🧡 04 🧡

9 2 0
                                    

Chapter 04. Terima kasih telah menjadikan dirinya cahayaku, Kaito-san


.

Terlihat seorang pemuda bersurai honey-blonde pendek yang memiliki mata blue sky yang indah bersinar dingin saat menatap lawan-lawannya dengan pandangan mematikan.

Pemuda itu terus saja menghabisi nyawa orang-orang yang menganggu keluarganya, dengan pistol milik pemuda itu tengah mengeluarkannya asap. Tanda dia sudah menembak mati mereka. "Mereka tidak ada habisnya.."keluh nya sambil menyeka keringat yang mengalir.

Pemuda bersurai honey-blonde itu menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan, pemuda itu teringat sosok yang mirip dengan ibunya yang berada di rumahnya.

Bibir pemuda itu terbuka berbisik dengan nada lembut dan hangat. ".... Kaa-san Tunggulah, aku akan segera pulang."bisiknya dengan wajah tampak melembut.

"Namun aku harus membereskan mereka lebih dulu."lanjut nya lagi kembali memasang wajah dingin, saat tubuh di tarik paksa untuk menatap ke arah belakang.

Pemuda itu menarik kerah belakang tubuh orang yang mencengkeram bahunya, membuat orang itu refleks terbanting dengan cukup keras.

Pemuda itu langsung menarik tangan orang itu mematahkan lengan, bahkan dia mendengar teriakan orang yang telah kalahkan.

Dorrr....

Tiba-tiba saja suara tembakan dan peluru itu sedikit mengores pipi putih sang pemuda.

"Ck!"decih pemuda itu lalu menuduk tubuhnya saat dirinya ingin kembali untuk di tembak.

Dorr.. dorr.. dorr..

Tembakan kembali terdengar jelas, Pemuda itu menjadikan orang yang terbaring di tanah itu jadikan temang miliknya.

dan tiba-tiba saja berlari cepat menghindari serangan demi serangan, Pemuda itu menyerang si C yang berusaha menembaknya.

Dorr.. dorr..

Pemuda itu membalas tembakan itu dengan berlindung di tubuh yang sudah tak bernyawa itu.

Duaaaaakkk!!

"Arggghh...!" Raung si B saat mendapatkan sebuah serangan membuat berteriak keras saat mendapatkan serangan pada kepalanya.

"Brengsek kauu.."umpat D marah dan memberikan sebuah tendangan ke arah pemuda itu.

Pemuda itu langsung menyilangkan kedua tangan di dadanya, saat dia menerima sebuah tendangan.

"Bodoh.."satu kata yang keluar dari mulut pemuda bersurai honey-blonde itu.

Dan terdengar suara tembakan, erangan kesakitan terdengar di sana.

Berapa menit kemudian..

Tubuh Pemuda itu menompang pada salah satu pohon untuk menyangga tubuhnya yang lelah karena pertarungan tadi. Dadanya naik turun karena pasokan oksigen yang terkuras habis, tenaga miliknya sudah habis sekarang.

[ Maafkan ika-nee ya, ika-nee bukan ahlinya melakukan adegan action 🙇 ]

"Akhirnya selesai juga."ucapnya sambil ambruk di atas tanah.

"Betapa sialnya diriku, tidak menyandari kalau Hoodie kesayangan ku rusak."keluhnya pelan saat melihat Hoodie miliknya rusak dan tak bisa di gunakan lagi untuk menutupi surainya.

"Mau bagaimana lagi.."lanjutnya lagi dengan susah payah mencoba melepaskan jaket yang di kenakan nya, dan melempar ke sampingnya.

Slasss...[ Anggap apa suara api yang di layakan ]

My Family Hikkari [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang