11. 𝐀𝐫𝐫𝐨𝐠𝐚𝐧𝐭 𝐆𝐢𝐫𝐥

725 163 47
                                    

Gino dan Gelora menatap kepada sosok Bella yang kini juga menatap mereka berdua dengan tatapan cemburu. Bella bahkan sudah menangis dan itu membuat Gelora memutar bola matanya-sangat jengah dengan tingkah Bella. Gelora yang menyadari bahwasanya posisi dirinya dengan Gino bisa dibilang masih sangat dekat itupun akhirnya Gelora mendorong Gino hingga Gino mundur kebelakang. Dan kini Gelora sudah tidak terlalu dekat lagi dengan Gino.

"Sejak kapan kamu di situ? Kan aku udah bilang sama kamu. Jangan kesini dulu sebelum aku ngizinin kamu kesini, lagian aku juga sebenarnya gak pernah ngizinin kamu untuk kesini. Karena nanti ujung-ujungnya kamu bakalan mancing emosi Gelora." Ucap Gino, datar, sembari menatap biasa Bella yang bahkan sudah meneteskan air matanya. Seolah Gino memang tidak perduli akan air mata sang pacar.

Bella menggelengkan kepalanya, kemudian mengusap air mata yang jatuh membasahi pipinya. Dirinya tidak menyangka bahwa Gino akan tega berperilaku sangat cuek padanya, Bella merasa ia tidak mempunyai kesalahan apapun terhadap Gino sehingga ia harus di acuhkan seperti ini. Bella melirik ke arah Gelora yang kini membuang muka, sepertinya Gelora sangat enggan untuk melihat pertengkaran antara dirinya dan juga Gino. Maka dari itu Bella mendekati Gino, hingga kini ia sudah berhadapan dengan sosok laki-laki yang menatapnya dengan tatapan datar.

"Jadi ini ya alasan kamu gak mau aku dateng kesini? Kamu pengen berdua-duaan sama Kak Gelora disini?" Ucap Bella, dengan suara yang meninggi dan juga jari telunjuknya yang menunjuk Gino. Bella seolah tidak perduli dengan Gelora yang sudah meliriknya dengan sinis karena Gelora merasa terganggu sekali dengan suara nyaring Bella. "Hati aku sakit, Kak. Hati aku sakit ngelihat Kakak ciuman sama Kak Gelora kayak tadi, Kakak masih nganggep aku ada kan? Atau selama ini Kakak cuma mainin aku aja, iya?!"

Gino terdiam, tiba-tiba dirinya merasa bersalah karena sudah bersikap acuh kepada Bella yang jelas tidak mempunyai salah apa-apa. Gino juga baru sadar bahwa dirinya juga sudah salah karena berciuman dengan Gelora padahal sudah jelas-jelas Gino masih terikat hubungan dengan Bella. Gino jadi merasa bahwa dirinya adalah cowok yang brengsek karena sudah menyakiti hati kekasihnya. Dan yang perlu ia lakukan sekarang adalah mengalah dan meminta maaf kepada Bella, meskipun Gino sendiri juga tidak yakin apakah Bella akan memaafkannya atas kesalahannya ini atau tidak. Bagaimanapun juga status Gino saat ini adalah pacar Bella, dan seharusnya ia tidak main asal mencium Gelora seperti tadi.

"Kayaknya emang selama ini kamu gak pernah ngehargain aku sebagai pacar kamu ya, Kak. Kamu emang kayaknya gak pernah nganggep aku ada, Kakak lebih suka sama Kak Gelora kan? Karena Kakak aja gak pernah cium aku, Kakak juga jarang peluk aku. Tapi kenapa tadi Kakak berciuman dengan Kak Gelora? Sebenarnya disini yang Kakak suka itu aku atau Kak Gelora?" Yang dikatakan Bella memang benar apa adanya, kalau selama mereka pacaran Gino sama sekali tidak pernah mencium dirinya. Boro-boro mencium bibir, mencium pipi saja tidak pernah. Mereka hanya saling bergandengan tangan saja dan berangkat atau pulang sekolah bersama. Tapi kalau untuk berpelukan atau bahkan berciuman, Bella tidak mendapatkan hal itu.

Wajar saja jika Bella merasa marah, sedih, cemburu, dan kesal saat dirinya menyaksikan Gelora mendapatkan apa yang tidak ia dapatkan dari Gino. Gelora dan Gino hanyalah teman, atau bahkan mungkin mereka sudah menjadi musuh. Tapi Gino dan Bella memiliki hubungan yang lebih dari seorang teman, mereka berdua menjalin hubungan yang di bangun atas dasar suka, atau yang biasa disebut dengan kata pacaran.

"Bella ...." Panggil Gino, dengan suara yang melembut. Gino sengaja menjeda ucapannya, karena dirinya tidak ingin salah ngomong apalagi melihat kondisi Bella yang sedang marah seperti ini. "Maaf." Gino rasanya ingin merutuki dirinya sendiri karena hanya bisa mengucapkan kata yang sama sekali tidak bermutu seperti tadi.

"Maaf??" Bella terkekeh, tertawa sebentar sebelum akhirnya Bella menganggukkan kepalanya. "Oke, sekarang Kakak pilih di antara kita berdua. Kakak pilih aku, atau Kakak pilih Kak Gelora! Kalo Kakak pilih aku, aku bakalan maafin Kakak. Tapi kalo Kakak lebih milih Kak Gelora, oke, kita putus!" Final Bella, membuat Gino menatapnya dengan tatapan tidak terima. Bella sudah terlanjur sakit hati saat melihat Gelora dan Gino berciuman di belakangnya.

Arrogant Girl | JaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang