Play. 14

519 86 38
                                    

Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat fiksi, murni karangan author sendiri☺️
#IniFiksi #bxb #🔞












-panjang lagi nih, semoga ngga bosan ya😳











-sorry for typo
-3256 words

...
...

"Maaf mengganggu tuan, akan tetapi bayi anda kini memerlukan susu, segera"




Kali ini kedua manik mata Hoseok terbuka lebar, ia benar-benar telah tersadar. Beberapa jam yang lalu adalah moment perjuangan yang panjang baginya, setelah penantian selama berbulan-bulan akhirnya kini dia bisa melihat wujud bayi mungilnya dengan jelas. Akan tetapi...

"Dimana bayiku?"

"Maaf tuan, tapi bayi anda berada di ruangan khusus. Bayi anda masih memerlukan inkubator agar tubuhnya tetap hangat dan juga stabil" jelas si perawat.

Benar, seharusnya Hoseok tidak perlu bertanya di mana keberadaan sang bayi. Anaknya terlahir dalam keadaan prematur, akan tetapi bukan masalah besar jika bayi itu kini dalam keadaan yang baik dan juga sehat.

"Boleh saya cek terlebih dulu tuan, mungkin anda menghasilkan asi?" berjalan mendekati bangsal yang Hoseok tempati.

"Asi?, tapi bagaimanapun juga saya ini laki-laki"

"Benar, tapi dokter dan yang lain menyarankan untuk di periksa terlebih dulu. Takutnya jika tidak, nanti anda malah merasakan rasa sakit akibat asi yang tidak di keluarkan" setelah meminta ijin, dirinya pun mulai membuka pakaian rumah sakit yang di kenakan si pemuda.

Hoseok tidak banyak bergerak, dia sendiri tidak tau apa yang tengah di periksa. Perawat tersebut kembali bergerak mengancingkan bajunya, dan melangkah mundur memberi sedikit jarak.

"Sepertinya memang anda tidak menghasilkan asi, tapi tidak perlu khawatir. Rumah sakit menyediakan asi sambung dari ibu yang lain, bukankah anda menyetujui tuan?"

"Jika memang itu yang harus kita lakukan, maka tolong berikan yang terbaik untuknya" menatap penuh pengharapan.

"Tentu saja, saya akan segera memberitahukan nya kepada perawat lain"

Setelah itu ruangan kembali terasa sunyi, namun tidak lama. Dari luar Jungkook masuk dengan menjinjing sebuah tas yang entah berisikan apa didalamnya, pria itu tersenyum tipis mendapati diri si pemuda telah terbangun dari tidurnya.

"Masih sakit?"

"Kupikir begitu, tapi tidak terlalu. Terimakasih, perawat memberitahu jika kau tadi menemani ku operasi"

"Ya sama-sama, aku malah berharap jika tadi bukan aku yang menemanimu"

"Aku tau"

Akan tetapi seberapa besar pun Hoseok berharap akan kedatangan Taehyung di kala bayi mereka akan di lahirkan, pria itu tidak akan pernah muncul di hadapannya.

Memikirkan hal tersebut malah membuat Hoseok kembali merasa sedih, kehilangan orang yang telah dirinya anggap sebagai keluarga baru membuat pemuda itu bisa merasakan kesedihan ketika di tinggalkan oleh sosok yang berharga.

"Lupakan"

"Aku kembali melamun?"

"Begitulah" jawab Jungkook singkat.

"Apakah Wendy-ssi masih belum tau ji-

brakk..

huh huh huh

[✔] PLAY |•| vhope.verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang