Chapter 20. Sepupu Rin datang ke rumah.
.
Rin yang sedang mengobrol dengan anak perempuannya tampak mendapatkan sebuah kunjungan tak terduga, membuat yang berada di dalam sana terlonjak kaget.
"Ukhu.. apa-apa ini, kok banyak debu."keluh gadis bersurai tosca itu yang terbatuk-batuk. "Sepertinya kita mendapatkan tamu yah."ujar pemuda bersurai honey-blonde yang di ikat pony-tail itu tampak santuy aja sambil ngemil kue kering yang di buat oleh Rin.
"Rin-chan, kau di mana wahai!! Anakku manis kelebihan gula.."teriak seorang wanita yang tampak asing bagi mereka
Rin yang mendengar teriakan yang memanggil namanya itu tampak bingung. "Umm.., siapa yang memanggil ku."tanya Rin dengan wajah bingung nya. Di susul dengan gelengan kepala dari pemuda berambut biru kelam itu.
"Paling bibi yang datang siapa lagi."jawab putri dari Rin sambil memakan kue kering nya bareng pemuda bersurai honey-blonde itu.
".... Rui-chan berhentilah merusak pintu rumah orang."tegur seseorang yang ternyata suara pria itu dengan nada memperingati.
Rin mengerjap mata saat mendengar kedua orang yang menyayanginya sejak dulu, kini tampak memperlihatkan wujud mereka.
Seorang wanita cantik bersurai hitam panjang yang di ikat setengah pony-tail itu tampak celingak-celinguk mencari seseorang yang di ikutin dengan pria bersurai hitam bermata hazel yang tampak menghela nafas pasrah.
"Paman akan Menganti pintu nya."ujar Pria itu.
Neru mengangguk kepalanya yang mendengarnya.
"... M, mereka kan!! Kagene Rui dan Akita Rei."ucap gadis bersurai tosca itu, Miku saat melihat kedua sosok yang di kenali oleh mereka yang melihat kedua sahabat dari gadis bersurai honey-blonde itu.
"Yah, mereka paman dan bibi ku."jawab Neru yang masih memakan kuenya, pemuda bersurai honey-blonde itu tampak mengangguk kepalanya. "Sudahku duga kalau mereka akan bersama."ujar Pemuda itu, Kagamine Len sambil memakan kembali kue kering nya.
"Memang jodoh kagak kemana."lanjutnya lagi sambil tersenyum polos.
"Neru-chan, keponakan ku yang imut dan lucu bagaimana kabarmu ~(つˆДˆ)つ。"tanya wanita itu sambil mencium pipi Neru dengan gemasnya membuat anak perempuan dari Rin Hikkari mencoba untuk melepaskan diri.
"Lepasskan.. Σ( ̄□ ̄)!"pekik Neru yang mendapatkan kecupan dari bibinya itu. "Rui-chan, kau buat keponakan kita kehabisan nafas tau."tegur Pria itu sambil menghela nafas pusing.
"Habisnya aku gemas karena dia mirip dengan anakku Rin-chan ( ' ▽`)"jawab Wanita itu sambil tersenyum polosnya.
"Pffhh..." Len menahan diri untuk tidak tertawa saat melihat sosok gadis bersurai honey-blonde yang memakai pita putih itu tampak merona.
"J, jangan tertawa Len."bisik Rin pada Len yang menahan diri untuk tidak tertawa lepas.
"Ouh, aku lupa mengatakan apa ibumu belum ada kabar."tanya Pria itu yang menahan istrinya ingin mengigit pipi Neru yang bersembunyi di balik punggung lebar Rinto. "Belum ada, tapi ada yang jauh lebih penting dari itu."jawab Neru yang sambil menjulurkan lidahnya ke arah wanita itu yang tampak menggembungkan pipinya.
"Memangnya kenapa? Apa ibumu tidak lebih penting dari itu semua?."tanya Pria itu padanya.
"Menurutku Rui-san tidak pernah berubah sifatnya."ujar Kaito yang sempat menikmati gelatonya. Miku hanya mengangguk saja karena dia tau kalau wanita di hadapannya ini sangat tidak menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Family Hikkari [HIATUS]
FanfictionBagaimana jadinya, Rin, Len, Miku, serta Kaito terlempar ke masa depan. Dan bertemu dengan pemuda yang mirip dengan Rin. Lalu bagaimana mana caranya mereka beradaptasi di masa depan. Apa lagi pemuda yang mirip dengan Rin itu slalu saja menempel pad...