My Family Hikkari [HIATUS]

🧡 06 🧡

Chapter 06, Akulah anak pertama  Hikkari Rin

.

.

"Neru, turunkan pisau milikmu sekarang juga." Terdengar suara dingin dan halus, menyapa gendang telinga mereka membuat penghuni di ruang tamu itu sontak menolehkan kepala mereka untuk melihat siapa pemilik suara itu.

Dan benar saja, mereka melihat sosok pemuda bersurai honey-blonde yang di tutupi oleh Hoodie berwarna putih yang menutupi kepalanya. Yang tengah mengendong seorang gadis bersurai honey-blonde.

T-tunggu kenapa Rin berada di dalam gendongan pemuda itu, apa lagi dia tidak sadar. ( Pingsan )

"Dia tampan sekali, sayang sekali wajahnya datar coba tersenyum pasti sangat tampan."batin gadis bersurai tosca, Hatsune Miku. Saat melihat pemuda itu.

"Dia pemuda yang tempo hari."batin pemuda bersurai honey-blonde itu, Kagamine Len. Saat menatap wajah pemuda itu.

"Dia yang masuk kedalam kamar tadi malam ya, raut dan suaranya sangat berbeda."batin pemuda bersurai biru kelam, saat menatap wajah pemuda itu juga.

"Kau beruntung, karena Onii-chan ada di sini? Jika tidak aku pastikan kepala mu terlepas dari tubuhmu."ancam gadis bersurai honey-blonde namun agak pucat dengan nada mengancam.

Kaito hanya mengerut dada melihat sifat sadis, gadis itu yang sangat sadis menurutnya, kalau anak kedua gadis bersurai pirang ini memiliki sifat sadis apa lagi anak pertama nya kan. Mungkin 100% lebih.. dari ini..!! Entah mengapa dirinya tidak ingin menyakiti gadis penyuka jeruk itu.  Mungkin dirinya akan berpikir dua kali untuk menyakiti gadis bersurai honey-blonde itu.

"Lebih baik jangan cari ribut, sama kouhaiku.."batin Kaito sambil menganggukkan kepalanya.

"Maafkan atas ketidaksopan Adik kembarku, membuat kalian merasa tidak nyaman. Sebagai sang kakak! Aku meminta maaf atas kelakuan nya."ucap Pemuda itu membungkuk badanya pada para tamunya.

Sementara yang di salahkan tampak mengembukan pipinya dengan perasaan kesal.

"Bisakah kau mengajarkan tata karma pada adikmu, dia tidak sopan sekali."tegur Miku pada pemuda di hadapannya, lalu memeluk lengan Len dengan tatapan takutnya.

"Baiklah akanku usahakan untuk memberikan dia pelajaran."jawab pemuda itu dengan tatapan datar.

Kaito membuka mulutnya dan berkata.

"Maaf, bila aku menyela apa kau yang datang berkunjung tadi malam."tanya Kaito. "Berkunjung? Siapa dia."tanya Miku balik.

Pemuda itu mengangguk kecil meminta  mereka untuk kembali duduk di sofa yang ada di sana, dan di mana pemuda itu membuat pahanya menjadikan bantal gadis bersurai honey-blonde itu.

"Maafkan tidak kesopanan ku, kalau aku datang saat paman sudah tertidur."jawab pemuda itu terdengar menyesal. "Ah! Tidak masalah lagi pula aku sempat terbangun."balas Kaito sambil mengaruk kepalanya dengan kikuk. "Jadi, apa paman mendengarkan apa yang aku katakan semalaman.."tanya Pemuda itu sambil melebarkan matanya dengan kaget.

Benar itu sangat langkah, apa lagi pemuda itu memperlihatkan ekspresi selain datar dan dingin saja. Kaget dia juga bisa dong.

Kaito mengangguk mengiyakan, pemuda itu menghela nafas pasrah. "Ya, aku tidak tau kau melindung putriku seperti itu. Aku berterima kasih, karena telah menjaganya."kata Kaito sambil tersenyum tulus padanya. "Kau anak baik ternyata."lanjutnya sambil tersenyum hangat