7. Aku Akan Menjadikan Kekasihmu, Milikku

1.8K 249 35
                                    

"pagi!" yuri menyapa tamunya yang baru saja keluar dari kamar tidur. Wajahnya tampak lusuh dan lingkaran hitam mengelilingi mata indahnya.

"pagi, ssaem!" karina celingukan mencari jessica.

"sicababy, em, maksudku jessica ssaem baru saja pergi."

"pergi?... kemana?"

"entahlah! Yuri mengangkat bahu...  "duduklah, kita sarapan!"

Karina ingin menolak. Dia tidak punya nafsu makan Sedikit pun, namun apa yang tersaji di atas meja membuatnya tidak bisa melakukannya.

Makanan yang dibuat yuri benar-benar cantik, pantas saja gurunya tidak bisa berpaling.

"jangan hanya dipandang saja, cobalah untuk mencicipinya sedikit!"

"ne,ssaem!" anak itu terlihat  canggung berinteraksi dengan yuri, tanpa jessica di sekitarnya.

"Hmm!!"  Tidak ada penyesalan saat makanan itu sampai di mulutnya, karena rasanya benar-benar enak..

Ck-lek!!

Tiba-tiba saja terdengar suara jepretan dari kamera ponsel.

"ssaem, anda sedang apa?"

"membuat barang bukti."

"bukti?"

"em! guru kesayanganmu menyuruhku untuk memastikan agar perutmu terisi.."

Yuri menunjukan photo karina yang telah di kirim pada jessica.
Dan itu membuatnya malu.

"ssaem, aku terlihat jelek di sana.."

"dimana? Dimana letak kejelekannya, hehe.." yuri terus saja berusaha untuk menghiburnya.

Karina diam sejenak. Dia ragu apakah ia harus menanyakannya atau tidak.

"hey!!" yuri melambaikan tangannya di depan karina. "katakan saja jika ingin menanyakan sesuatu!"

Hah, kenapa pasangan yulsic selalu dapat menebak isi hatinya?

"ssaem.... apa anda juga bisa melihatnya(minjeong)?" tanya karina dengan hati-hati.

Yuri mengangkat gelasnya, lalu minum.

"Mm, aku tidak punya kemampuan seperti kalian berdua, namun gurumu pernah memperlihatkan bagaimana wajahnya.... hm,. menurutku dia lumayan imut.."

"lumayan? ssaem, anda kejam sekali.." karina tidak terima karena pujian yuri untuk minjeong dirasa kurang.

Yuri tersenyum.

"wohoo... Apa kau marah sekarang? baiklah-baiklah aku minta maaf. Anak itu memang sangat-sangat imut."

Setelah mendengarnya, barulah karina tersenyum.

Meski awalnya merasa canggung, namun yuri berhasil membuatnya nyaman untuk bercerita,hingga karina melupakan kegalauannya, meski hanya sesaat.

"ssaem, anda tidak ke kampus?"

"kelasku di mulai jam 10"

Jam 10? Karina langsung melihat ponselnya. Bukankah itu satu jam lagi? Astaga, itu artinya dia bangun jam 9 pagi? Untung saja dirinya juga tidak memiliki kelas pagi.

"kalau begitu, aku akan segera pulang, ssaem?" dirinya merasa tidak enak hati.

"mandi saja di sini, kita berangkat bersama!"

"aniyo ssaem, aku tidak ingin merepotkan, lagipula buku-buku ku ada di rumah."

"tidak masalah, kita akan mampir ke rumahmu dulu.."

The Last Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang