Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat fiksi, murni karangan author sendiri☺️
#IniFiksi #bxb #🔞-hi nan di sini, selamat membaca semua😄
jangan lupa banyakin vote dan komen nya, mau komen di part manapun juga pasti bakalan aku respon😘-sorry for typo
-2618 words...
...Hari ini Wendy datang berkunjung setelah mendapatkan kabar bahwa Hoseok tengah mengandung anak pertamanya, wanita blasteran itu sempat di buat shock dengan berita tiba-tiba tersebut. Wendy pikir hal ini tidak akan terjadi, tapi ternyata pemikirannya salah, jelas-jelas tuan mudanya itu kini tengah mengandung.
Seharian ini Hoseok tidak bangun dari tempat tidurnya, pemuda itu berkata jika dia bangun maka akan merasa mual dan perutnya juga keram. Dia sendiri tidak tau apakah itu hal yang wajar atau tidak jika terjadi pada laki-laki yang tengah hamil sepertinya, lagipula ini pengalaman pertama jadi tentu dia tidak tau apa-apa.
Dulu keputusan mengenai pernikahannya itu di ambil secara terburu-buru, bahkan tidak ada kesepakatan apapun sebelumnya. Hoseok sendiri sudah berusaha untuk melupakan pernikahan tersebut, lagipula kehidupannya kini tidak menjadi lebih buruk dari sebelumnya bukan(?).
...
Pemuda itu terus saja merengek karena perutnya yang terasa tidak nyaman, dan sejak kedatangannya pun Wendy sudah menyarankan untuk mengundang dokter ke rumah tapi pemuda itu terus saja menolak dan malah mengancam akan menangis seharian penuh.
Beginilah nasibnya sekarang, harus kelimpungan mengurus si Jung yang tengah hamil muda. Padahal minggu kemarin Hoseok masih bersikap biasa-biasa saja, dia menjadi orang yang cukup irit dalam berbicara.
Namun sekarang faktanya berbeda. Hoseok yang menyadari bahwa kini dirinya tengah mengandung, malah berubah menjadi sosok yang manja dan suka tiba-tiba merengek tidak jelas. Kadang juga dia marah lalu setelahnya menangis.
"Ayolah biarkan dokter memeriksa keadaan mu, jika begini terus dan nanti tuan Choi tahu pasti aku yang akan jadi sasaran amarah nya" sungguh Wendy merasa pusing. Padahal sepiring nasi dan beberapa lauk sehat lainnya sudah ia bawakan, tapi tuan mudanya itu masih saja ngotot untuk menolak makan.
"Tidak mau, tinggalkan aku sendiri. Aku mau istirahat saja. Tidak mau makan" suara Hoseok teredam karena wajahnya yang tertutupi oleh bantal.
"Jangan membuatku terpancing emosi Hoseok-ssi. Aku mungkin memang bawahan, tapi jika nanti aku marah tentu tujuan utama ku adalah mengadukan mu pada tuan Choi, bagaimana?" merasa yakin jika perkataannya itu mampu membuat diri Hoseok merubah pikirannya.
"Adukan saja, jika nanti dia marah anaknya lah yang akan mengalahkan sang ayah" posisinya di sini membuat diri Hoseok merasa amat beruntung.
Sekakmat, tidak ada cara lain lagi yang bisa Wendy lakukan. Tapi jika tuan Kim tau bahwa Hoseok tidak menyentuh seincipun makanannya, bisa-bisa pria itu akan mengamuk padanya.
Wendy meneguk ludah kasar, walaupun memang beberapa kali pernah di tugaskan untuk ikut turun tangan mengatasi musuhnya dan melihat banyak luka ataupun darah. Tetap saja dia takut, apalagi jika di hadapkan langsung dengan sosok Taehyung ketika pria itu dalam keadaan marah.
Mungkin si Kim itu bukan mafia seperti sang ayah, tapi tetap saja Taehyung telah tinggal lama bersama dengan Seokjin. Besar kemungkinan jika pria tampan itu mampu membunuh siapapun orang yang tidak ia sukai, itu pun jika ia mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] PLAY |•| vhope.ver
Fanfic[Book ini sudah selesai tapi tolong tetap berikan dukungan dengan cara boom VOTE terlebih dulu sebelum membaca] Hoseok rela mengorbankan dirinya untuk di nikahkan dengan pria yang berumur setengah dari hidupnya sendiri, dan yang mengejutkan nya lagi...