Play. 17

742 80 97
                                    

Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat fiksi, murni karangan author sendiri☺️
#IniFiksi #bxb #🔞

















-selamat membaca kakak😆
















-sorry for typo
-2654 words

...
...
Manik mata itu terbuka, cahaya dari lampu di atas tempat tidurnya itu sama sekali tidak membuat diri si pemuda merasa terganggu. Seseorang datang menghampiri, bersama dengan senyuman palsu yang setia terpatri. Air mata mengalir, Hoseok tau bahwa sebentar lagi ia akan mendapatkan kabar yang tak mengenakan hati.

"Kami menemukannya" dibawanya tangan pucat itu, dan belaian halus pun ia lakukan.
"Aku minta maaf, janji yang ku berikan, lagi dan lagi tidak bisa aku lakukan" tatapan itu berubah sendu, menyiratkan rasa kesedihan dan kehilangan yang begitu mendalam.

"Tae, kenapa ini terjadi padaku?" tanyanya dengan lemah.

Taehyung terdiam, ia tak mampu hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan dari Hoseok. Kehilangan itu bukanlah hal yang mudah untuk mereka terima, apalagi ini adalah kehilangan terbesar yang pernah keduanya alami bersama.

Kristal bening pun mulai menghiasi wajah Taehyung, ia menangis. Rasanya begitu sesak, lagi-lagi batinnya harus terluka. Pria itu harus rela menerima hal yang bahkan tidak pernah ia bayangkan selama masa hidupnya ini. Sunghoon, putra kecil mereka harus pergi sebelum sempat menemui diri sang ayah.

Berulang kali kata maaf telah terucap, dan semakin lama itu semakin membuat Hoseok tak kuasa ketika melihat bagaimana pria itu terpuruk dalam kesedihan yang sama dengannya.

Hoseok mengubah posisi menjadi duduk, tubuhnya masih sangat lemah. Tapi bagaimanapun juga, pemuda itu tidak mau mempermasalahkan hal tersebut. Ia lebih memilih untuk meraih Taehyung kedalam pelukannya, mereka menangis bersama. Keduanya menyesali karena belum pantas untuk menjadi sosok orang tua yang baik, memang sepertinya tuhan masih ingin bermain-main dengan mereka.

Waktu pun berlalu, Hoseok tetap memaksakan diri untuk hadir dalam acara kremasi Sunghoon, putranya. Bersamaan dengan itu, Taehyung juga ikut mendampingi si pemuda. Menggenggam erat tangan sosok yang di cinta, mereka saling menyalurkan kekuatan agar bisa tetap merasa tegar bersama.

Namun sebelum itu, Hoseok bersikeras untuk menemui Sunghoon secara pribadi. Setidaknya, biarkan ia merawat diri sang anak untuk yang terakhir kalinya sebelum kremasi dilakukan.

Hoseok bergetar, hatinya terasa remuk. Melihat bagaimana Sunghoon yang tertidur dengan begitu pulas di hadapannya, itu membuat perasaan si Jung tercampur aduk. Bisa di lihat jelas, terdapat banyak luka disana. Jungkook bilang, butuh waktu beberapa saat untuk menemukan tubuh Sunghoon. Jadi kemungkinan besarnya adalah, anak itu sudah berulang kali terbawa arus dan tubuhnya menghantam bebatuan yang berada dekat disekitar tebing kala itu.

Sebenarnya setelah di temukan, Sunghoon masih dalam keadaan selamat. Namun setelah beberapa jam dilakukan penanganan oleh dokter ahli, nyawanya tetap tidak bisa tertolong. Selain hantaman bebatuan karang, ternyata bagian punggungnya juga terdapat luka tusukan baru. Kemungkinan, bersamaan dengan RM yang menembakan peluru miliknya, pria itu juga menusukan pisau kecil pada bagian punggung diri si anak.

Belum lagi dengan air laut yang masuk kedalam paru-paru nya, itu semakin menyulitkan proses penanganan. Berakhirlah dengan nyawa Sunghoon yang tidak bisa terselamatkan, anak itu meninggalkan kebahagiaan dan rasa luka begitu mendalam bagi orang-orang yang mencintainya.

[✔] PLAY |•| vhope.verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang