Tak terasa hampir berada di 3/4 tahun sudah terlewati. Hari demi hari penuh hal yang mengusik. Jalan yang semula lurus kini mulai banyak kerikil kecil yang meresahkan. Banyak keraguan yang mulai muncul tiba tiba. Hubunganku dengan mas Satria tidak bisa dibilang baru sebentar. Tapi suatu saat hati kecilku bertanya apakah aku yakin untuk terus melanjutkan hubungan ini. Bahkan rasanya aku tak punya alasan untuk mencintainya. Diluar sana masih banyak lelaki lain untuk bisa kukenal. Namun apakah aku akan menemukan kebaikan yang dimiliki Mas Satria saat bersama orang lain.
Semakin banyak pertanyaan tentang keraguan itu. Aku tidak pernah tau hal apa yang terjadi di kemudian hari jika aku terus bersamanya. Ditambah banyak orang yang selalu bertanya " kamu serius sama dia? Kamu yakin nanti kalau tugas di luar dia bakal setia? Kamu yakin bisa LDR? "
Pertanyaan-pertanyaan yang semakin membuat otakku lelah dengan sendirinya. Ada orang pernah bertanya "kamu deg-degan ngga kalau di dekatnya? " ku jawab "tidak", lalu orang itu berkata lagi "berarti itu bukan cinta". Namun aku pernah membaca kutipan lain "cinta yang tulus adalah ketika kamu sudah tidak punya alasan untuk mencitainya". Sedikit rumit memang. Benar kata Allah, jangan berharap pada manusia, dan mulai saat ini selalu ku tanamkan itu, jika suatu saat Mas Satria memang akan pergi berbeda arah denganku bagaimanapun aku harus ikhlas.
Aku mengutarakan pendapatku soal hubungan ini, memang Mas Satria sering bilang "Nikah Yuk" . Tapi aku tidak pernah tau sejauh mana keseriusannya padaku, hingga akhirnya aku menanyakan padanya saat kita telfonan.
🧕: Jadi kita ke depan gimana?
👮♂️: Gimana apanya?
🧕: Semua orang punya tujuan ke depan, yang harus masuk ke wishlist masing-masing, selain lanjut kuliah, menikah adalah salah satu poin dalam wishlistku. Kamu pernah bilang jangan menikah karna teman-temanku sudah menikah. Kalau saat ini aku bilang teman-teman pun belum semua menikah yang artinya tidak mempengaruhi keinginanku, bagaimana?
👮♂️: Loh ya ngapapa, itu kan niat baik.
🧕: Hih serius.
👮♂️: Ya kan selama ini aku serius sama kamu.
🧕: Mana ada, kamu ngajakin nikah kaya orang ngajakin ke pasar, enteng bener.
👮♂️: wkwk, kamu mah orang serius dikira bercanda.
🧕: Muka kamu ga pernah serius. Emang ibuk bakal mengiyakan?
👮♂️: Pasti lah, yang penting sama-sama siap.
🧕: Kapan siap nya?
👮♂️: Lha kamu maunya kapan?
🧕: Hiih, taun depan? (Asal nyeplos aja ya kan)
👮♂️: Boleh ayuk
🧕: Eh aku cuma bercanda tadi
👮♂️: Tapi aku serius
🧕: Yaudah kapan ketemu orang tuaku?
👮♂️: Tunggu jadwal yang gak padat ya biar aku bisa cutiSetelah banyak pertimbangan karena aku harus menyesuaikan jadwal cutiku, dan mas Satria juga harus menyesuaikan cutinya, meski aku masih bertanya apakah dia seserius itu atau tidak. Hingga akhirnya entah apa yang disampaikan Mas Satria kepada orang tuanya. Beberapa saat setelah itu, ibunya Mas Satria memberikan saran untuk sekaligus persiapan berkas pengajuan. Meski sedikit kaget, secepat inikah sudah harus pengajuan. Karena memang pengajuan butuh waktu yang lama, dan berkas pun tidak sedikit. Aku sendiri masih bertanya tanya harus apa dan bagaimana. Namun Mas Satria sudah jelas lebih tau dan aku tinggal ikut apa yang dia katakan.
Tibalah hari dimana aku pulang ke Depok.
Beberapa hari di Depok kami melakukan tes psikotes dan tes kesehatan. Saat psikotes kami mendapatkan nasehat yang cukup lama dari petugas yang juga anggota brimob, katanya biasanya diminta mengerjakan beberapa soal tapi mungkin karena sudah kenal dengan Mas Satria kami hanya diminta mengisi formulir, daftar hadir dan mendengarkan nasihat yang bisa bikin ngantuk karena hampir satu jam sendiri. Jujur aku bertanya-tanya apa bapaknya tidak lelah menjelaskan kepada kami seperti itu. Karena sudah sore, kami memutuskan untuk tes keehatan di hari berikutnya
🧕: Besok jam berapa?
👮 : Jam 7 aja ya biar ga siang-siang, aku udah janjian sama yang tugas di situ.
🧕: Siap, aku mah ikut aja
KAMU SEDANG MEMBACA
Brimobku , Benarkah Dia?
RomancePertemuan yang tidak terduga di tanah rantauan. Sesuatu yang masih kupertanyakan hingga sekarang, apakah memang dia yang Tuhan kirimkan. Seandainya bisa bertanya kepada Tuhan aku ingin mencari alasannya. Bagi masyarakat Indonesia aksi 22 Mei 2019 it...