6. Luka baru

78 73 138
                                    

Hai-hai-haii
Gimana kabar kalian hari inii
Sorry bangett yaa, baru bisa update Cromulent sekarang, sorry bangett karena bulan Oktober kemarin sibuk sekolah , jadi mumpung ada waktu luang aku sempatkan buat lanjutin cerita ini..
And karena part ini agak panjang kalian boleh komen di akhir cerita aja 🐱👍
Aku mau kalian di bawa Enjoy aja bacanya ok?

Let's reading all















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








































Malam mulai datang dengan hujan, entah tapi memang akhir akhir ini hujan sering sekali datang tanpa memberikan aba-aba , Nara baru sampai ke rumah sekitar setengah jam yang lalu , semoga saja Vanessa tidak mengomelinya , terbilang nekat tapi mau bagaimana lagi.

Tubuhnya masih agak lemas karena kejadian tadi, Nara memasuki rumah dengan harap harap cemas agar tidak di ketahui oleh Vanessa.
Sial, itu semua sia sia wanita paruh baya itu bahkan sudah duduk manis di dampingi dua putri kesayangannya , di depan Vanessa terduduk lelaki paruh baya namun bukanlah Papanya melainkan orang lain.

Atmosfer di ruangan itu mulai menegang seiring dengan situasi saat ini, Nara hendak pergi namun Sharen menahannya dan berpura-pura layaknya kakak yang sangat perhatian.
Miris jika dilihat, Klanara hanya sebagai formalitas semata.
Bukankah memang benar, selama ini Nara menanggung beban sendirian dengan segala cara. Dirinya juga hanya sebagai pemeran pembantu dalam keluarga tidak ada kekuasaan untuk melakukan ataupun memerintah.

"Eh, Nara, kamu darimana aja, kakak sama mama udah nunggu dari tadi loh" Ucapan manis Sharen yang sangat tidak masuk akal.
Sharen mencubit kecil lengan Nara agar gadis itu mau menjawab pertanyaannya.

"Ah, iya kak maaf aku abis dari rumah Dimas tadi belajar bareng" Nara tersenyum samar dan berbohong walaupun Nara bercerita yang sebenarnya juga tidak akan perduli berarti kan?.
Tangan Nara di belakang masih berkutik untuk menyembunyikan obat yang ia bawa pemberian dari Alva. Ia harus sembunyikan sebelum menjadi masalah lagi.

Hening, sudah hampir setengah jam Nara , Vanessa , Sharen dan Steva duduk berdiam diri tanpa pembicaraan. Langit langit ruangan itu hanya berisi kempulan asap rokok .
Satu , dua , tiga hampir 3 batang rokok tersebut habis orang itu Sesap ,tak lupa dengan pematik dan satu bungkus rokok yang belum terbuka. Agaknya orang itu pecandu nikotin yang sudah tidak bisa di bebaskan.

"David, panggilkan mereka bawa ke hadapan saya sekarang !"
Asisten yang setia menunggu Atasannya melaksanakan tugas sesuai permintaan .
Beberapa saat setelah itu Alex berpacu pada 4 orang wanita di depannya.

"Apa putri mu sudah melakukan tugasnya dengan baik?" Tanya Alex pada Vanessa yang tersenyum sumringah.

"Iya pak, anak saya melakukan tugasnya dengan baik, semoga dia cepat cepat menyelesaikan"
Jawab Vanessa dengan sangat semangat.
Sedangkan Alex hanya mengangguk paham , ia kemudian beralih pandang ke gadis yang di utus untuk mengawasi putranya yang tak lain adalah Klanara.

CROMULENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang