"Magu beneran bakal sekolah di sini om?" Mark menatap terkejut ke arah bangunan taman kanak-kanak yang sangat besar.
Sebenarnya bangunan tersebut tak hanya di peruntukkan untuk taman kanak-kanak tetapi juga untuk berbagai sekolah. Di mulai taman kanak-kanak, SD, SMP, dan juga SMA. Semua berada di satu yayasan dan tak tanggung-tanggung fasilitas yang ada adalah yang paling lengkap dan mewah dari sekolah lainnya karena merupakan salah satu sekolah elite private. Tak sembarang orang yang dapat mendaftar di sekolah ini.
"Iya dan kemungkinan bakal sampe kamu gede Mark" ucap Lucas.
Mata Mark masih berbinar senang. Dengan senang Mark ingin langsung berlari ke dalam gedung.
"Eh eh bentar Mark. Nih pake gelang ini dulu" Lucas menghentinkan langkah Mark dan mensejajarkan tubuhnya untuk memesang gelang pada tangan Mark. Gelang tersebut berfungsi untuk membeli apa saja yang Mark mau selama masih di dalam kawasan sekolah. Hanya tinggal "tap" saja.
Mark memiringkan kepalanya bingung menatap gelang yang sudah terpasang di tangannya. "Ini buat apa om?"
"Buat kalo kamu mau jajan. Tapi cuma berlaku di sekolah sini aja, nanti tinggal di tap aja oke?"
"Es klim boleh?" Mark langsung menatap dengan berbinar ke arah Lucas. Lucas yang melihat pemandangan lucu di depannya hanya bisa menahan gemas. Ingin mengiyakan tetapi Lucas juga tidak tau apakah di bolehkan setiap hari atau tidak oleh Jaehyun.
Lucas menggaruk kepalanya canggung. "Emm boleh—"
"YEAYY MAGU MAU MAKAN BANYAKK"
"Gak boleh setiap hari Mark, maksimal 3 kali seminggu. Kalo mau lagi nanti tanya papamu dulu ya?" Lucas dengan cepat menjelaskan lagi. Bisa gawat kalo Mark sampai sakit karena kebanyakan makan es krim.
Mark melihat jarinya dan menghitungnya. "Catu... dua... tiga... segini ya om bolehnya?" Mark memberikan tiga jarinya pada Lucas.
"Nah betul" Lucas yang melihat tiga jari mungil Mark langsung memberikan jempolnya pada Mark yang langsung di angguki tanda mengerti oleh Mark.
"Yaudah ayo masuk, nanti pas pulang om jemput lagi"
"Gak di jemput papa?" Mark menatap Lucas dengan polos.
"Enggak. Papamu nunggu kamu di rumah"
"Okey" Mark membalas dengan lirih. Padahal Mark ingin Jaehyun untuk menjemputnya seperti biasa karena Mark bisa berpelukan pada papanya setelah lama Mark belajar di sekolahan. Ugh Mark takut rindu dengan papanya.
Sedangkan Jaehyun yang saat ini sendirian di mansion sedang duduk di ruang tengah dalam diam. Doyoung dan Taeyong tak lama sehabis sarapan mereka juga pergi untuk menjemput anaknya di bandara, beda lagi dengan Jungwoo yang langsung di sibukan dengan laptopnya dan sekarang Jaehyun bahkan tak melihat batang hidungnya lagi.
Jaehyun ingat apa yang di katakan Johnny. Sekarang Jaehyun di pekerjakan di mansion Johnny, Johnny juga menyuruhnya melakukan apapun yang Jaehyun sukai(?) entahlah mungkin maksudnya yang Jaehyun bisa.
"Baiklah, Jeje akan mencari sapu dan sejenisnya untuk membersihkan mansion ini. Semangat Jeje!" Jaehyun langsung berdiri dari duduknya dan berjalan untuk menghampiri maid yang paling dekat bisa Jaehyun liat.
"P-permisi... di mana aku bisa mendapatkan barang-barang untuk membersihkan ruangan?" ucap Jaehyun pada seorang maid yang baru saja lewat di depannya.
Ucapan Jaehyun sontak membuat maid tersebut kaget dan bingung. "Maaf Tuan, tapi untuk apa?"
"Emm aku ingin membersihkan mansion juga karena s-sekarang aku di pekerjakan di sini" Jaehyun menjawab dengan gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREFLIES
Fanfiction⚠️PLEASE BANGET JANGAN BACA KALO GAK SUKA!⚠️ Aku cuma penulis abal-abal yang baru mulai nyoba nulis di wp. Siapa yang tidak tau Johnny sang ketua port mafia yang paling sadis di dunia gelap? Tentu, semua orang yang berada di dunia gelap itupun tau b...