(25) Seleksi Calon

20.4K 1.3K 29
                                    

"Jadi, sekarang kita bisa bicarakan mengenai Tuan Leonardo itu?"

Clavina sontak melepaskan pelukannya secara sepihak dan memukul pelan pundak abangnya yang malah dihadiahi kekehan kecil oleh Nolan. Gadis itu memasang wajah cemberut dan berjalan menuju pinggir ranjangnya.

"Ayo, Dek. Masa enggak mau cerita tentang gebetan lo yang katanya kaya raya itu sih?" bujuk Nolan yang kini ikut duduk di pinggir ranjang bersama adiknya.

"Bukan gebetan!" sanggah Clavina geram, matanya melotot. "Dia itu cuma atasan gue di agensi, sekaligus orang yang berada di balik suksesnya gue dalam dunia model ini."

Salah satu alis Nolan tampak dinaikkan seraya tersenyum menggoda pada adiknya. "Yakin cuma atasan? Atau ... ada something di antara kalian?"

Puk!

Tak membutuhkan waktu lama bagi bantal berbentuk hati yang tadinya berada di kasur itu mendarat tepat di wajah tampak Nolan. Pria dengan alis tebal itu hanya bisa meringis seraya menyingkirkan bantal itu dari wajahnya.

"Kasar banget sih," adu Nolan yang dihadiahi tatapan malas dari Clavina.

Hei, bantal yang ia lempar berukuran sangat kecil dan tak akan sakit sama sekali jika mengenai wajah abangnya itu. Tapi, lihat ekspresi wajah Nolan sekarang, seperti habis tertimpa bom atom saja.

"Sana lo keluar dari kamar gue!" usir Clavina kasar.

"Ogah ah, mau tidur sini aja lebih seru." Bukannya beranjak, Nolan malah membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan mata terpejam. "Lagian udah lama kan kita enggak tidur bareng?"

Lagi-lagi Clavina melotot. "GAK MAU! Keluar lo dari kamar gue, s-e-k-a-r-a-n-g!" Ia menekan setiap kata di ucapannya, membuat Nolan berdecak sebal dan mengembuskan napas kasar.

Dengan terpaksa Nolan beranjak dari tidurnya dan berjalan meninggalkan kamar adiknya dengan wajah yang ditekuk. "Besok ada jadwal kosong enggak?" tanyanya saat berada di ambang pintu.

"Besok, ya?" tanya Clavina balik, ia mengeluarkan ponselnya dan melihat jadwalnya yang sudah disusun rapi oleh manajernya. "Besok kosong sih, soalnya lagi dapat jadwal libur."

Kepala Nolan mengangguk pelan dengan senyum merekah. "Besok kita liburan dua hari ke Lembang, sama mama dan papa juga."

Sontak kedua mata Clavina berubah menjadi berbinar dan antusias. "Serius? Mama dan papa udah setuju kan?" tanyanya memastikan.

Bukannya apa, pasalnya Sagara itu sangat susah untuk mendapat waktu luang bahkan di hari libur sekalipun. Kadang mereka hanya akan liburan atau makan bersama sebulan satu kali, atau bahkan dua bulan satu kali. Mengingat kini perusahaan yang berada di bawah kendalinya sudah berkembang pesat.

Kepala Nolan yang mengangguk mengiyakan membuat Clavina bertambah antusias, ia bahkan berniat berteriak heboh saking antusiasnya. Namun, segera ia urungkan saat mengingat hari sudah malam.

"Sekalian ajak atasan lo yang katanya mirip Sehun EXO itu, gue mau liat gimana orangnya," tambah Nolan tegas. "Kalau dia mau dekati adik gue, dia harus hadapin pawangnya dulu. Secara adik gue ini limited edition."

----

"Jadi, kita bakal berangkat pakai dua mobil?" tanya Clavina memastikan.

"Iya. Emangnya lo mau pakai satu mobil doang? Terus desak-desakan gitu?" cibir Ryan yang dibalas toyoran oleh Clavina.

Keduanya itu kini bak kucing dan tikus yang tak hentinya saling bertengkar mulut sejak tadi, bahkan Vivianne sendiri sudah angkat tangan menangani mereka.

The Next QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang