14. Patah Hati Seorang Kakak

1.1K 184 62
                                    

Rombongan kim taeyeon tiba di rumah sakit. Mereka semua tampak kelelahan dan langsung menuju ruang istirahat dokter.

Taeyeon melihat kekasihnya datang.. Ia ingin menyapanya, namun tiba-tiba seorang wanita menabraknya.

"Oh, tidak! Jessica? sedang apa dia di sini?"

Taeyeon menghentikan langkahnya.. Ini bukan waktu yang tepat untuk menyapa tiffany.

Dari kejauhan dia melihat kekasihnya dibuat kesal oleh jessica, namun taeyeon juga tidak merasa heran, karena dia pun mengenal jessica dengan 'sangat baik'.

Mengabaikan tiffany dan fokus pada jessica, taeyeon lalu mengecek ke bagian informasi. Dan apa yang ia dapat, membuatnya sangat marah..

"Kenapa bocah sialan itu masih hidup?" tatapan yang tulus saat bersama para Lansia seketika berubah menjadi tatapan iblis yang membangkitkan aura pembunuh dalam dirinya.

"tidak bisa! Aku harus mengakhirinya malam ini juga." tekadnya sudah bulat, karina harus mati di tangannya.

-

-

-

Saat malam tiba, taeyeon pun langsung menyelinap ke kamar karina... Anak itu tidur dengan nyaman, setelah dokter memberinya obat.

Minjeong mengira, kalau taeyeon hanya ingin memeriksa keadaan karina, makannya dia diam saja. Namun ternyata....

Perlahan taeyeon melangkah mendekati tempat tidur. Ia meraih bantal yang ada di sofa lalu mendekatkannya ke wajah karina... Rupanya ia berniat membuat karina kehabisan nafas....

"Yaa, mau apa kau?" minjeong bersiap melindungi karina.

Namun saat bantal itu hampir mengenai wajah karina, telpon taeyeon berbunyi dan membuatnya panik, terlebih itu panggilan darurat dari little kim.

"eonniiiiie, tolong selamatkan aku!"

Seketika itu pula, taeyeon melempar bantal di tangannya, lalu berlari ke luar dengan tergesa-gesa..

"jangan berani menyentuh adikku!" taeyeon berlari ke parkiran, lalu merampas kunci mobil seseorang.. "aku akan mengembalikannya.." ucap taeyeon.

"YAAA!" si pemilik mobil yang tidak lain adalah atasnya merasa kaget dan juga kesal dengan aksi taeyeon yang tiba-tiba seperti itu.

Tidak memperdulikan ocehan pria itu, taeyeon langsung masuk ke dalam mobil, lalu membawanya melesat secepat kilat.

"Wooaahh,, apa kau sudah gila, Ngebut di parkiran, hah?"

Melihat tato di pergelangan tangan taeyeon, mengingatkan minjeong akan sesuatu...

"bukankah orang itu yang menculik karina? benar, itu tato yang sama.. Aku harus segera memberi tahu pada ssaem.."

Taeyeon benar-benar hilang akal. Ia seolah membawa mobil itu melayang di udara.

Sampai di rumah, ia bergegas ke kamar adiknya. Rapih seperti biasa, karena memang bukan itu kamar yang sebenarnya. Dengan sedikit sentuhan, rak buku itu bergeser ke samping.. Taeyeon hendak memindai sidik jarinya, namun ia tahu kalau seseorang telah masuk ke ruangan ini.

Hatinya semakin gelisah..

Saat pintu rahasia itu terbuka, taeyeon merasa lututnya lemas. Adik kesayangannya yang ia taruh di dalam tabung raksasa, sudah tidak ada lagi.

Bruuukk!!!

Rasa lelah dan kehilangan membuat pandangannya gelap.

"yeobo! sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau membawaku ke tempat ini malam-malam begini?" si suami heran, kenapa istrinya mengajaknya ke rumah duka.

The Last Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang