalam sana.

Disaat yang bersamaan, tubuh Grace bergetar karena mencapai pelepasannya. Tangannya mencengkeram kuat meja, bibirnya mengeluarkan desahan yang keras serta otot vaginanya semakin menjepit kuat batang penis Mr.Ryker yang terus bergerak liar.

"Aarghh...ahh, Grace."

"Ahh, h-hentikan." Rintih Grace sudah tidak kuat. "Asher!"

Pria itu malah semakin bersemangat mendengar kekasihnya menyebut namanya seperti biasanya, bukan dengan sebutan Mr.Ryker.

Ya, Mr.Ryker yang kini sedang sibuk menyetubuhinya dari belakang adalah kekasihnya yang biasa Grace panggil Asher. Apa pria itu tidak lelah terus menyetubuhinya?

"Ahhh...emhh.. AHH!" Grace orgasme kembali. Tubuhnya bergetar hebat.

JLEB

"AARGHH!" Ternyata Asher juga mencapai pelepasannya. Pria itu menarik pinggul Grace agar lebih dekat dengan selangkangannya, membuat seluruh kejantanannya tertelan di dalam rahim Grace dan memuntahkan cairan spermanya.

Croott

Crooott

"Ahhh, Asher." Grace mendesah lirih merasakan hangat di rahimnya.

ONEshoot : Short Dirty StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang