Pulang

2K 296 24
                                    

Angin bertiup sangat kencang. Membuat kelopak bunga di tangan King Kong terbang. Tangannya tak sempat menangkap bunga-bunga itu. Ia membiarkan kelopak itu meliuk-liuk di udara, lalu jatuh ke air sungai.

Hawa dingin makin terasa, kegelapan datang bersama angin dingin. Bulan sabit yang terlihat kecil di langit, semakin tenggelam oleh awan kelabu yang bergerak menutupinya.

"Ini belum saatnya," gumam King Kong.

Xiao Zhan mendengarkan ucapan King Kong dengan seksama, mencatat di otaknya. Jika kesimpulannya benar, puja pada Dewa Bulan, tidak dapat dilakukan jika langit tertutup awan.

Yibo melompat-lompat di samping King Kong. Ia mengadahkan kepalanya ke langit, berteriak dengan bahasa yang sulit dipahami. Namun, raut wajahnya menyiratkan emosi. Apa ia marah pada awan-awan yang menutupi dewanya?

Tangan besar King Kong membelai kepalanya dengan lembut, mencoba menenangkan Yibo yang terus bergerak gelisah.

Acara puja malam itu tidak bisa dilanjutkan. King kong berbalik dari tepi sungai. Masuk kembali ke kedalaman hutan, bersama Zhan dan Yibo di belakangnya.

.
.

Dua pemuda tampan dengan otak pas pasan baru saja ke luar dari permukaan sungai besar yang jernih. Bukan untuk mandi, melainkan untuk mengintip para gadis yang sedang membasuh badan mereka, dengan hanya memakai selembar kain tipis yang dililitkan menutupi dada hingga paha.

Luccas dan Haouxuan tertawa cekikikan saat kepala mereka menyembul dan melihat pemandangan indah tak jauh dari tempat mereka bersembunyi di kedalaman air.

Seseorang dari kejauhan mengamati tingkah nakal keduanya. Ia bersama pemuda lain yang sedang menggelengkan kepala.

"Mereka temanmu?" tanya Taeyong, melihat ke bawah, dari arah bukit tepat di atas sungai.

Jaehyun mengangguk meski ia malu setengah mati, mengakui dua pria yang bertingkah gila itu adalah sahabatnya.

Jaehyun menemukan cara yang akan membuat mereka ketakutan. Ia mengajak Taeyong mendekat tepi sungai. Memintanya berpura-pura mengikuti arahan Jaehyun.

"Awas ada buaya di dalam air!!" teriak Jaehyun yang diikuti Taeyong. Lengkap dengan wajah mereka yang ketakutan.

Haoxuan dan Luccas tidak lagi melihat dari arah mana datangnya hewan pemangsa itu. Mereka lebih memilih menyelamatkan diri. Mecapai tepian dengan gaya renang asal bisa sampai.

Tak perduli pada pakaian mereka yang masih tertinggal di atas batu besar. Mereka lari terbirit-birit. Melewati kerumunan perempuan dengan hanya memakai sempak yang menutupi kemaluan. Tapi tak bisa mengurangi rasa malu mereka, saat para gadis itu tertwa.

Mereka berhenti setelah sampai di sisi sungai, untuk menoleh ke arah para gadis yang masih asyik mencuci pakaian sambil tersenyum melihat kelakuan mereka. Jaehyun dan Luccas merasakan ada yang aneh. Mereka melihat ke arah Jaehyun yang tertawa hingga hampir mengeluarkan air mata. Di situlah kedua pemuda tampan itu sadar, mereka sedang di-prank.

.
.

Pondok kayu menjadi saksi bisa tumbuhnya seorang manusia tampan, wajah rupawan yang tidak memiliki sifat kemanusian, tapi memiliki hati nurani kehewanan.

Aish, terlalu berbelit, macam pelajaran Ppkn.

Sebut saja Yibo. Sesimpel itu namanya, tapi tidak sesedarhana namanya. Yibo masih menjadi misteri, teka-teki. Belum juga hewan yang merawat dan menjaga Yibo dengan segala keajaiban yang ia miliki.

Hari ini, ya ... tepat di hari ini. Menurut ramalan King Kong, Xiao Zhan akan menemukan jalan untuk kembali. Menurut hewan besar itu pula, Yibo akan lebih baik untuk ikut serta ke dunia manusia yang sebenarnya.

TarZhan(xXx) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang