🧡 07 🧡

7 1 0
                                    

Chapter 07, Keluarga Rin yang sesungguhnya.


"Rin-chan, minumlah dulu. Selagi hangat."ujar Rinto yang meletakkan secangkir teh hangat ke Rin. "... Terima kasih."ucap Rin yang menerima secangkir teh hangat pemberian sang kakak.

Kakak-beradik itu tampak berbincang di ruangan keluarga itu, satu berbicara yang satunya lagi mendengarkan.

Rinto dan Rin hanya beda dua tahun saja. "Bagaimana menurutmu tentang mereka?."tanya Rinto pada adiknya yang sedang meminum teh.

" ... Mereka!"seru Rin yang meletakkan secangkir teh kembali dengan lembut.

"... Anak kembarmu."lanjut Rinto lagi melihat sosok kedua orang yang di maksud tengah bermain dengan singa kecil. "Entalah, aku masih belum percaya! Bawah aku memiliki anak kembar."jawab Rin dengan ragu saat, dia menatap kedua anak kembar itu yang kini menatapnya sekarang.

"Benarkah! Buktinya, kau melihat mereka secara langsung bukan."balas Rinto sambil tersenyum kecil.

Rin terdiam sejenak pikiran nya, melayang tentang sosok Lynn yang sangat berbeda sifatnya. Kadang baik kadang juga menjadi sangat dingin.

"Menurut padamu, Lynn-kun! Eh, dia memintaku memanggil nama kecilnya? Anaknya seperti apa?!"tanya Rin pada sang kakak yang sudah lama bersama anak pertamanya itu.

"Jadi kau penasaran?"tanya Rinto malah balok bertanya.

Rin mengangguk kecil. "Uhm.. dia hanya tersenyum padaku dengan lembut seolah aku ini.."jeda Rin yang tidak tau apa yang di maksud oleh pikiran nya.

"Rin-chan! Baginya kau segela nya untuknya, itulah kenapa dia masih hidup sampai saat ini. Dia tidak peduli dengan apa pun yang menimpanya! melihatmu,

bahagia itu sudah cukup untuknya. Anak itu sedikit misterius sejak aku bertemu dengannya, kau tau untuk bertemu denganmu saja sangat lah sulit.

Lynn-kun tidak membiarkan orang-orang yang menyakitimu seujung rambut dan aku yakin Lynn-kun tidak akan membiarkan itu terjadi. " Rinto menjelaskan bahwa anak laki-laki Rin akan melakukan apapun demi gadis bersurai honey-blonde itu.

"Apa dia memang seperti itu."tanya Rin dengan ragu, apa yang di katakan oleh sang kakak benar atau hanya sekedar membodohi nya.

Rinto mengangguk apa yang ia katakan memang kebenarannya. "Sejujurnya, putramu itu memang agak mengerikan. Apa lagi dia tega melakukan kekerasan pada kakak tampanmu ini."curhat Rinto pada adiknya yang memandangnya sekarang. "Memangnya dia melakukan apa, padamu Onii-chan."tanya Rin dengan nada khawatir.

"Aku pernah mengajakmu untuk pergi ke taman bermain, tapi anakmu berpikir bahwa aku mau menculikmu."jawab Rinto dengan aura suram yang mengelilingi tubuh nya.

Tentu saja, dengan tangisan bombay.

Rin di buat sweatdrop. Ada-ada saja kakaknya ini.

"Kau tau, anak laki-laki mu itu mendapatkan julukan [ Prince ice dan malaikat maut ], yang hobinya menindas orang."

Tendang!!!

Sebuah tendangan mengenai kepala Rinto membuat pria berumur 38 tahun itu lempar ke tembok, membuat Rin memekik karena kaget.

".... Onii-chan!!"pekik Rin.

"Terima kasih, kau membuatkan julukan untukku Paman~ tapi! Jika terjadi sesuatu pada Ibuku nanti nya? Aku tidak akan mengatakan apapun!"kata si pelaku tendangan.

Rin menatap wajah pemuda bersurai honey-blonde itu yang menendang Rinto tanpa bersalah.

"Oya.. Oya.. kau kejam sekali, tega mencoba untuk menjauhkan seorang kakak dengan adiknya."keluh Rinto yang mencoba untuk bangun dari dalam sana.

My Family Hikkari [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang