🧡 05 🧡

12 2 0
                                    

Chapter 05, Anak pertama Rin.


.

.

Rin membuka kedua matanya saat sinar matahari menyinari terai yang tertutup dan cahaya matahari itu masuk kedalam kamar dan membangunkan, Rin dalam tidurnya.

"Eng..."leguh Rin sambil mengucek matanya, dan menguap kecil.

Rin menatap sekelilingnya yang masih di tempat asing baginya, ternyata dia masih di masa depan. Rin segera bangkit dari tempat tidur dan menurunkan kakinya yang beralaskan karpet yang sangat lembut.

"Kaa-san sudah bangun ya." Muncullah seorang gadis bermata sunset-oren tak lain adalah Neru yang muncul di balik pintu.

Rin yang belum mengumpulkan nyawa membalas ucapan gadis itu. "Selamat pagi, Neru-chan.." sapa Rin yang masih melihat gelembung-gelembung di kepalanya. "Ah! Pagi juga.. sebaiknya Kaa-san mandi lalu sarapan ya. Aku sudah memberikan berapa pakaian yang bisa Kaa-san kenakan."sapa Neru balik mendorong tubuh gadis bersurai honey-blonde itu masuk kedalam kamar mandi.

"Eng.. baiklah, terima kasih.."ucap Rin yang masih mengantuk.

Selasai mandi Rin keluar dari kamar yang dia tempati dan turun kebawah untuk sarapan pagi, alangkah terkejutnya dia melihat pandangan menyakitkan di depannya matanya.

Namun melihat sosok gadis bermata sunset-oren melambaikan tangannya memintanya untuk menghampirinya.

"Kaa-san!! Onii-chan udah pulang.."pekik gadis itu dengan heboh.

Rin mengerjap mata sesaat. Mungkin yang di maksud oleh gadis bermata sunset-oren itu pemuda bernama Lynn itu.

"Selamat pagi.."sapa Rin pada mereka mengabaikan kedua orang lainnya yang tengah bermesraan.

"Pagi juga, abaikan kedua nyamuk itu. Duduklah.."lanjut Rinto pada adiknya.

Rin duduk di sebelah Neru yang memberikannya nasi dan berapa lauk lainnya. "Apa ada jeruk?"tanya Rin dengan ragu. "Kalau itu ada tinggal petik saja di belakang mansion ada berapa jenis juga, Onii-chan dan Kaa-san sangaat bucin sama jeruk kan."balas Neru yang menjawab pertanyaan Rin, tangannya sibuk memasukan memakan sarapannya sambil menyeletuk pelan.

"Ada pohon pisang juga.. tapi udah matang malah di babat langsung sama, Onii-chan.."lanjutnya lagi.

"Eh! Kenapa langsung di babat begitu saja."tanya Len yang heran padahal pohon pisang itu bisa tumbuh lagi kalau ada anaknya di bawah sana.

"Dia ngk mau melihat guling.."jawabnya acuh.

"Ngomong-ngomong, kakakmu mana kok ngk ada."tanya Rinto yang tidak melihat sosok kakak kembar Neru.

"Paling lagi main sama Ken, dia kan memang lupa waktu kalau sama bola bulu miliknya."jawab Neru sambil memakan sarapannya.

Rin yang menyantap makanan dalam diam maniknya menatap kedua orang itu yang tidak bisa menahan diri untuk tidak bermesraan.

Sementara itu Kaito melamun karena pikirannya sendiri melayang tentang sosok pemuda yang memasuki kamarnya tadi malam.

"Aku sudah selasai."ucap Rin setelah menghabiskan berapa waktu untuk sarapan membuatnya meranjak dari tempatnya.

"Rin-chan mau kemana?"tanya Rinto melihat adiknya pergi. "Mau cari jeruk.."jawab Rin pelan

.

.

.

Rin berlari dari ruang makan dengan mata yang memanas seketika, dia tidak tau langkahnya membawanya kemana. Dia ingin kembali ketempat yang ia tidur untuk mengeluarkan tangisannya.

My Family Hikkari [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang