11. Better things

16 12 5
                                    

HAPPY READING ALL


HAPPY READING ALL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Untungnya bilik mereka tersekat oleh tirai panjang. Setalah insiden di UKS tadi, tercatat Klanara masih berbaring yang tentunya tidak sendirian melainkan bersama Alvarendra dan kini hal kecil kembali mendatangi Klanara.

Nasywa
Ra, kamu dimana?


UKS

Astaga Ra
kamu sakit lagi?

engga cuma pusing

Mau aku temenin ga?

ga usah lagian cuma pusing

Kalau ada apa apa
telfon ya Ra!

iya, pasti


Bayangkan betapa kagetnya jika Nasywa mengetahui hal ini, mungkin ia sudah mendapatkan ceramah panjang lebar dari calon ustazah itu. Kericuhan beberapa menit lalu menyisakan Klanara dan Alva, dengan dengkuran halus milik cowok itu rasanya Nara juga ingin menutup matanya sejenak, tapi itu tidak akan terjadi!
"Gua mau lo di sini bukan buat main handphone" Ujarnya sembari menenggelamkan wajahnya di ceruk leher milik Klanara, gadis itu sedikit tersentak dengan perkataan itu.

Nara memilih bungkam daripada harus menjawab pertanyaan aneh yang dilontarkan Alva kepadanya, dan posisi ini sangatlah awkard, mungkin berpura pura tidur tidak akan menjadi masalah. Yang menjadi masalah hanyalah cowok freak yang kini mulai menenggelamkan wajahnya di ceruk leher milik Klanara, tentu saja membuat sang empu mendadak beku begitu saja.

" Kok diem?" Ujarnya dengan suara serak basah khasnya.

"lah tadi nyuruh diem, serba salah perasaan"
Batin Klanara. Pejaman mata Klanara tidak bisa bohong, kalaupun ada kekuatan ajaib ia ingin teleportasi agar tidak terus menerus dalam posisi ini. Alva tahu Klanara tak nyaman saat ini, tapi sebaliknya bagi dirinya. Biarpun cewek itu terus diam atau memberi pemberontakan kecil dirinya tidak akan melepaskan semudah itu.

Pada akhirnya mereka berdiam diri hingga bell Istirahat kedua berbunyi, Nara berusaha bangkit karena beberapa bagian tubuhnya mati rasa akibat tertimbun manusia yang beratnya dua kali lipat dari tubuhnya sendiri. Dan saat itulah, Alva lengah dirinya masih tertidur pulas mungkin karena efek obat yang ia minum tadi, sepeninggal Klanara hampir 50 miscall
menghujani telepon genggam miliknya, dan sebagian banyak miscall dari Dimas.

"Ra" Panggil seseorang yang berada tepat di belakang Nara.

"Astaga Dim-" Belum sempat selesai, Dimas menggandeng tangan Klanara dan mendudukkan gadis itu di taman dekat gazebo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CROMULENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang