10. Terungkap

399 27 18
                                    

Pria itu mematut dirinya di depan cermin . Tangannya sejak tadi mengotak Atik rambut cepak itu . Lalu menyemprotkan parfum kesayangannya pada tubuhnya .

Ia bergegas keluar dari kamarnya dan  mengetuk pintu kamar Kiara yang memang bersebelahan dengan kamarnya .

Satu kali , dua kali ketukan.
Tak ada sahutan dari dalam .
Hingga ia membuka pintu itu ternyata tak terkunci.

Yesa mengedarkan pandangannya , namun ia tak menemukan kekasihnya . Ya kan tadi siang udah official !!!

Lalu ia beranjak dari tempatnya menuju ke ruang tamu besar.
Ternyata sudah ada Ardhan dan Asha disana sedang bercengkrama.

" Woyyy Yes ... Sini bro " seru Ardhan ketika menyadari kehadiran Yesa.
Namun ia tetap pada posisinya , memangku Istrinya dalam pelukannya.

Yesa duduk di sofa yang kosong tersebut . Ia mengedarkan pandangannya.

" Dhan ...  Kiara mana ? " tanya Yesa .

" Gak tau . Mungkin lagi di luar . " Jawab Ardhan sembari meminum teh hijau yang menjadi favoritnya .

" Terus Keisya ? "

" Kalo Keisya , dia pamit keluar , mau ketemu temen se modeling nya . "
Kini Asha yang menjawab . Ia membenarkan posisi duduknya.

Yesa mengangguk mengerti .
Ia mengeluarkan iPhone nya dalam saku celananya.
Dan mengetik beberapa kalimat dan mengirimnya ke Keisya.
Memang benar , Keisya sudah besar dan bisa menjaga dirinya sendiri tapi bukan berarti Yesa lepas tanggung jawab untuk menjaga sepupunya itu .

" Haiiiii ... "

Yesa mendongakkan kepalanya saat mendengar suara yang sangat ia kenal.

Kiara menghampirinya dan duduk di samping lelaki itu .

Yesa langsung menyampirkan tangannya pada pinggang kecil kiara. Dan tangan satunya lagi menaruh iPhone-nya pada atas meja di depannya.

" Kamu dari mana , hm? " Lirihnya namun masih terdengar oleh Kiara .

" Aku habis keliling dari depan . Pemandangan disana bagus banget . " Jawab gadis itu selirih mungkin untuk menggoda kekasihnya .

Yesa semakin gemas dibuatnya . Ia mengacak rambut Kiara lalu mengecup kening gadis itu .

" Hmmm hmmm "
Ardhan Asha menyaksikan keuwuan yang di suguhkan gratis oleh dua insan di depannya .

" Kayak elo nggak ajje " cibir Yesa membuat Ardhan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher istrinya .

Kiara hanya tertawa malu memandang tingkah Ardhan ke istrinya.

" Kamu udah makan ? " Tanya Yesa mengeratkan tangannya pada pinggang gadis itu .

Kiara hanya menunduk karna posisi keduanya sangatlah dekat sekarang hingga ia bisa mencium aroma nafas maskulin pria itu .

" Hm ?? " Yesa memungut dagu gadis itu hingga mata mereka saling bertemu .

Kiara tak kuasa menatap mata elang Yesa hingga ia memilih untuk menenggelamkan wajahnya ke dada tegap pria itu sembari memukul pelan paha lawannya.

Yesa tersenyum menahan merah di pipinya . Ia tak menyangka , bahwa ia akan mudah sekali untuk salah tingkah di depan gadis ini .

" Ya elahhhh ...   " Himbauan Ardhan membuat Yesa dan Kiara menghentikan kemesraannya .

" Kalo mau lanjut sana ke tempat lain dah . "

Yesa mengambil tangan Kiara lalu menariknya untuk beranjak dari tempat itu.

Sebelum pergi Yesa mengambil bantal kecil yang ada di sofa dan melemparkan nya ke arah Ardhan.
Tentu tidak akan mengenai Asha , karna Yesa tau kehamilan wanita itu .

I'M YOURS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang