Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat fiksi, murni karangan author sendiri☺️
#IniFiksi #bxb #🔞-huhu terimakasih banyak buat respon baik yg di berikan, ayo banyakin vote dan komen nya, mau komen di part manapun juga pasti bakalan aku respon😘
-sorry for typo
-2904 words...
...Hawa panas terus mengusik diri Hoseok, satu jam telah berlalu namun dirinya masih saja tidak bisa tertidur. Sebotol air mineral dingin bahkan sudah di minum hingga tandas, akan tetapi tenggorokan si Jung masih terasa kering. Sudah cukup, ia sudah tidak tahan lagi. Sebenarnya ada apa dengan hawa di Malta malam ini. Tidak aneh jika siang hari terasa panas, akan tetapi ini sudah larut malam dan seharusnya hawa dingin lah yang di rasa.
Berakhir dengan Hoseok menyibak selimut yang sebelumnya ia pakai. Mengubah posisi menjadi duduk, menatap sosok Taehyung yang sudah terlelap dengan posisi menyamping untuk mencegah agar lengannya yang luka itu tidak tertindih.
Tunggu dulu, bukan hanya hawa panas saja yang di rasa, melainkan pusing pun juga tiba-tiba menyerang diri nya. Selain itu beberapa titik pada bagian tubuh dari si pemuda juga terasa gatal, mungkinkah ini gejala penyakit yang timbul setelah mengonsumsi makanan baru?. Tapi jika di ingat lagi, Hoseok itu jarang sekali mengalami masalah alergi pada jenis makanan yang baru ia konsumsi.
"Eunghh.. Pa..nhas" dengan susah payah bangkit dari tempat tidur dan berjalan perlahan. Ingin meraih gagang pintu namun sebelum itu terjadi dirinya sudah terlebih dulu jatuh ke atas lantai, tubuhnya terasa begitu lemas.
Mendengar suara gedebuk yang cukup keras, membuat si pria Kim terbangun. Merasa kebingungan ketika melihat diri Hoseok yang terduduk di atas lantai kamar, pemuda itu terdengar meringis kesakitan. Dengan berat hati, Taehyung pun memilih untuk bangkit dari acara tidurnya. Menghampiri sosok tersebut dan bertanya apa yang tengah terjadi, siapa tau saja Hoseok itu punya kebiasaan tidur sambil berjalan.
"Kau kenapa, apa ada yang salah?" berjongkok menyamakan posisinya dengan Hoseok. Tidak ada jawaban, yang ada pemuda itu malah jatuh menyamping dan Taehyung dengan sigap langsung menangkap tubuh tak berdaya itu.
"Hei bicaralah" mungkin bagi si Kim tubuh Hoseok terasa begitu ringan, akan tetapi ketika lengannya yang terluka itu tertindih, rasanya tetap saja menyakitkan."Eungg?" perlahan salah satu tangan itu naik ke atas, meraih bahu tegap milik si pria dan menumpu tubuhnya yang terasa lemas.
Tatapan mata keduanya bertemu, Hoseok menatap sosok dihadapannya dengan sayu. Gelenyar aneh ia rasakan kala tangan Taehyung, yang di hiasi oleh beberapa urat yang menyembul dengan malu-malu itu meraih pinggangnya. Bukan berarti rasa aneh itu membuat diri Hoseok ingin segera menjauh, malahan kini dia merasa ingin terus berada di dekat si pria dan merasakan sentuhannya kembali.
Taehyung menghela napas lelah. Mereka berada di tempat yang sama hampir sepuluh menit lamanya, namun pemuda itu masih saja menatapnya dengan pancaran yang sulit di artikan. Ya sudahlah, daripada membuang waktu bukankah lebih baik jika Taehyung kembali tidur.
Niatnya si begitu, akan tetapi sebelum itu benar-benar terlaksana dengan baik, salah satu kakinya di tarik dan dipeluk erat oleh diri Hoseok.
"Lepaskan, kau ini kenapa" sudah di bilang Taehyung itu bukan tipe orang yang penyabar. Akan tetapi tetap saja, karena Hoseok adalah suami dari sang ayah dia pun harus bersikap baik dan tidak boleh kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] PLAY |•| vhope.ver
Fanfiction[Book ini sudah selesai tapi tolong tetap berikan dukungan dengan cara boom VOTE terlebih dulu sebelum membaca] Hoseok rela mengorbankan dirinya untuk di nikahkan dengan pria yang berumur setengah dari hidupnya sendiri, dan yang mengejutkan nya lagi...