•••
KEADAAN NEGERI RAS API DAN KEMUNCULAN ARCAXUNE.
Tatap Ares terkejut melihat sang naga Arcaxune yang terbang melintasi pegunungan di negerinya.
"Jadi ... inikah yang namanya Arcaxune? Salah satu binatang legendaris, raja dari segala naga di dunia ini,""Naga berwarna merah seperti nyala api yang membara, dan memiliki satu tanduk di kepalanya. Tidak salah lagi, itu benar Arcaxune ..." ujar jendral Mato terpaku melihat binatang itu.
"Ya, tidak kusangka akan melihatnya di tanah kelahiranku sendiri. Jendral Mato, beritahu kabar ini ke ayahku dan segera evakuasi seluruh warga ke tempat yang aman!"
"Baiklah, tapi bagaimana dengan pangeran?"
"Tidak usah mengkhawatirkanku, aku akan mengulur dan menggiring binatang itu agar tidak masuk ke area permukiman,"
"Tapi itu sangat berbahaya pangeran!"
"Kau tidak perlu khawatir, ini sudah menjadi tugasku sebagai seorang pangeran,"
"Baiklah pangeran, sesuai perintahmu, tetap berhati-hatilah ..." ujarnya pergi bersama prajurit lainnya.
Dan putri Caria berjalan mendekati Ares sambil berkata ... "Apa kau di tinggal oleh bawahan-mu? Haha ...."
"Tidak, mereka kusuruh mengamankan seluruh penduduk. Amarah naga ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena negeri ini bisa-bisa lenyap dalam sekejap,"
"Hmm ... sudah tahu begitu kenapa kau masih berada di sini?"
"Kau ini ... benar seorang putri atau bukan, sih?"
"A-apa katamu?"
"Sudah jelas bukan, aku akan melindungi tanah air-ku dan seluruh orang yang ada di negeri ini dengan semampuku ...."
"Kau ... kenapa sampai bertindak sejauh itu?"
"Kalau ditanya kenapa ... karena aku seorang pangeran ...." sahutku dengan senyum percaya diri.
Dan Caria pun terpaku sejenak melihat ekspresi Ares yang menjawab pertanyaannya dengan begitu mudah namun berwibawa.
"Maaf, aku duluan ...." sahut Ares pergi mendekati Arcaxune.
"K-kau ini ... benar-benar sudah gila ya ..." teriak Caria sambil mengikuti Ares.
"Ya! Kenapa kau mengikutiku?"
"Jangan besar kepala, lawanmu adalah Arcaxune. Mustahil bagimu bisa melawannya sendirian ...."
"Ahh ... aku pun sudah tahu, jadi tidak usah membantuku,"
"Hah?! K-kau pikir aku ingin membantumu?"
"Ehh ... bukan ya? Haha ... maaf-maaf,"
"Da-dasar bodoh ..." ujarnya dengan pipi merona.
Tidak lama kemudian, Arcaxune menyadari ada musuh yang akan mendekatinya. Dan seketika Arcaxune langsung melancarkan serangannya berupa semburan api yang sangat besar ke arah mereka berdua.
"Hmm ... kekuatan api yang mampu melahap apa pun, lahaplah serangan yang ada di depanku! Red Fire Shield!"
Dan semburan api yang di hembuskan oleh Arcaxune, dapat ditangani dengan mudah oleh Ares.
"Heh?! Pelindung macam apa itu?" ujar Caria terkejut melihat Ares mampu menahan serangan Arcaxune begitu mudah.
"Haha ... kalau cuma segini saja masih mudah, karena perisai yang kuciptakan ini mampu menyerap serangan elemen api."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantastic 2: Battle Of Live.
Fantasy16+ Fantasy~Romance~Comedy Kisah sang penjelajah mimpi yang menjalani kehidupannya di dunia tanpa batas. Penuh dengan kisah petualangan, aksi yang diluar perkiraan dan drama romantis dibalik panasnya perang yang menegangkan. Perang belum berakhir, p...