SHORT DIRTY STORY [Brayden&Stella]

26.9K 454 6
                                    

Page 06-Brayden&Stella
.
.

Brayden menunduk dan bertumpu pada pagar balkon kamarnya. Iris mata birunya menatap datar sepasang kekasih yang sedang bertengkar di halaman rumah sahabatnya. Stella dan kekasih gadis itu yang bernama Isaac. Hari ini untuk ke sekian kalinya mereka bertengkar, membuat Brayden sedikit heran-mengapa keduanya masih mempertahankan hubungan jika nyaris setiap hari selalu bertengkar?

"Stella!" Brayden mengeluarkan suara beratnya saat melihat tingkah Stella yang seperti hendak menangis. Gadis itu mendongak, meskipun Brayden tidak bisa melihat matanya yang memerah karena jaraknya yang cukup jauh, namun pria itu masih bisa melihat hidung mancungnya yang memerah. "Kemarilah."

Brayden melihat Stella yang hendak menghampiri rumahnya, namun Isaac mencekal lengan gadis itu dan ganti mendorong bahunya hingga Stella limbung. "Fuck!"

Brayden dengan cepat berlari keluar dari kamarnya dan menghampiri sepasang kekasih tersebut. Ia berlari dengan gerakan gesit hingga hanya butuh beberapa detik saja sampai di halaman rumah Stella yang memang hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya.

Bugh!

Satu tinjuan didaratkan Brayden untuk Isaac. Meskipun wajahnya tampak tenang, namun badannya tegang dan kaku. Urat di tangannya saling menonjol, perlahan rahangnya mengeras melihat wajah Isaac.

"What was that, Man?!" Seru Isaac tidak terima. Kemudian bibirnya meringis, tangannya terangkat memegang pipinya yang baru saja mendapat tinjuan dari Brayden.

"Kau menyakitinya," balas Brayden dengan suara datar.

"She's my girlfriend!"

"Dan menurutmu kau bisa berlaku seenaknya begitu?"

Iris mata Isaac menatap nyalang Brayden. Tangannya terkepal dan terangkat melayangkan tinjuan balik untuk pria itu. Isaac tidak terima, ia hanya mendorong bahu Stella, bahkan gadis itu tidak terluka sedikitpun.

"ISAAC!" Teriak Stella, gadis itu berdiri di samping Brayden dan merapatkan badan keduanya. Stella tidak terima Isaac meninju Brayden yang merupakan sahabatnya sedari kecil. Beruntung Brayden pandai bela diri dan dengan mudah dapat menangkis kepalan tangan Isaac. "We're done!"

"What?" Tanya Isaac memastikan.

"I said we're done, asshole!" Setelah mengatakannya, Stella langsung menarik lengan berotot Brayden untuk memasuki rumah pria itu.

Stella muak. Beberapa kali dirinya menemukan Isaac sedang berciuman dengan seorang gadis. Bukan hanya satu, namun setiap kali dirinya memergokinya, Isaac selalu berciuman dengan gadis yang berbeda. Tentu saja hal itu membuatnya jijik. Dan terakhir kali dirinya mendapati Isaac berciuman dengan gadis lain adalah beberapa jam lalu di perpustakaan sekolah. Namun bukan hal itu yang membuatnya merasa marah hingga berpikir akan memutuskan hubungannya dengan Isaac. Tapi karena gadis yang berciuman dengan mantan pacarnya tersebut adalah sepupunya sendiri.

"Sialan!" Umpat Stella.

Gadis itu membanting tubuhnya di kasur milik Brayden. Ia sudah terbiasa tidur di rumah pria itu, bahkan beberapa kali tidur seranjang dengannya. Namun Stella tidak mempermasalahkannya karena Brayden dan dirinya sudah bersama sejak mereka kecil.

"Brayden," panggil Stella. Pria itu hanya berdehem dan duduk santai di sisinya. "Carikan aku seorang pria. Kriterianya tampan dan jantan."

"Apa maksudmu, Stella? Kau baru saja mengakhiri hubunganmu dengannya, lalu kau ingin menjalin hubungan lagi dengan pria lain?"

"Ya, tentu saja!" Balas Stella cepat.

"Kau butuh seseorang untuk menjadi peralihan?" Tanya Brayden.

"Tidak, tidak. Untuk apa aku memakai jasa pria lain untuk melupakan bajingan sepertinya? Aku butuh pria yang bisa memuaskanku tentu saja."

ONEshoot : Short Dirty StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang