Mata Eleanor sembab karena menangis, acara pemakaman kedua orangnya sudah selesai, orang2 sudah pergi menjauh hanya tersisa seorang pria berhidung bengkok dengan rambut klimis sebahu ekspresinya datar dan tatapan matanya tajam.
Eleanor pikir nantinya ia akan tinggal disebuah panti kumuh, karena sebelumnya ia tidak pernah tahu bahwa ia punya seorang paman yang akan menjaganya, Eleanor tidak tahu harus bersyukur atau tidak, melihat tatapan pria dihadapannya, pria itu terlihat sangat tidak senang karena harus menanggung dirinya.
"Kita akan tinggal di london, kamu... siapa namamu?" pria tersebut menyentuh kedua bahu eleanor mencoba menatapnya lebih lembut, dan berbicara selembut mungkin ia tidak terbiasa berbicara lembut, terasa sedikit sulit baginya.
"El"
"El, kau tidak perlu membawa barang terlalu banyak karena rumahku tidak besar tapi mungkin kau akan menyukainya nanti, kita akan hidup sangat... "
pria tersebut menggantung ucapannya
"sangat apa?" el bertanya, apa pamanya sangat miskin?, pikiran tersebut ia langsung buang jauh2, el sungguh berharap bukan itu yang dimaksud pamannya.
"sangat istimewa"
el mengerutkan keningnya.
"boleh aku bertanya?" el merasa tidak puas dengan apa yang diucapkan pria dihadapannya.
pria itu mengangguk, melepaskan tangannya yang sedari tadi masih menyentuh bahu el.
"siapa namamu? aku harus memanggilmu uncle atau dengan namamu? di london bagian mana kita akan tinggal? seberapa kecil rumahmu? apa rumahmu benar2 sangat kecil sampai kau melarangku untuk membawa banyak barang? dan apa yang kau maksud dengan kata istimewa?"
pria tersebut hampir terbatuk mendengar pertanyaan2 yang dilontarkan gadis berusia 13 tahun dihadapannya.
"aku severus snape, terserah dirimu ingin memanggilku apa, kita akan tinggal di Spinner's End, aku pikir rumahku tidak terlalu kecil jika hanya untukku tapi dengan mu mungkin aku akan membutuhkan sedikit perbaikan nantinya" severus menjawab pertanyaan el perlahan.
"dan severus apa yang kau maksud dengan istimewa?" el mendekatkan dirinya pada severus, severus tidak seburuk dugaannya.
"sihir" severus menurunkan suaranya, tapi masih terdengar jelas oleh el.
"KAU YAKIN?" el berteriak, membuat severus kaget.
"apa kau harus berteriak nona?"
"aku hanya akan membawa barang2 favoritku, ngomong2 apa kau bisa terbang dan menghilang?" el terdengar bersemangat, tidak terdengar seperti seorang yang telah kehilangan kedua orang tuanya meski kedua matanya masih terlihat sangat sembab.
"itu hal yang berbeda, harus dipelajari terlebih dahulu"
"apa kau akan mengajarkanku menghilang?" el menaiki tangga menuju kamarnya, menyiapkan barang2 yang akan dibawanya.
severus diam, apakah dumbledore akan mengizinkan keponakannya yang seorang munggle bersekolah dihongwarts?.
BRAK!!
Suara gaduh terdengar dari atas, severus langsung menaiki tangga takut kalau gadis itu akan terluka.
severus melihat kamar dengan pintu terbuka, ia langsung masuk kedalamnya.
"severus bisa kau menutup ini? kopernya terlalu kecil" el menoleh kearah pintu, melihat severus ia langsung turun dari atas kopernya.
"koper ini sudah sangat besar el, apa yang kau bawa? kita bisa membeli kebutuhanmu nanti, tinggalkan saja barang2 yang tidak berguna!" severus menutup koper dengan manual.
"semuanya penting, dan aku juga akan membawa willow" seekor anjing hitam kecil sudah ada digendongan el.
severus menatap anjing tersebut malas, tapi tetap mengizinkan el, hewan peliharan selalu penting bukan, severus memantrai koper el dengan mantra peringan, dan mengajak el beraparate.
Spinner's End.
ketika sampai, el hampir pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
hongwarts girl
FanfictionEl kehilangan orang tuanya dalam kecelakan mobil, ia tidak memiliki kerabat kecuali sepupu ayahnya, seseorang yang bahkan tidak pernah ia temui. severus snape. fan fiction harry potter!.