02. 𝐀𝐫𝐫𝐨𝐠𝐚𝐧𝐭 𝐆𝐢𝐫𝐥

937 184 98
                                    

"Gelora!" Gelora menghentikan langkah kakinya disaat ada suara seseorang yang begitu ia kenal memanggil namanya. Tak langsung berbalik, Gelora merogoh hapenya yang ada di dalam saku bajunya, berkaca sebentar memastikan bahwa dirinya terlihat tidak seperti orang yang habis menangis. Baru setelah itu Gelora berbalik badan dan melihat dua orang yang seketika membuat moodnya hancur.

"Apa?" Tanya Gelora sinis, sebenarnya ia tidak mau terlihat sinis seperti ini apalagi sinis kepada Gino, hanya saja Gelora membenci orang yang berada di samping Gino dengan wajah sok polosnya itu, orang yang sudah tega membuat hubungannya dengan Gino hancur.

Gino mendekati Gelora dan menarik paksa pergelangan tangan Gelora, Gelora tidak selemah itu. Maka dari itu Gelora pun segera menghentakkan tangannya hingga terlepas dari genggaman Gino. "Punya etika gak? Maksudnya apa narik-narik gue kayak gini? Ngomong yang baik-baik, jangan kayak orang gak punya etika kayak gini!" Ini yang paling Gelora benci, harus berpura-pura kuat dihadapan Gino, padahal dulu Gelora selalu menumpahkan semua rasa sakitnya kepada Gino, ahh! Gelora lupa, sekarang semuanya sudah berbeda dan tidak lagi sama.

Sementara itu Gino malah tersenyum sinis dan menatap jijik kepada Gelora, Gelora tau itu, ia merasakan sakit, namun Gelora tetap berpura-pura kuat dan masih mempertahankan ekspresi antagonisnya.

"Apa? Hahaha..." Gino tertawa mengejek, "Lo ngomongin soal etika sama gue? Sedangkan lo sendiri gak mau berkaca! Lo nanyain etika gue? Sekarang jawab deh pertanyaan gue, dimana etika sama attitude lo? Ngaca dulu makanya sebelum ngomong!"

Dengan tangan yang sudah mengepal, Gelora berusaha mengubur semua emosinya. Karena jika sampai Gelora terlihat emosi, maka ia akan kalah dalam perdebatan ini. Bukankah Gelora adalah seorang gadis yang maunya menang sendiri? Untuk saat ini dan seterusnya, ia akan tetap mempertahankan sifat tidak mau kalahnya itu. Lagian, siapa sih yang berani sama dia? Palingan juga Gino doang, toh nanti Gelora bisa lapor sama Papanya kalau Gino macam-macam, maka sudah di pastikan salah satu saham Ayah Gino akan terancam. Tapi, Gelora tidak ingin melakukan hal itu, karena ia mencintai Gino.

"Oke oke, if it's connected with ethical issues. Kayaknya kita perlu menanyakan dengan si Bella, cewek cantik primadona kesayangan Gino Adhitama, how? Etika yang paling benar itu kayak apa sih?" Ucap Gelora sembari mendekati Bella, ia kini bersampingan dengan adik kelasnya itu, dan Bella hanya bisa menunduk sembari memainkan jarinya.

Melihat Bella yang sepertinya sudah panas dingin hanya karena ucapannya saja itu semakin membuat Gelora merasa menang. Gelora melirik ke arah Gino, dapat ia lihat Gino sedang menatapnya tajam. Memberikan peringatan seolah-olah Gelora tidak boleh sampai menyentuh Bella, jika sampai Gelora berani menyentuh Bella, maka Gelora akan merasakan akibatnya.

Tapi bukankah Gelora sedang dalam mode tidak mau terkalahkan dan maunya menang sendiri? "Kok gak di jawab sih?" Tanya Gelora dengan tenangnya, kemudian Gelora menutup mulutnya dengan ekspresi terkejut. "Ohh... Gue tau alasannya, lo ketar-ketir ya sekarang karena gue nanya-nanya sama lo? Lo takut sama gue?" Gelora menarik dagu Bella hingga Bella mendongak.

"Gelora!" Bentak Gino, dan Gelora hanya memutar bola matanya malas. Kemudian ia menghempaskan dagu Bella hingga kepala Bella tertoleh kesamping.

"Masih bersembunyi di bawah pembelaan dari Gino aja sok iya lo, dasar cewek sakit mental!" Gelora menginjak kaki Bella dengan sengaja hingga Bella mengaduh dengan keras, dan semua pembullyan yang ia lakukan kepada Bella saat ini sudah pernah ia alami dulu seja kecil.

"Bangsat! Mau kemana lo?" Gelora lagi-lagi mengentikan langkahnya dan menatap Gino dengan tatapan bertanya, "Minta maaf dulu sama Bella, atau lo bakalan-"

"Atau apa?! Hm? Atau gue bakalan lo laporin ke guru gitu? Biar gue kan sanksi? Hadeh... Yang ada si Bella yang di keluarin dari sekolah, bukan gue yang dapet hukuman. Udah deh, gue mau cabut dulu! Byee duo kuman!" Gelora segera berjalan meninggalkan Bella dan Gino yang hendak mengejar Gelora namun di tahan oleh Bella.

Arrogant Girl | JaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang