Kini statusku sudah berubah dari lajang menjadi seorang istri. Istri polisi yang sering disebut "Bhayangkari". Mungkin kebanyakan orang akan berpikir, bhayangkari banyak kegiatan, salah satu nya arisan. Itu tidak berlaku untukku. Karena posisiku jauh dari suami saat ini.
Suatu ketika ada istri senior yang mengundangku bergabung grup whatsapp Kompi 3. Dan sayangnya di setiap undangan yang terima hanya berlalu karena lokasiku yang tidak memungkinkan ikut giat. Bahkan sejak menikah aku hanya pernah sekali menggunakan baju berwarna pink itu, yaitu saat foto gandeng untuk laporan di kantor Mas Satria.
Beberapa bulan sejak menikah aku tidak merasakan suatu perbedaan sikap maupun tutur kata Mas Satria, masih seperti biasa. Dia adalah lelaki possesif yang sedikit cemburuan. Sehari tak cukup video call sekali. Kata orang ujian berat LDM adalah kesetiaan dan kepercayaan. Menurutku itu hal yang mudah, toh mau cari apa di hidup ini. Pasrahkan saja semua sama yang Maha Kuasa. Justru ujian terberatku adalah kerinduan. Aku rindu bisa bermain bersama. Aku rindu naik motor keliling Jakarta di malam hari. Walau hanya sekedar jajan di angkringan dekat pintu masuk tol Jagorawi. Sesederhana itu, tapi waktu belum bisa di pihakku.
Aku hanya bisa pulang 3 bulan sekali. Yang lebih menyedihkan adalah ketika lebaran aku ngga bisa pulang karena cutiku sudah kupake saat menikah. Uang tiket pesawat juga tidak murah PP Manado Jakarta bisa 5 jt lebih. Belum kalau aku pulang ke Jogjanya.
Namun sekali lagi aku merasa beruntung, ada teman-teman di kantor yang sudah berkeluarga dan kontrak rumah di sana. Setidaknya lebaranku tidak terlalu sepi. Walaupun aku harus merasakan solat Ied sendiri ke Polda Sulut. Di saat orang lain setelah solat bersalam-salaman bercengkerama dengan sanak saudara. Aku hanya bisa menunduk dan segera meninggalkan lapangan. Aku takut menangis di antara orang-orang yang sedang bahagia merayakan Idul Fitri.
Beberapa bulan setelahku, ada teman kantor yang juga menikah. Aku bersyukur ada teman LDM? Tidak kawan, aku justru merasa kasihan, kenapa dia harus merasakan apa yang kurasakan. Namun dia lebih beruntung, suaminya sering datang ke Manado.
Aku iri? Munafik jika bilang tidak. Ketika yang lain bertanya "Suami kamu ngga kesini?". Aku hanya bisa tersenyum sambil berkata " Hehe, iya nggabisa cuti". Karna itu faktanya.
Saatnya tiba, aku bisa pulang, bertemu suami dan keluargaku.
Aku memutuskan untuk liburan ke Bali saat itu. Bersama Mas Satria. Meskipun cutinya mepet, tapi aku tak mau membuang kesempatan.
Beberapa hari berlalu, kini tiba saatnya aku harus kembali ke Manado. Walaupun sudah seminggu lebih, tapi rasanya hanya sehari. Tetap saja ada yang kurang, begitulah pertemuan. Pada akhirnya aku harus kembali menikmati masa LDM itu.
Lagi-lagi masa LDM ku terselamatkan oleh teman-teman di Manado. Hingga ketika aku ditanya apa bedanya sekarang dan dulu sebelum nikah. Aku hanya bisa menjawab "sama saja".
Mungkin karena LDM, aku tak terlalu banyak bertemu dengan suamiku sendiri. Hingga tak banyak yang bisa kuceritakan.
..
Beberapa waktu hingga akhirnya tiba. Setelah 10 bulan merasakan LDM, akhirnya aku berkesempatan untuk mutasi ke Jakarta. Meski sedikit kecewa karena tidak sesuai harapan. Ya, aku berharap bisa dipindah ke kantor cabang yang ada di Bogor. Namun sepertinya Tuhan berkehendak lain.Hari terakhir aku di Manado, sedih tapi senang. Sedih karena aku harus berpisah dengan teman-teman terbaikku. Mereka yang selalu menemani hari-hariku disana. Selama kurang lebih 2 tahun, rasanya justru merekalah yang lebih sering kujumpai daripada suamiku sendiri. Bahkan mungkin mereka lebih mengerti baik buruknya diriku ketimbang suamiku.
..
Aku menghembuskan nafas lega saat pesawat yang kunaiki mendarat dengan baik di Bandara Soeta. Akhirnya aku bisa kembali ke tanah Jawa. Meski banyak hal yang akan kurindukan tentang Manado.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brimobku , Benarkah Dia?
RomancePertemuan yang tidak terduga di tanah rantauan. Sesuatu yang masih kupertanyakan hingga sekarang, apakah memang dia yang Tuhan kirimkan. Seandainya bisa bertanya kepada Tuhan aku ingin mencari alasannya. Bagi masyarakat Indonesia aksi 22 Mei 2019 it...