Kookie— Jeon Jungkook adalah anak tunggal dari mama dan papa Jeon. Pengusaha yang juga cukup sukses di Busan. Bisa dibilang memiliki cukup banyak harta, meskipun tidak sebanding dengan Taehyung tentu saja. Jangan lupa kalau Taehyung memiliki perusahaan terbesar di Asia.
Menjadi anak tunggal, Jungkook bisa dibilang cukup manja. Meskipun begitu, dirinya juga cukup mandiri dalam beberapa hal.
Seperti sekarang ini, Jungkook sedang berdiri didepan wastafel untuk mencuci piringnya sendiri setelah sarapan. Meskipun ada maid dirumah, dirinya memilih untuk mencuci piringnya sendiri dengan alasan, agar terbiasa saat sudah menikah nanti.
"Jungkookie, sudah ditunggu oleh supir Kang yang akan mengantarkanmu kesekolah yaa" ujar bibi Jang kepada Jungkook yang sudah selesai mencuci piringnya.
"Iya bi, terimakasih. Bekal buahku sudah dimasukkan kedalam tas, kan?" tanya Jungkook saat akan mengambil tasnya dikamar. Mengingat semalam dirinya meminta untuk dibuatkan bekal buah stroberi kesukaannya untuk dibawa kesekolah.
"Sudah, Kookie. Bibi sudah siapkan semua keperluanmu. Cepat berangkat, sebelum kau terlambat kesekolah" bibi Jang mengingatkan Jungkook.
Bibi Jang merupakan maid yang paling senior dirumah keluarga Jeon. Sebelum Jungkook ada, bibi Jang sudah menjadi maid dirumah besar itu. Maka dari itu, bibi Jang sangat dipercaya oleh keluarga Jeon untuk menjaga Jungkook saat orangtuanya pergi tugas ke luar kota, seperti saat ini. Ada bisnis yang harus diurus di Daegu. Menitipkan Jungkook pada bibi Jang, saat setelah semalam memberitahu kepada Jungkook mereka akan pergi selama seminggu.
"Baiklah, bibi. Kookie pergi dulu ya.. Sampai jumpa!" pamit Jungkook kepada bibi Jang dan segera memasuki mobilnya untuk diantar kesekolah. Bibi Jang ikut melambaikan tangannya mengantar Jungkook kedepan. Supir Kang menutup pintu mobil dan segera melesat pergi menuju ke Taeguk High School.
KIM'S MAFIA
Sesampainya disekolah, Jungkook segera memasuki ruang kelasnya. Menemukan Jimin yang sudah duduk tenang di bangkunya, tepat disebelah Jungkook. Ya, mereka memang duduk semeja.
Menghampiri Jimin yang terlihat sangat fokus dengan ponselnya. Alis yang menukik tajam kedalam. Apa yang dia lihat? Pikir Jungkook.
"Selamat pagi, Jiminnie!" ujar Jungkook ceria sembari menepuk pelan pundak sahabatnya.
Jimin tersentak, menoleh dan melihat sahabatnya berdiri disamping meja.
"Kookie, astaga! Cepat duduk! Ada yang ingin Jiminnie beritahu kepadamu!" ujar Jimin terburu dan terlihat panik. Jungkook pun bingung namun tetap menurut untuk duduk.
"Ada apa, Jiminnie? Kenapa Jiminnie terlihat panik begitu?" ujar Jungkook sembari ikut mengernyitkan kedua alisnya.
"Kookie-ah. Apa kau pernah mendengar orang yang bernama Kim Taehyung? Apa kau tahu?" ujar Jimin sangat bersemangat namun tetap terlihat gugup.
"Huh? Kim taehyung siapa? Kookie tidak pernah mendengarnya"
"Kenapa? Apa Jiminnie mengenalnya?" tanya Jungkook.
"Yah, Jungkookie! Kim Taehyung! Pengusaha terkenal itu! CEO sekaligus pemilik dari Kim's Company! Apa Kookie sama sekali tidak tahu?" tanya Jimin kesal.
"Kookie memang tidak tahu, Jiminnie. Memang kenapa? Apa Jiminnie menyukainya?" tanya Jungkook bingung. Apa-apaan Jimin ini. Dirinya kan tidak tahu, kenapa harus marah?
"Yah! Jeon Jungkook! Dia yang kau tabrak kemarin! Yang bajunya kau tumpahi eskrim kemarin!" Jimin berujar geram. Jungkook terlihat berfikir.
Ah! Ajushi yang kemarin ternyata!
"Ah? Dia? Bukankah Bagus, Jiminnie? Dia itu benar-benar kaya. Jadi, dia benar-benar bisa mengganti eskrim milikku kan? Kookie jadi tidak perlu khawatir" Jungkook berucap senang. Dia kan jadi bisa meminta satu truk eskrim kalau begini!
Sebenarnya, Jimin juga tidak begitu mengenalnya, hanya saja, saat dia melihat tentang artikel Kim Taehyung, sekarang dirinya tahu, bahwa Kim Taehyung bukan orang sembarangan.
"Kookie-ah. Kau benar-benar harus khawatir sekarang" Jimin berucap takut-takut.
"Huh? Memang kenapa?" bingung Jungkook.
"Apa Kookie tahu? Dia bukan pengusaha biasa, dia—"
"Pengusaha luar biasa?" Jungkook memotong perkataan Jimin dengan candaan.
"Yah Kookie-ah! Menurut artikel yang kubaca, dia bukan hanya seorang pengusaha. Rumornya, dia adalah pemimpin sekelompok orang bersenjata, meskipun itu belum tentu benar karena tidak ada seorangpun yang tahu benar kehidupannya—"
"Dan juga dia tidak segan menghabisi orang yang dengan sengaja atau tidak berurusan dengannya. Dan kemarin kau berurusan dengannya Kookie-ah! Kita harus bagaimana sekarang?" tanya Jimin yang terlihat benar-benar panik sekarang.
"J-jiminnie.. " panggil Jungkook yang sekarang juga terlihat panik.
"A-apa aku akan mati?" tanya Jungkook ketakutan. Bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
Jimin membuka mulutnya dengan kedua mata yang melebar. Tidak sanggup mengucapkan kata apapun.
"Aku menarik sumpahku untuk bertemu dengannya lagi demi eskrimku. Lebih baik aku membeli lagi sendiri walaupun harus menunggu lama, Jiminnie. Bagaimana ini?" Jungkook menatap Jimin yang juga menatapnya. Kedua bocah polos itu terlihat ketakutan dengan mereka yang juga sedang berpikir keras memikirkan kemungkinan terburuknya. Kalau sudah begini, mereka harus apa?
Semoga Taehyung tidak akan "menghabisimu", Kookie-ah.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Kim's Mafia Fall in Love (Taekook/Vkook)
Fanfiction[ Very Slow Update ] Kim Taehyung tidak akan pernah jatuh cinta. Tidak seorangpun yang bisa membuat hatinya berdebar. Sampai dia bertemu anak SMA yang dengan beraninya menatap matanya penuh kebencian hanya karna dia tidak sengaja menumpahkan eskrim...