"Kenapa kau baik sekali padaku, Ajushi?" tanya Jungkook di dalam mobil dalam perjalanan mengantar Jungkook ke apartemennya.
" Kau merasa aku baik padamu?" tanya Taehyung pada Jungkook sembari menaikkan sebelah alisnya.
"Huh? Apa maksudnya itu?" tanya Jungkook kebingungan.
"Ya, kau tahu. Aku mengenal tuan Jeon dengan sangat baik, Jungkook. Appamu dan aku berteman dengan baik. Jadi kupikir tidak ada salahnya kalau aku mengantar anaknya pulang ke apartemen dengan selamat, bukan?" jawab Taehyung enteng.
"Huh?" Jungkook tergagap.
Bodoh. Jungkook merasa begitu bodoh.
Dirinya pikir, Taehyung baik padanya karena setidaknya pria itu memiliki sedikit perasaan padanya. Terlebih lagi, pria itu juga mau menuruti semua perkataannya. Padahal jelas-jelas, Jimin pernah berkata pada Jungkook kalau Taehyung tidak akan menuruti dan melakukan permintaan seseorang. Tapi tadi saat di restoran..
" Dasar bodoh" ucap Jungkook pada dirinya sendiri sembari tersenyum miris.
Kim Taehyung hanya menghargainya sebagai anak tuan Jeon. Bukan mengistimewakannya.
Apa yang dia harapkan?
"Jungkook? Kau tidak apa?" tanya Taehyung. Pasalnya dirinya melihat anak itu melamun dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Tidak ada, Ajushi" jawab Jungkook pelan. Dan langsung mengalihkan pandangannya kearah jalanan disampingnya.
"Hm. Baiklah" sahut Taehyung.
Dan mobil itu pun melaju dengan keheningan.
Yea, Kim Taehyung. Habis sudah.
Seorang remaja labil dan seorang pria yang sama sekali tidak mengerti percintaan.
Semoga saja setelah ini Jungkook tidak menjauh darimu, ya.
Tbc.
serius guys. aku sangat sangat sibuk. jadi kalo mo nulis aja bahkan gada waktu. malem pun harus ngurus kerjaan. so, i''m so sorry.. upadatean kali ini kurang panjang, obviously. dan kurang memuaskan. semoga tetep suka ya! tunggu aku di next chapter! thankyou so much, guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
When Kim's Mafia Fall in Love (Taekook/Vkook)
Fanfiction[ Very Slow Update ] Kim Taehyung tidak akan pernah jatuh cinta. Tidak seorangpun yang bisa membuat hatinya berdebar. Sampai dia bertemu anak SMA yang dengan beraninya menatap matanya penuh kebencian hanya karna dia tidak sengaja menumpahkan eskrim...