Play. 13

534 85 44
                                    

Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat fiksi, murni karangan author sendiri☺️
#IniFiksi #bxb #🔞














-agak panjang kali ini semoga suka😳
hey sider-nim ayo keluar aku tuh ngga gigit tapi kok malu² gitu😣
hehe terimakasih buat voment nya😘













-sorry for typo
-3304 words

...
...

Wanita itu keluar dari kamar setelah dua jam lebih duduk menemani Hoseok, seraya menceritakan masa lalu dari Seokjin. Setelah kembali ke dalam kamarnya sendiri, Wendy mendapatkan panggilan dari nomor yang tidak di kenal. Sesaat tidak ada suara yang terdengar dari seberang, hanya saja suara gemercik air hujan dan ringisan dari seseorang semakin jelas ia dengar.

"Jika tidak berbicara, aku akan menutup telepon ini"

"Wendy, i-ini aku, ahk tolong aku"

"Jungkook, kau kah itu?!" seluruh badannya gemetar dan lemas, Wendy berpikir jika Jungkook selamat itu berarti kedua tuan nya yang lain juga akan baik-baik saja.
"Bertahanlah, kalian ada dimana?. Aku akan menyuruh Eunwoo dan Mingyu untuk segera melakukan penerbangan"

"Aku masih ada di tempat yang sama sebelum kalian pergi, tolong cepatlah"  Jungkook terus meringis kesakitan, kondisinya benar-benar buruk.

"Baiklah, akan tetapi butuh waktu lama untuk sampai di sana. Aku mohon kalian bertahanlah"

Sambungan telepon terputus, Wendy segera beranjak keluar untuk menemui kedua temannya yang lain. Eunwoo dan juga Mingyu segera memesan tiket penerbangan mereka.

Wendy menghubungi anggota bantuan lain, beruntung mereka sengaja menyisakan beberapa bawahan dari Seokjin untuk tetap berada di markas dan tidak ikut dalam penyerangan. Jadi sesampainya di sana, mereka akan memiliki banyak bantuan.

Niat awal Wendy ingin memberitahukan kabar baik itu pada Hoseok, akan tetapi ketika ia masuk ke dalam kamar. Kondisi si pemuda sudah tertidur lelap, Hoseok mungkin kelelahan dan Wendy tau akan hal itu. Kehamilannya sudah hampir masuk bulan ke lima, tapi masalah selalu saja datang kepadanya. Dia sengaja belum memberitahukan siapa ayah dari janin yang tengah Hoseok kandung, Wendy akan memberitahukan hal tersebut ketika keadaan sudah lebih bisa di kondisikan.

...

Semenjak subuh keduanya sudah terbangun dari tidur mereka, Wendy yang merasa tidak tenang pun akhirnya menghampiri kamar sang tuan. Hoseok yang sama-sama sudah terbangun, ia pun menyambut kedatangan si wanita dengan senyuman.

"Kau merasa tidak tenang?"

"Bagaimana tuan bisa tau, apakah terlihat jelas?" tanya Wendy balik.

"Kenapa memanggilku tuan lagi?, kalau boleh jujur memang nyatanya kau terlihat sangat gelisah" menepuk sisi ranjang tempat tidurnya, memberi tanda pada Wendy untuk duduk di sana.

"Baiklah maaf Hoseok-ssi, aku hanya tidak sabar untuk mendapatkan kabar dari mereka berdua" 

"Siapa?"

"Eunwoo dan Mingyu, mereka terbang kembali menuju italia untuk menjemput tuan besar dan anak-anak nya"

"Jadi mereka selamat?, syukurlah aku jadi merasa tenang" mengusap dadanya, merasa ada ketenangan kembali di sana.

"Belum bisa dipastikan, tapi semoga saja semua baik-baik saja" ada harapan besar pada diri Wendy.

"Aku yakin mereka pas–

[✔] PLAY |•| vhope.verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang