Per 31 Januari 2019,
Keberuntungan yang tiada henti, kala itu aku kenal salah satu kakak tingkatku di kampus namanya Mb Ersa yang sama-sama diterima di kementerian ***. Karena belum dapet kosan, aku ditawari untuk menginap di tempat tante nya di daerah Bekasi. Awalnya aku berniat untuk mencari penginapan. Tapi ibuku khawatir kalau aku sendirian. Akhirnya ku putuskan untuk menerima tawaran Mb Ersa. Alhamdulillah baik banget keluarga tantenya. Bahkan saat sampai di Stasiun Bekasi aku dijemput sama Om nya Mb Ersa.
Februari 2019,
Di sela-sela hari menuju jadwal masuk kantor kami bertiga Aku, Mb Ersa, dan satu temanku yang sekampus juga namanya Nura berpetualang mencari kost di area Kemayoran. Sayangnya seharian pencarian kami hari itu sia-sia. Sampai akhirnya kami mendapat info dari teman dan dengan bantuan dari Om nya Mba Ersa kami menemukan kost yang dibilang cukup sederhana dan ya cukup lah untuk anak baru seperti kami. Aku sekamar dengan Mb Ersa, seenggaknya lumayan ngirit lah untuk biaya kost bisa dibagi dua. Sedangkan Nura sekamar dengan teman satu kantor kami namanya Mutia. Berasa jadi 4 sekawan gitu. Resmi lah kami jadi anak kost di Jakarta, kost nya tidak jauh dari kantor. Mempermudah pengeluaran juga dalam urusan transport. Karena saat itu belum dapat gaji, baru uang saku per bulannya sekitar 800 ribu , untuk bayar kost saja belum cukup. Maklum masih anak magang baru.Hari berganti hari, agak berat ternyata jauh dari orang tua, gaji belum ada mau minta terus juga ngga enak juga ke orang tua, bahkan aku sempat pinjam uang tanteku dan berjanji untuk menggantinya setelah aku gajian nanti. Kehidupan sehari-hari kami makan seadanya kadang masak nasi bareng-bareng terus lauknya beli di warteg yang lumayan irit , pengen jajan ini itu tapi ya sabarin aja, kalau masalah rindu itu pasti, rasa selalu ingin pulang tapi harus ditahan.
Lambat laun semua terlewati. Beberapa saat kemudian alhamdulillah gaji mulai cair walau belum full ya setidaknya cukup lah buat bayar utang ke tanteku , buat makan sehari-hari, bayar kost, dan bisa buat beli tiket pulang . Bagaimana tidak rindu, sudah hampir 2 bulan tidak pulang. Masih cari-cari hari libur untuk bisa pulang, pulang naik kereta meski harus merasakan sakit punggung 8 jam duduk terus. Tapi semua akan terbayarkan setelah bertemu keluarga di Jogja. Bulan itu aku belum menemukan hari yang tepat hingga akhirnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brimobku , Benarkah Dia?
RomancePertemuan yang tidak terduga di tanah rantauan. Sesuatu yang masih kupertanyakan hingga sekarang, apakah memang dia yang Tuhan kirimkan. Seandainya bisa bertanya kepada Tuhan aku ingin mencari alasannya. Bagi masyarakat Indonesia aksi 22 Mei 2019 it...