Rahasia

2K 223 23
                                    

Setelah kepergian Zhan. Jaehyun dengan kasar menarik Jenie dan membawanya ke luar dari studio. Tubuh Jenie dihempas ke badan mobil miliknya sendiri.

"Kenapa begitu sulit untukmu menyembunyikan hubunganmu dengan Kai!" cerca Jaehyun kesal.

"Aku tidak tahu jika dia akan datang kemari," balas Jenie. Mengedikkan bahu tanpa rasa bersalah.

"Tapi kau ada Haouxuan di sana. Mungkin dia yang mengabari Zhan. Kau tahu sendiri, kan, dia itu adik Zhan!" Jaehyun menggeram. Menahan rasa kesal.

"Ah, aku tak perduli. Lagi pula kau juga punya rencana dengan mereka tanpa sepengetahuanku. Minggir!!!"
Jenie menggeser tubuh Jaehyun dari mobilnya.

"Ini sangat membosankan. Aku akan menunggu Kai di hotel saja," gerutunya sambil menutup pintu mobil. Tanpa malu lagi, Jenie mengucapkan kalimat itu di depan kakaknya. Mengabaikan mata Jaehyun yang menatapnya tajam.

Lalu dengan sikap acuh, ia menghidupkan mesin dan meninggalkan Jaehyun yang sedang menahan amarah, sembari mengepalkan tangan.

Dia benar-benar harus kuberi tahu semua rahasia.

.
.

Xiao Zhan berdiri di tepi pantai. Melihat jauh pada samudera luas yang terhampar. Mencari satu titik yang bisa menjawab segala rasa ingin tahu di hatinya.

Bagaimana bisa seorang pria yang berstatus calon suami, tidak merasakan api cemburu saat calon istrinya berpelukan dengan lelaki lain?

Xiao Zhan memilih pergi secepatnya dari studio, bukan karena amarah. Justru ia ingin memberi kesempatan pada Jenie untuk mengahabiskan waktu bersama pria yang disukainya.

Xiao Zhan tidak ingin menjadi orang yang egois. Jika Jenie sudah memiliki kekasih, tidak adil rasanya jika Zhan merebut Jenie dari pria itu. Mereka berhak bahagia, begitu pula Zhan.

Sayang sekali, kebahagian Zhan justru semakin menjauh. Setelah kepergian Yibo yang tiba-tiba. Bukan hanya rasa cemas dan khawatir yang kini meliputi hati dan pikirannya. Rasa kehilangan lah yang paling besar, berada di puncak pemikirannya.

Ia kehilangan sosok manusia yang selalu membuatnya tertawa. Tingkah konyol dan polosnya yang sanggup mencairkan suasana. Meski kadang, kepolosan Yibo terlihat aneh dan memalukan. Namun, Zhan memaklumi. Sebab latar belakang Yibo yang menjadikannya seperti itu.

Di manakah Yibo sekarang? Apa dia baik-baik saja? Apa dia kembali ke hutan dan tinggal bersama king kong? Tapi bagaimana caranya. Ke mana ... ke mana ... ke mana ... ku harus mencari ke mana ....

Bahkan, Yibo tak punya satupun sanak saudara di tempat ini. Bagaimana Yibo akan hidup, di mana Yibo akan tinggal? Itulah yang memenuhi pikiran Zhan sekarang.

Bukan Jenie, bukan perselingkuhannya, bukan pula rencana pernikahannya yang sudah di depan mata.
.
.

Jaehyun menemukan Jenie, masuk ke dalam sebuah hotel bersama Kai yang sedang memeluknya. Jaehyun membuka pintu mobil, ia tak ingin kehilangan Jenie kali ini. Ia harus berbicara pada adiknya, agar Jenie paham tujuan Jaehyun selama ini.

"Ayo ikut aku!" Jaehyun menarik lengan Jenie, sebelum ia memasuki lobi. Adegan ini persis seperti saat Jaehyun membawa Jenie ke luar dari studio.

"Lepaskan aku!" teriakan Jenie tak digubris. Kai hanya bisa menatap kedua kakak adik itu dengan wajah bingung.

Ini sudah bukan rahasia umum, bahwa kedua saudara itu jarang sekali akur. Mereka bahkan bertengkar untuk hal sepele. Poin plusnya, mereka sama-sama keras kepala.

Kai tidak ingin menjadi pihak ketiga yang akan menjadi kambing hitam. Jadi, ia memilih mundur alon-alon. Seperti jelangkung, Kai dengan cepat sudah menghilang dari hadapan mereka.

TarZhan(xXx) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang