18. 𝐀𝐫𝐫𝐨𝐠𝐚𝐧𝐭 𝐆𝐢𝐫𝐥

645 122 25
                                    

"Nih!" Gino menatap kunci mobil yang diberikan oleh Gelora pada dirinya. Gino pun menerima kunci mobil tersebut kemudian memperhatikan Gelora yang sudah masuk kedalam mobil berwarna putih milik Gelora.

Cowok tersebut masih tidak menyangka jika sekarang ia dan Bundanya menjadi pelayan di rumah Gelora. Gino merasa muak melihat Bundanya yang tadi pagi sudah capek-capek memasak untuk sarapan Gelora namun piring berisi makanan yang disiapkan oleh Bundanya di buang begitu saja oleh Gelora dengan alasan keasinan. Padahal sebelumnya Gino sudah disuruh untuk mencoba masakan Bundanya terlebih dahulu, dan Gino tahu bahwa Bundanya tidak pernah gagal dalam memasak. Masakan Bundanya selalu enak, tapi kenapa Gelora tega membuang makanan tersebut hanya karena alasan asin, padahal makanan tersebut tidak asin sama sekali.

Dan yang paling Gino benci adalah tadi pagi ia hanya mampu terdiam melihat Bundanya yang bertekuk lutut pada Gelora untuk membersihkan pecahan-pecahan piring yang di banting oleh Gelora. Gino tahu Gelora ingin balas dendam dengan dirinya, tapi Gino hanya ingin jika Gelora benar-benar membalaskannya pada dirinya langsung, bukan dengan cara merendahkan Bundanya seperti ini.

Demi Tuhan! Gino rela jika ia harus menjadi pelayan Gelora selama 24 jam atau bahkan ia harus di siksa Gelora. Gino sangat ikhlas, tapi Gino tidak terima jika Bundanya yang harus di injak-injak harga dirinya oleh Gelora. Gino tahu apa yang dulu ia lakukan pada Gelora sudah kelewatan, tapi apa yang dilakukan Gelora pada Bundanya ini sudah sangat keterlaluan. Yang bermasalah dengannya disini adalah Gino, tapi kenapa yang mendapatkan balasannya adalah Bundanya yang jelas-jelas tidak bersalah.

"Lo kenapa cuma bengong disitu doang sih tolol? Ayo cepetan! Gue nggak mau ya kalo sampe gue telat dateng ke sekolah. Kalo gue sampe telat, awas aja lo! Gue bakalan nyuruh Tante Laras buat bersihin kaca di lantai atas biar jatuh terus mati sekalian!" Teriak Gelora yang mana langsung membuat Gino naik pitam, ia hendak membentak Gelora balik namun tanpa sengaja Gino menatap Bundanya yang ternyata diam-diam memperhatikan interaksi mereka, dan sangat jelas bahwa Bundanya itu menggelengkan kepalanya, memberikan kode pada Gino agar tidak usah melawan dan lebih baik mengikuti ucapan Gelora.

Tanpa menjawab Gino langsung masuk kedalam mobil bagian pengemudi, dan segera menyalakan mesin mobil tersebut. Sebelum akhirnya mereka berdua melaju menuju sekolah.

Saat sudah sampai Gino segera membuka pintu mobil tersebut, kemudian membukakan pintu untuk Gelora juga. "Nih lo bawain tas gue sampe ke kelas!" Gelora menyerahkan tas milik cewek tersebut yang mana langsung di terima oleh Gino. Dan mereka berdua pun berjalan bersama menuju kelas, tidak beriringan, namun Gino berada di belakang Gelora sembari membawakan tas milik Gelora, sudah sangat persis seperti majikan dan pembantu.

Saat mata Gelora menangkap ada Bella yang memperhatikan mereka berdua saat ini, dan sepertinya juga Gino tidak sadar bahwa Bella tengah menatap ke arah mereka. Gelora tersenyum jahat seolah menemukan cara agar dapat membuat hubungan Gino dan Bella hancur.

Gelora menarik tangan Gino ke arah toilet sekolah, Gelora juga melirik ke arah Bella yang Gelora yakini Bella pasti akan mengikuti mereka berdua. Gino masih diam dan menerima perlakuan Gelora yang tiba-tiba menarik tangannya dengan kasar. Gino terperangah ketika Gelora menarik kerah seragamnya hingga memperpendek jarak di antara mereka.

Gino benar-benar bingung dengan apa yang akan dilakukan oleh Gelora saat ini. Tapi bagaimanapun juga Gino tidak melawan Gelora sama sekali, meskipun ia tetap mempertahankan ekspresi datarnya dan menunggu apa yang akan Gelora lakukan selanjutnya.

Tak disangka bahwa Gelora akan menarik dagunya dan mencium bibir miliknya, tak hanya mencium bahkan Gelora juga sedikit melumat bibir milik Gino. Dan Gino hanya bisa mematung di tempat, otaknya tidak bisa berfikir lagi saat ini, pada waktu itu Gelora merasa menjadi perempuan yang paling tersakiti karena sudah ia sentuh. Tapi nyatanya pada saat ini Gelora lah yang malah memulainya. "Ah shit!" Umpat Gino begitu saja saat merasa Gelora mencium titik terlemahnya-leher.

Arrogant Girl | JaesooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang