Ch.1 Kim Sajangnim

6.1K 435 4
                                    

"Selamat datang, tuan Kim" tuan Lee dan sekretarisnya membungkuk sopan menyapa Taehyung dan Irene.

Kim Taehyung menjawab dengan menundukan sedikit kepalanya dan duduk dihadapan mereka berdua, setelah dirinya menyuruh mereka semua untuk duduk.

"Mari kita mulai rapatnya" ucap Taehyung kemudian.

"Bagaimana kabar anda, tuan?" sapa tuan Lee berbasa-basi.

"Ya, seperti yang anda lihat" ucap Taehyung dengan wajah datarnya.

"Jadi, bagaimana? Apakah kita perlu menandatangani kontrak kerjanya sekarang?" tipikal Taehyung sekali, — tanpa basa-basi.

"Begini tuan Kim, sebelumnya saya ingin meminta maaf" ucap tuan Lee tidak enak hati.

Taehyung mengangkat sebelah alisnya tidak paham. Apa sebenarnya maksud orang tua di hadapannya ini?

"Untuk kelanjutan kontrak ini, anak perempuan saya yang akan melanjutkannya. Saya sungguh meminta maaf" ulangnya sekali lagi.

"Maaf tuan Lee, bukankah dari awal kita sudah sepakat kalau yang akan mengurus ini sampai selesai adalah anda sendiri? Anda tidak lupa bukan?" Irene berucap khawatir dan sedikit geram. Dirinya khawatir kalau sampai orang tua didepannya ini membuat Taehyung murka. Dan geram karena orang ini terkesan main-main. Dan, Kim Taehyung yang murka itu berbahaya. Apa dia tidak ingin melihat cucunya lahir? Karna setahu Irene, anak pertama tuan Lee sedang mengandung, bulan ketujuh. Dirinya tidak sedang bercanda kan?

"Bukan begitu maksud saya sekretaris Bae, tapi—"

"Apa anda sedang main-main dengan saya tuan Lee?" ucapnya memotong perkataan tuan Lee.

"Bukan begitu tuan Kim, sungguh. Maksud saya bukan begitu" kata tuan Lee mencoba membujuk. Dirinya ketakutan omong-omong. Tuan Lee paham betul tabiat pemuda dihadapannya.

"Lalu?" Taehyung menukikkan alisnya. Wajahnya sedikit memerah karna kesal. Apa dia sedang ingin membuat dirinya bermain dengan pistol kesayangannya?


"Saya sangat menyesal dengan keputusan ini tuan. Tapi istri saya harus pergi ke Amsterdam untuk melakukan operasi. Dan dokter berkata kami harus tinggal disana sampai keadaan istri saya pulih. Dan kami belum tahu sampai kapan, "

"Maka dari itu saya meminta agar anak saya yang kedua untuk melakukan pekerjaan ini. Karena dia juga sudah lulus kuliah dan siap untuk bekerja. Maka dari itu saya meminta dengan sangat pengertian dari anda, tuan Kim" ucapnya memelas. Dia berharap Kim Taehyung mau untuk mengerti keadaannya sekarang.


Mendengar itu, Taehyung mendengus. Sama sekali tidak peduli. Toh kalaupun istrinya tidak jadi di operasi dan berakhir mati— dirinya tidak rugi apapun. Kenapa dirinya harus peduli?

Tapi Kim Taehyung itu licik. Pintar mencari kesempatan. Maka dari itu—


"Baiklah. Tapi saya ingin mendapatkan 65% dari saham ini. Karena ke tidak profesionalan anda, bukankah saya harus mendapatkan keuntungan lebih? Tapi kalau anda tidak mau juga tidak apa-apa. Saya tidak akan rugi apapun" ucap Taehyung final.

Seharusnya dirinya mendapat 55% dari saham tersebut. Dan tuan Lee mendapatkan sisanya.

Dan tentang dirinya yang tidak rugi apapun, itu benar adanya kok. Dirinya sudah kaya. Sangat kaya malah. Tidak lupa kalau dirinya terkaya urutan pertama di Asia, kan?

Tapi, mencari uang dan mengumpulkannya sampai uangnya menggunung terdengar lebih menyenangkan bukan?


"Tidak apa-apa tuan Kim. Saya setuju. Anggap saja ini ganti rugi atas yang sudah saya lakukan" ucap tuan Lee merasa lega.

Sebenarnya tuan Lee agak tidak setuju. Tapi dirinya juga melakukan kesalahan disini. Dengan meminta orang untuk menggantikannya. Jadi, dirinya mau tidak mau harus menurutinya.


"Baiklah. Bagus kalau anda sadar—"

"Irene, berikan berkasnya" perintahnya pada Irene.

"Baik sajangnim, segera dipersiapkan" jawab Irene patuh.



















KIM'S MAFIA

























"Ini tempat konstruksinya tuan Kim. Apakah anda puas?" tanya tuan Lee kepada Taehyung.

"Ini lebih baik dari dugaanku. Tapi untuk detailnya, bisa dikirimkan ke kantorku besok?" tanyanya kepada tuan Lee.

"Baik tuan Kim, akan saya urus sepulang dari sini—"

"Sekretaris Choi, catat untuk besok tentang ini. Jangan sampai lupa" kata tuan Lee kepada sekretarisnya.

Karena semua orang tahu, Kim Taehyung tidak akan mengampuni siapapun jika ada kesalahan sedikit saja.

"Baik sajangnim. Akan saya siapkan dengan baik" sahut sekretaris Choi sopan. Dirinya pasti tidak akan mau ada kesalahan sedikitpun. Dirinya masih ingin hidup, oke?





Setelah perbincangan tersebut, mereka mulai berjalan mengitari tempat konstruksi itu. Masih dalam tahap awal. Jadi, dirinya belum bisa melihat bentuk jadinya.

Setelah sekitar 30 menit berkeliling, Taehyung memutuskan untuk kembali ke penginapan.


"Kalau begitu, saya pergi terlebih dahulu. Saya harus menyelesaikan pekerjaan saya yang lain" ucap Taehyung sembari melangkah keluar konstruksi bersiap untuk pergi.

"Baik tuan Kim, senang bekerja sama dengan anda" tuan Lee menjabat tangan Taehyung sebelum pria itu pergi.

Tuan Lee mengikuti Taehyung untuk mengantar dirinya keluar.

"Saya permisi lebih dulu" ucap Taehyung. Setelah itu dirinya langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari tuan Lee. Dasar tidak sopan!

"Kami permisi, tuan Lee" ucap Irene setelah melepaskan jabatan tangan mereka berdua. Membungkuk sopan dan langsung mengikuti langkah tuannya tanpa banyak bicara.



Tuan Lee hanya memaklumi saja. Karena orang-orang bisnis tahu, Kim Taehyung itu arogan, cuek, sombong, dan banyak lagi sifat buruknya. Tapi dia sangat pandai dan sangat kaya. Siapa yang akan menolak?



















KIM'S MAFIA



























Taehyung berjalan dengan angkuhnya. Kedua tangan dimasukkan kedalam saku celananya dan tidak mempedulikan lingkungan. Irene dibelakangnya hanya mengikutinya dengan patuh.

Sampai sesuatu mengenai setelan mahalnya—
















Ew. Apa ini? Cairan kental berwarna-warni?
















































































Tbc.

When Kim's Mafia Fall in Love (Taekook/Vkook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang