25. know

262 30 14
                                    

Sedari tadi dua orang wanita itu menunggu dengan cemas akan keadaan Asha yang sedang di tangani oleh Beberapa pihak Medis di dalam ruangan. 

Terlihat Kiara yang sedari tadi mengusap kasar wajahnya, tangan dinginnya sesekali mencengkram kedua lututnya yang terasa lemas.

Ia benar-benar tidak menduga, baru saja ia tinggalkan Asha sebentar , setelah ia keluar dari cafe itu tau-tau ia harus mendapat kenyataan Asha yang telah dikerumuni oleh banyak warga disana .

Dan mungkin sebuah kebetulan juga Nyonya Mustika langsung membantunya membawa Asha ke sini .

Kiara melirik Ny Mustika yang sedari tadi mondar-mandir di depannya . Terlihat jelas Khawatir begitu besar di guratan halus wajahnya .

Langkah derap memenuhi lorong rumah sakit , Kiara menoleh dan mendapati Yesa tengah berlari , dibelakangnya ternyata kakaknya- Tedja lalu di susul lelaki separoh baya  dan Kiara mengenalnya, yaitu Tuan Rian - rekan kerja Yesa .

" Kamu gak-papa?" Sambar Yesa ketika sudah berada dekat dengan Kiara .

" Gua udah bilang jangan keluar rumah , elo bandel banget sih ." Cetus Tedja juga disampingnya .

Kiara menoleh ke kakaknya, " aku gak-papa Kak. Temen aku kak yang kena tabrak . Kaka kok tau aku disini ?"

" Gua nelfon die ," kata Tedja memajukan dagunya ke arah Yesa .
" ternyata elo disini ."

Kiara menelan ludahnya dengan susah payah , ia benar-benar tak tenang dengan kondisi Asha .

" Kamu tenang ya, aku udah telfon Ardhan . Dan dia masih landing pesawatnya sekarang. " Ucap Yesa sembari menenangkan Kiara .

Kiara hanya mengangguk . Dan Yesa membawanya ke dalam pelukannya .

Tuan Rian yang sedari tadi diam kini angkat bicara, " Mustika ... 1jam lagi kita harus berangkat . Kalau tidak kita ketinggalan pesawat . " Kata Tuan Rian kepada istrinya itu .

Mustika tidak menjawab, matanya menatap nanar ke arah pintu ruangan Asha itu .

Sungguh, kali ini ia merasa sangat amat gelisah .
Bagaimana tidak , Anaknya sedang bertarung nyawa di dalam ruangan tersebut.


Ceklek !!!!



Pintu terbuka . Dan seorang dokter keluar dari ruangan tersebut .

" Dok bagaimana keadaannya ??"
Sergah Mustika seketika.

" Apa pasien ada keluarganya disini ?" Tanya Dokter pada semua orang disitu.

" Suaminya sedang landing Dok. " Jawab Yesa

" Ada apa Dokter ? Asha baik-baik saja kan ?" Tanya Mustika , ia memang sangat khawatir akan Asha .

" Begini , pasien mengalami benturan hebat pada tubuhnya , sehingga janin yang di dalam kandungan merasakan guncangan hebat , dan melihat keadaannya sekarang , Janinnya harus diangkat , karna memang sudah tidak bisa diselamatkan . " Terang Dokter membuat semuanya Syok .

Tak terkecuali dengan Mustika . Ia hampir lemas mendengarnya .

" Dan kami membutuhkan persetujuan keluarganya untuk segera mengoperasi-nya . "

" Iya tapi Suaminya sedang landing Dok . " Sela Yesa .

" Tapi ini harus dilakukan secepatnya, karna kalau tidak , akan membahayakan nyawa Ibunya juga ." Tegas sang Dokter membuat semua orang terdiam .

" LAKUKAN OPERASI DOK "
Kata Mustika Tegas membuat semua orang disitu terkejut .

" Mustika ... Kamu gak boleh langsung mengajukan pernyataan , kita tunggu Ardhan. " Sela Tuan Rian selaku suaminya Mustika .

I'M YOURS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang