10. Dia Adalah Eonnie

1.1K 213 16
                                    


Jessica berdiri mematung. pandangannya lurus ke depan, menatap tajam pada sebuah photo gadis remaja yang sedang tersenyum.

Ini adalah ruangan sakral baginya. Ia sengaja mengubah ruang bawah tanahnya menjadi ruang persembahan atau ruang kerinduan.

Gadis remaja yang tersenyum dalam photo itu tidak lain adalah minjeong, sahabatnya semasa SMA.... Tak lupa ia menaruh beberapa photo kebersamaan mereka di sebelah photo hitam putih itu.

Jessica tidak tahu dimana minjeong di kuburkan atau mungkin rumah penyimpanan abu, jika jasanya dikremasi, jadi ia membuat ruangan khusus ini.

Meskipun ruangan ini adalah ruang persembahan, namun jauh dari kesan sunyi. Jessica mendesainnya agar terlihat hangat. Sama seperti persahabatan mereka dulu.

Perlahan ia berjalan, lalu menaruh berkas-berkas pemberian karina di samping photo mereka.

"mianhae!" suaranya parau. Dia senang sekaligus marah pada dirinya sendiri… Bukankah selama ini, ia berada sangat dekat dengan petunjuk-petunjuk itu? kenapa tidak pernah terpikir sedikitpun olehnya.

Jessica benar-benar mengira kalau keberadaan minjeong di kwangya, semata-mata karena anak itu mengikuti perintahnya saja. Dan tak sekalipun ia berniat untuk masuk ke apartemen minjeong karena Lagi-lagi ia berpikir kalau minjeong mungkin saja memiliki memori yang kacau.

mengetahui kenyataan bahwa sahabatnya itu ternyata sudah meninggal membuat hatinya hancur, apalagi sampai sekarang arwah minjeong masih berada di dunia ini.

Sebenarnya ia senang karena walaupun sudah berbeda alam, tapi ia masih bisa melihatnya setiap hari, namun ia juga merasa tidak tega... Apa yang menahan sahabatnya itu hingga ia masih berada di dunia ini.

"jeongie-yah!" jessica hampir ambruk, namun segera ditahan oleh karina yang sejak tadi berdiri di sampingnya.

"ssaem!"

Karina ikut menangis, melihat jessica menangis. Ia tidak menyangka kalau jessica ternyata sahabatnya minjeong. Pantas saja gurunya itu sangat peduli pada kesayangannya itu. Namun itu artinya... Usia minjeong berada di atasnya?

Karina membawanya duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"ssaem! gwaenchanayo?"

Jessica menyeka air matanya. "Gomawo!" ucapnya.

Jika bukan karena karina, jessica mungkin saja tidak akan pernah tahu bagaimana kehidupan minjeong setelah SMA. Ia sedikit lega, karena sahabatnya itu masih sama seperti yang ia kenal dulu.

Setelah mengatur nafas, jessica menatap karina lalu menceritakan masa lalunya dengan minjeong.

Jessica pov__

Kami mulai bersahabat sejak masih SMP... Aku dan dia memiliki  banyak kesamaan. Mungkin karena itulah kami sangat cocok.

Dia sangat aktif dan tidak bisa diam. Sama seperti yang kau kenal sekarang.

Dia sahabat kesayanganku. Meskipun kami juga sering bertengkar, tapi nanti kami akan baikan lagi setelah beberapa luka di wajah, hehe.

Kami berjanji akan masuk SMA yang sama, universitas yang sama dan mungkin bekerja di tempat kerja yang sama. Namun saat awal tahun ketiga SMA, aku harus pindah ke Amerika.

Dia marah padaku. Dan aku marah pada ayahku. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak punya pilihan waktu itu.

Aku ingat terakhir kali berpamitan dengannya saat di sekolah. Kami berdua menangis..

The Last Winter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang