12

405 50 0
                                    

author pov

"well, apa kau sungguh berpacaran dengan potter?" tanya draco pada el, mata abu2 milik draco menatap tajam mata coklat terang el, draco mendorong el ketembok kastil dan kedua tangannya menahan pundak el, membuat el terkunci.

siswa yang lewat menatap keduanya aneh, terutama dari asrama gryffindor yang jelas2 tadi pagi diumumkan oleh twins weasley kalau harry dan el resmi berpacaran, dan sekarang apa yang dilihat mereka lebih cocok kalau draco yang menjadi pacar el.

dan hal terburuknya mereka menyimpulkan bahwa el selingkuh!.

°

berita tentang pasangan baru dari gryffindor sudah menyebar, judul yang dibuat twins weasley 'the choosen one adalah menantu profesor snape'.

tapi berita tentang perselingkuhan el tidak kalah cepat menyebar, dan berita yang tersebar lebih dari pada apa yang terjadi, semua mengatakan kalau draco hampir mencium el ketika mereka lewat.

°

el kembali ke asrama setelah kelas ramuan khususnya dengan severus.

el melangkah masuk, ruang rekreasi yang awalnya sangat ramai tiba2 sepi.

el menjadi pusat perhatian sekarang.

"ada apa?" tanya el entah pada siapa, dia merasa aneh karena semua orang menatapnya bahkan termasuk percy.

"kamu sebaiknya meminta maaf pada harry el!" twins weasley menghampiri el, mereka berdiri dihapannya dengan wajah yang dibuat2 merasa kasihan.

"meminta maaf untuk apa?"

el bisa mendengar kalau ruangan kembali berisik sekarang.

"semua orang mengira kalau kau berciuman dengan draco, itu artinya kau berselingkuh" bisik salah satu dari si kembar yang el yakini sebagai george.

el mengerutkan alisnya, dia tidak pernah tersudutkan sebelumnya apalagi karena masalah pria, lagi pula ini harry pertamanya dia berpacaran dengan harry.

"tapi aku tidak berciuman"

"kami tahu, karena tidak ada tanda apapun dibibirmu, tapi sayangnya gosip sudah menyebar dan harry tidur lebih awal dari biasanya" george kembali berbicara tapi kali ini tidak berbisik.

"kau di izinkan masuk kekamar pria" ucap sikembar yang satunya, lalu keduanya pergi dan duduk dikursi ikut bergabung dengan teman2 mereka yang lain.

tidak ada hal lain yang harus el lakukan, dan bukan hal yang buruk untuk pergi ke kamar harry.

pantas saja tadi saat makan siang harry tidak mengajakku berbicara, dan sepulang kelas harry tidak mengantarku ke kantor severus. batin el.

°

"hai harry, apa kau sudah tidur?" el duduk di sisi ranjang harry.

harry menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, bahkan hanya terlihat puncak rambut saja.

el memainkan rambut harry, bukan hal yang sulit menenangkan pria bagi el, hal seperti ini sudah sering el alami saat di new york.

cukup sentuh kelemahannya.

harry menahan napas dari balik selimut ketika el memainkan rambutnya, sentuhan el membuat harry merinding, terlebih pikiran harry yang melayang jauh, mereka hanya berdua sekarang dan kemungkinan seseorang akan datang sangat kecil.

"aku tidak berciuman dengan draco" el tahu harry belum tidur dari cara harry bernapas dibalik selimut.

el menarik selimut yang menutupi kepala harry, menyingkapnya hingga seluruh wajah harry terlihat.

"apa kau selalu tidur dengan deru napas yang tertahan harry?" tanya el menyentuh kedua pipi harry.

"kamu seharusnya percaya padaku bukan pada gosip yang bahkan kebenarannya tidak kamu ketahui" el berbisik di telinga harry.

pertahanan harry runtuh ketika el bernafas di telinganya.

harry langsung memeluk el, tubuh el yang condong ke telinga harry, membuatnya jatuh telungkup di dada harry.

el tidak bisa bergerak, pelukan harry terlalu erat, dan el mengenal aroma ini, harry memakai parfum pemberiannya, tapi parfum itu seharusnya sudah habis karena sudah lebih dari 3 bulan yang lalu saat el memberikan parfum tersebut.

"aku tahu kau tidak akan berciuman dengan malfoy" ucap harry melepaskan pelukannya.

el mengangguk sambil tersenyum pada harry.

"aku tahu kau hanya pura2 tidur" el kembali memeluk harry.

harry tersenyum menerima pelukan dari el, aroma mawar dari tubuh el menenangkan pikirannya.

"kenapa kau percaya pada gosip?"

"well, omongan Veronica smethley terdengar seperti nyata" jawab harry.

"what?" el membulatkan matanya, harry refleks mengangguk entah apa yanv harus di-iyakan tapi melihat el seperti ini, sepertinya dia akan marah.

"Smethley bahkan tidak melihat apa yang terjadi sebenarnya" el melanjutkan ucapannya, matanya memutar malas, gadis itu mungkin harus tahu lebih dalam tentang dirinya sendiri dan siapa yang dihadapinya.

memfitnah eleanor?.

"kamu tidak harus perdulikan dia el, aku percaya padamu sepenuhnya" harry mengambil tangan el, menciumnya.

el menarik tangannya, membuat harry cemberut, memonyongkan bibirnya.

"apa yang kau inginkan dengan bibir monyongmu itu?" tanya el geram melihat ekspresi harry.

harry yang merasa memiliki kesempatan besar, tidak ambil pusing.

"kalau begitu apa mungkin boleh..?" harry menggantung ucapannya, matanya memandang intens ke bibir el, el yang sudah paham maksud harry dia tersenyum dan mendekatkan wajahnya pada harry.

°

hongwarts girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang