What If ...

11.2K 372 22
                                    

DISCLAIMER: Bab "What If" ini sama sekali tidak berhubungan dengan plot asli (ending cerita). Ini hanya part hiburan berisi bagaimana jika endingnya Clavina bersama Ryan.

****

"Sayang, ayo!"

Clavina membalikkan tubuhnya, tersenyum pada Ryan yang berdiri di depan kamar. Pakaian keduanya tampak serasi dengan warna yang senada, sengaja dibuat seperti itu.

Kaki jenjangnya yang indah memakai heels 5 cm itu melangkah mendekati Ryan dengan anggun, menggandeng tangannya dan berjalan bersama dengan langkah beriringan. Sekian lama berkelana, akhirnya kaki itu tahu kemana dia harus pulang.

Pulang pada rumah yang membuatnya benar-benar nyaman tanpa syarat. Pada rumah yang mencintainya tanpa batas. Dan pada rumah tak memiliki batasan perbedaan yang tinggi.

"Hadiah buat Ayah sama Bunda udah ada kan?" tanya Clavina seraya menatap Ryan yang membukakan pintu mobil untuk ya.

"Aman, ada di belakang," ucap Ryan mengacungkan jempolnya. "Sekarang silakan masuk Tuan Putri."

"Apaan sih."

Walau telah lama mengenal, tetap saja wajah Clavina bersemu malu kala mendapat panggilan sayang atau perlakuan romantis dari pria yang semula dianggapnya sebagai abang itu.

Usai menutup pintu mobilnya dan ikut masuk, duduk di kursi kemudi, Ryan pun membawa mobilnya menjauh dari garasi rumah bermodel modern m yang tak terlalu besar, tetapi terlihat nyaman dan hidup dengan tumbuhan yang memenuhi halamannya.

"Mereka pasti senang banget liat hadiahnya nanti," ucap Ryan, dia terus mencuri-curi pandang pada perempuan di sebelahnya. Tak kuasa menahan diri untuk tak melihat kecantikan Clavina yang sungguh sempurna.

"Pasti."

Jarak rumah yang tak terlalu jauh mempersingkat perjalanan mereka, hanya menempuh waktu 20 menitan saja kini mobil mewah Ryan telah terparkir di dalam pekarangan kediaman Saffron, berbaris dengan mobil mewah lainnya.

Ryan turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk istrinya, tak lupa dia juga membantu Clavina untuk turun dengan hati-hati dan langsung menggandeng tangan perempuan itu begitu menaiki anak tangga. Sementara tangannya yang satu memegang sebuah kotak kecil yang dibungkus cantik.

"Kakinya gak sakit kan pakai heels gitu? Bilang ya kalau sakit, aku ada bawa sepatu ganti di mobil," ucap Ryan dengan sangat lembut.

"Aman, Ryan," sahut Clavina yang gemas sendiri dengan perhatian Ryan yang menurutnya terlalu berlebihan.

Keduanya melangkah masuk ke dalam rumah keluarga Saffron yang kini telah disulap cukup mewah, alunan piano memenuhi ruangan dan menambah kesan menenangkan. Tak terlalu banyak tamu sepanjang mata memandang, mereka hanya mengundang kerabat yang benar-benar dekat saja.

"Anty Vina!"

Seruan bocah perempuan yang berusaha turun dari gendongan sang ayah itu membuat hampir seluruh fokus orang di ruangan tertuju pada pasangan yang baru datang.

Nafisa—bayi perempuan yang kini telah beranjak menjadi bocah enam tahun itu berlari memeluk tubuh Clavina, ya walaupun yang dapat dipeluknya hanyalah kaki saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Next QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang