Play. 4

857 137 50
                                    

Warning‼
Nama, karakter sifat penokohan, organisasi, dan peristiwa yang ada didalam cerita ini tentu tidak terkait dengan fakta manapun dan tentunya cerita ini hanyalah bersifat fiksi, murni karangan author sendiri☺️
#IniFiksi #bxb #🔞









-readers-nim aja aktif masa aku engga, ayo banyakin vote dan komen nya, mau komen di part manapun juga pasti bakalan aku respon😘















-sorry for typo
-2170 words

...
...

Penjelasan Taehyung pagi ini, membuat diri Hoseok mau tak mau harus menanggung perasaan malunya. Jadi semalam itu benar kalau dia lah yang terlebih dulu menggoda, dan berakhir dengan mereka yang melakukan hubungan intim bersama.

Jika di bilang menyesal, sejujurnya itu tidak benar-benar Hoseok rasakan. Bahkan sampai detik di mana Seokjin datang dan memeluknya dengan begitu erat, si Jung pun tidak merasakan ke khawatiran apapun. Yang ada di pikiran Hoseok adalah, kenapa dia harus menyesal jika sang suami saja tidak tau, di logika saja Taehyung dan dia lebih pantas bersama jika di bandingkan dengan Seokjin. Pria dewasa itu sudah hampir menginjak usia kepala lima, sedangkan dia dan juga Taehyung hanya berbeda beberapa tahun saja.

"Kenapa melamun?" Seokjin yang baru saja keluar dari kamar utama, ia bertanya pada sang suami yang sibuk melamunkan hal yang tidak perlu di pikirkan.

"Tidak, hanya masih tidak percaya saja jika kau datang hari ini. Ku pikir baru sampai minggu depan" kembali mengaduk kopi di dalam gelas yang sebelumnya telah terabaikan.

"Tidak suka dengan kehadiranku?" lengan kekarnya melingkar dengan manis pada pinggang Hoseok, sedang rahangnya yang tegas itu di letakkan pada bahu sebelah kiri si pemuda.

"Bukan begitu, aku hanya merasa terkejut saja" melenggang pergi begitu saja menuju sofa, di mana layar televisi di sana masih menyala.

Tidak ada percakapan lain, keduanya sibuk menonton acara berita di dalam televisi.

Taehyung sendiri, pemuda itu segera pergi dari rumah setelah Seokjin datang. Hoseok tidak tau si pria pergi kemana, lagi pula itu bukan urusannya jadi untuk apa harus di pikirkan. Dia terus saja menggeliat geli, Seokjin dengan begitu lincah mengusap ataupun sekedar menyentuh area sensitif pada tubuhnya. Jika pria dewasa itu meminta jatah hari ini, bisa di pastikan bahwa hanya akan ada penolakan saja yang dirinya dapatkan dari sang suami.

Seokjin tadi sempat berkata bahwa dia hanya akan tinggal selama tiga hari, lalu setelah itu harus pergi kembali. Tidak ada yang perlu di proteskan untuk hal itu, lagi pula siapa yang mau melarang Seokjin untuk melakukan apa yang mau dia lakukan.

Semenjak datang, pria dewasa itu terus-menerus menempel pada diri si pemuda. Mungkin karena waktu mereka tidak banyak, jadi Seokjin ingin menghabiskan banyak waktu bersama dengan Hoseok sebelum dirinya harus kembali pergi.

"Anak itu memperlakukan mu dengan baik bukan?" tentu yang di maksudkan di sini adalah anak nya sendiri, Taehyung.

Hoseok mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, jujur dia bingung akan berkata apa.

Dua hari belakangan Taehyung selalu memperlakukannya dengan baik, walaupun pria itu nampak diam dan tak bersahabat. Tapi bagaimanapun juga Hoseok menghargai perilaku nya, karena jika menilik lagi dari cerita yang pernah dia dengar dari Wendy. Pria itu tidak bisa berteman baik dengan orang lain ketika baru berjumpa, akan tetapi bersyukurlah diri Hoseok yang langsung di perlakukan sangat baik oleh Taehyung.

"Bagus, untuk tiga hari kedepan aku akan menetap di sini bersama dengan mu. Sedangkan Taehyung harus pulang untuk menggantikan tugasku di perusahaan." menarik tubuh sang suami untuk lebih dekat dengannya.
"Sudah bertemu dengan Wendy?, aku yakin sudah. Wanita itu juga ku perintahkan untuk pergi bersama Taehyung, seharusnya dia berada disini untuk mengurus kebutuhanmu, tapi untuk sekarang sepertinya itu bukan masalah" membawa diri Hoseok untuk menyandar pada dada bidangnya, sedangkan Seokjin sendiri bersandar pada punggung sofa.

[✔] PLAY |•| vhope.verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang