Haii I'm back
Apa kabarnya kaliaan
Semoga sehat selalu yaa
Kalau ada salah kata / ketik bilang aja di kolom komentarMaaf telat updatenya Karena akhir-akhir ini aku agak sibuk ...
Haii aku punya sedikit kata , bisa di bilang kalimat sii hahaha baca yaa,Kalian boleh capek , boleh nangis kalau itu memang cara kalian buat lepasin tekanan batin dan pikiran kalian , kalian bukan robot yang bisa bekerja tanpa henti,It's okayy kamu ga salah kok ga ada yang larang kamu buat nangis buat capek buat ngeluh tapi ingat jangan merasa diri kamu ga berguna.
Oh ya satu lagi, jangan kalian nilai orang tua tiri itu semua kayak Vanessa gini yaa , gak semua kayak gitu, kalaupun mereka kayak gitu pasti ada alasannya but ini tetap wattpad yaa jangan sampai di bawa ke kehidupan nyata
Sesibuk ini membuat tubuh Nara tidak sinkron karena lemas. Nara gagal mencoba menguatkan dirinya . Bayangan mulai kabur kelapanya sangat pening , sekucur darah keluar dari hidungnya. Nara mencoba tenang agar tidak menggangu karyawan lain . Nara jalan memegangi tembok dan meja meja yang ada di dekatnya. Kalau bisa di bilang ia tidak. Kuat memang Nara sudah tidak kuat. Tuhan tolong Nara kali ini."Kak tolong anterin pesanan ke meja 3 ya, aku mau ke toilet sebentar" Ucap Nara yang meringis kesakitan ke salah satu pelayan.
Nara, cepat masuk ke dalam kamar mandi dan di hingga tak memperhatikan tanda di depan toilet."Toilet ini dalam masa perbaikan"
Pintu toilet sudah terkunci , Nara menggulung tisu sebanyak mungkin untuk menghentikan darah yang terus keluar dari hidungnya.
Wajah Nara kini kembali segar dengan sapuan air . Walaupun masih terlihat pucat pasi, Nara memaksa dirinya untuk tetap kuat.
Sial. Saat ingin keluar dari toilet , pintu tersebut tak bisa di buka
Berkali-kali Nara mencoba dengan segala cara yang ada , tetapi hanya sia sia tenaganya tak cukup kuat untuk mendobrak pintu.
Yang bisa Nara lakukan hanya berteriak meminta tolong kepada seseorang yang mendengarnya."Hei, apa ada orang di luar, bisa buka in pintunya ga?"
"Heii, tolong bukain pintunya"Tak satupun jawaban dari luar. Mungkin Nara harus menunggu beberapa menit lagi . Namun tubuh Nara semakin melemah , dinginnya suhu ruang di tempat itu membuat Nara menggigil .
"Tolong , bukain pintunya"
Nara mengetuk pelan pintu dari dalam.
Gadis itu sudah tak berdaya."Woy ,Va, mau kemana Lo?" tanya Rasen pada Alva yang bersiap diatas motornya.
"Woy , Va?!"
Alva mendongak ke arah Rasen yang terus meneriaki dirinya . Alva terdiam menaikkan salah satu alisnya memberi isyarat , "apakah ada sesuatu"
"Gimana keputusannya?"
"Ada ketua kan?" Alva berbalik tanya .
"Iya, mang ngapa"
KAMU SEDANG MEMBACA
CROMULENT
Literatura Kobiecasesuatu yang nampaknya asli padahal palsu. Sebut saja namanya Nara atau Klanara Miraklaresta, gadis penyuka hujan, bunga dan permen itu, terlihat bahagia seperti gadis seumuran lainnnya, namun itu semua palsu senyum itu, tatapan itu dan kehidupa...