Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat fiksi, murni karangan author sendiri☺️
#IniFiksi #bxb #🔞-hi nan di sini, selamat membaca semua😄
jangan lupa banyakin vote dan komen nya, mau komen di part manapun juga pasti bakalan aku respon😘-sorry for typo
- words...
...Siksaan yang mereka berikan kepada Taehyung terpaksa harus di hentikan ketika RM menemukan diri Hoseok yang sudah tergeletak diatas lantai, wajahnya pucat sekali.
Di sisi lain pria Kim itu kembali di rubah posisinya menjadi duduk, dan setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan pada Hoseok, semua orang pun meninggalkan ruangan tak terkecuali diri RM sendiri. Menyisakan Taehyung yang duduk tak berdaya di kursinya dan Hoseok yang masih dalam keadaan pingsan di atas tempat tidur, pandangan samar Taehyung arahkan pada si pemuda.
"Sebagian rencana telah gagal, sekarang yang bisa kita lakukan hanyalah menunggu bantuan datang"
"Aku harap kita tetap baik-baik saja" kedua manik mata itu tertutup, bukan hanya Hoseok tapi dirinya juga jatuh pingsan dalam keadaan yang menyedihkan.
...
"Dia gagal bukan?" kepulan asap keluar ketika mulutnya mulai terbuka dan berbicara.
"Ya"
"Bagaimana dengan pria itu?, seharusnya kau langsung membunuhnya saja" menatap sang putra, bertanya.
"Dan juga bayi yang masih dalam kandungan Hoseok, kenapa tidak sekalian saja di musnahkan?""Dia tidak bersalah, mengapa kita harus membunuhnya"
"Tidak bersalah kau kata?. Tapi anak itu jelas-jelas keturunan dari si Seokjin, DNA nya mengalir dengan amat sangat jelas" melemparkan gelas yang berada di meja kerjanya dengan emosi.
"Kau pikir untuk apa kita menangkap suami nya?!, jika saja pemuda itu tidak hamil mungkin dia tidak perlu ikut di korbankan" dadanya naik turun, amarah sulit untuk di kendalikan."Tapi ayah, jika Hoseok tetap berada di sini dan anak itu lahir dengan kita sebagai keluarganya. Bukankah itu jauh lebih baik?" tentu mereka punya rencana dan taktik yang berbeda.
"Jadikan dia sebagai anak buahmu, bukankah itu terdengar menarik?""Besar sekali keyakinanmu itu, bagaimana jika anak itu berkhianat. Kau tau sendiri keluarga Choi adalah orang-orang yang licik dan juga pembohong besar"
"Okay i got it, i just wanna express what i think"
"But now I don't need your opinion" meninggalkan ruangan tersebut ketika sadar bahwa dia hanya membuang waktu dengan saling melempar kalimat satu sama lainnya.
"Mungkin tidak sekarang, tapi nanti ayah pasti membutuhkan pendapat dan bantuan ku"
...
Ditempat lain, Seokjin menyadari bahwa usaha dan rencana sang anak telah di gagalkan. Jungkook yang sebelumnya berniat untuk menggantikan peranan sang kakak untuk menjadi umpan pun ikut kesal ketika mengetahui kegagalan mereka, dia berpikir jika bukan Taehyung yang langsung turun tangan pasti semuanya sudah teratasi dengan benar. Karena pada dasarnya jiwa petarung dan kecerdasan milik Jungkook lebih baik dari pada Taehyung sendiri, si pemuda Kim memang hebat akan tetapi Jungkook berada di atas levelnya.
"Lakukan rencana kedua, kita pergi ke markas mereka secara langsung"
"Ayah yakin dengan hal itu?. Nyawamu benar-benar bisa terancam" ada rasa khawatir juga pada diri si Jeon, dia mungkin memang bukan anak kandung dari Seokjin dan juga bukan sosok anak yang dekat dengan sang ayah. Tapi setidaknya, Jungkook menghormati sekaligus menyayanginya seperti keluarga sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] PLAY |•| vhope.ver
Fiksi Penggemar[Book ini sudah selesai tapi tolong tetap berikan dukungan dengan cara boom VOTE terlebih dulu sebelum membaca] Hoseok rela mengorbankan dirinya untuk di nikahkan dengan pria yang berumur setengah dari hidupnya sendiri, dan yang mengejutkan nya lagi...