Pagi telah menyambut hari dengan cerah . Kiara sedang membereskan semua pekerjaan rumahnya .
Wajahnya sangat sumringah . Tampak rona-rona kebahagiaan di wajah cantiknya.Datanglah Tedja yang belum pulang semalaman . Pria itu langsung duduk di kursi kayu disamping adiknya tersebut , Kiara.
" Elo dari mana semalam ? " Tanya Tedja dengan sebatang rokok masih di mulutnya.
" Kaka.. " desis Kiara . Lalu ia duduk di samping kakaknya.
" Aku gak kemana mana kak. " Lanjutnya .Hhhhh, Tedja tersenyum kecut . Ia menghisap rokoknya lebih dalam lagi lalu menghembuskannya .
" Elo gak bilang kalo punya temen kaya raya . " Ketus Tedja membuat Kiara terkejut .
"Bagaimana Kaka tau ? " Sahut Kiara
" Gue gak tolol . " Umpat Tedja membuang rokok ditangannya .
" Elo semalam pasti sama dia kan ? Kemana ajja Lo ? Boleh dong elo minta tranferan ke dia . " Kata Tedja menatap adiknya dengan penuh selidik .
" Kaka .. jangan ganggu dia . Dia baik banget sama aku . " Ucap Kiara sangat ketara nada khawatirnya.
" Bagus dong . Elo bisa manfaatin dia Ra . Elo bisa minta bantuan uang supaya kita hidup dengan selayaknya ."
" Aku gak serendah itu ya kak . " Kiara mulai menaikkan suaranya membuat Tedja menoleh ke arahnya.
" Kalo Kaka pengen punya hidup layak , harusnya Kaka kerja bukannya mabuk mabuk an terus . Apalagi main judi . " Sentak Kiara.
Tedja menatapnya bingar .
" Kak .. harusnya Kaka sadar. Ara selalu ngelakuin perbuatan yang bisa aja ngancam nyawa Ara sendiri . Itu semua demi siapa . Demi kamu kak ..." teriak Kiara . Guratan kesedihan terlihat jelas di matanya.
" Selama ini Ara capek kak ... Aku pengen berhenti buat nyuri lagi kak. "
Tedja mengepalkan kedua tangannya . Rahangnya mengeras . Ia tak menyangka bahwa Kiara akan berkata seperti itu .
Namun tak dipungkiri ada kesedihan menelusup di hatinya saat ini ." Kak... " Panggil Kiara . Gadis itu mencoba memegang lengan kekar kakaknya .
" Aku mohon ... Kembalilah seperti dulu ... Ibu pasti merindukan kakak yang dulu . " Lanjut Kiara menatap wajah tedja tersebut ." Elo mulai kurang ajar ternyata ...." Tedja mengibaskan tangan Kiara dengan kasar .
" Gue gak akan seperti dulu . Ibu udah gak ada . Gak ada yang bisa bikin ibu gue balik Ra . " Teriak Tedja .
Hatinya terasa sakit saat ia dihadapkan kembali dengan kenyataan bahwa ibunya telah meninggalkan nya .
" Kak ... Ibu gak akan tenang kalo Kaka seperti ini . " Ucap Kiara terus mencoba meraih tangan Tedja .
" Kata siapa Lo ha ? " Bentak Tedja .
" Elo BUKAN SIAPA SIAPA GUE . ELO LUPA ? ELO CUMA ANAK KECIL YANG UDAH DIPUNGUT SAMA IBU GUE "Kiara tertegun. Memang benar ia bukan adik kandung Tedja . Ia hanyalah anak kecil yang telah diambil oleh Ibu Simah dan tedja dulu saat terpisah dari kedua orang tuanya . Ia ingat , ia tidak melupakan peristiwa beberapa tahun silam . Tapi hatinya seakan sangat terluka mendengar hal itu keluar langsung dari mulut Tedja.
Air matanya seakan terus mengalir di pipi mulusnya .Tedja seakan tersadar dari kekalutannya , Raut mukanya berubah sedikit menegang seketika. Apa yang telah ia katakan barusan ? Ia benar benar tidak bisa mengontrol emosinya.
" Aku tau kak .... Hiks " isak Kiara kemudian . " Aku tau .....aku bukan siapa siapa disini . Tapi aku udah nganggap kalian keluargaku sendiri... Aku gak punya siapa siapa sekarang selain kamu . " Tangis Kiara pecah .
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS
RomanceIni hanya sekedar cerita fiktif menemani waktu luang ku . Karna aku pribadi mengidolakan mereka berdua . Dan akhirnya aku berani.in diri untuk meluapkan sedikit hobi yang tertunda selama 5 tahun terakhir. hehehe Freak banget yah .... Sorry guys...