Episode 08

155 13 0
                                    

•••

Jum 07.00 AM.

Ketua Zuii berhasil menghalau serangan yang di lancarkan oleh kelompok lawan yang belum kami ketahui siapa mereka dan motifnya kenapa langsung menyerang kami.

Namun, yang dikhawatirkan dari segalanya adalah serangan aneh yang berupa bola api tapi berisi energi elemen cahaya.

Ternyata elemen yang menurutku terlalu over power itu ada juga di dunia ini... Sial! Membuat kesal saja.

"Ternyata benar, mereka adalah kelompok yang di bicarakan oleh warga saat kita di desa pertama. Orang-orang yang mengenakan pakaian serba putih dan beraksesoriskan emas di atas kepalanya." Ujar ketua Zuii.

"Berarti mereka..."

"Mereka bukanlah orang ras Api, siapa mereka sebenarnya!" Sahutnya sedikit kesal.

Sial!

Satu masalah saja belum teratasi sekarang muncul lagi masalah baru dan sepertinya mereka lebih kuat.

Dan kelompok mereka pun berhenti berjalan dan salah seorang dari mereka berbicara...
"Kenapa... Manusia kotor seperti kalian berada disini?"

Hah!? Apa-apaan orang itu... Apa dia sudah gila? Padahal dia saja manusia dasar payah...

Dan ketua Zuii pun menanggapinya...
"Manusia memanglah bukan makhluk yang sempurna, termasuk kalian juga sama kotornya!"

"Jangan samakan kami orang-orang yang terpilih dan ras pilihan dari ras terpilih lainnya yang ada di dunia ini. Kami tidaklah sama seperti kalian para manusia dan ras yang terbuang!"

Apa-apaan yang dibicarakan orang itu... Pilihan-pilihan apa haduh... Bikin pusing saja.

"Aku tidak mau berbasa-basi lagi. Akan kutanya langsung pada kalian, sebenarnya siapa kalian ini? Dan mengapa menyerang kami tanpa sebab?" Sahut ketua Zuii sedikit melangkah maju kedepan.

Dan ia pun menjawab...
"Hmm... Sepertinya memang harus di beritahu posisi kalian saat ini."

"Apa yang kau maksud?"

"Baiklah, akan kuberitahu pada kalian semua siapa kami. Lagi pula ini akan menjadi ingatan terakhir kalian... Haha..." Sahutnya dengan meremehkan.

D-dasar orang gila satu ini! Awas saja kau ya!!!

"Kami tidak memerlukan omong kosongmu saat ini. Karena mulut sampah adalah hal yang paling menjijikan di setiap penjuru dunia!"
Sahut ketua Zuii dengan lantang.

"Serangga seperti kalian beraninya berkata seperti itu pada kami orang-orang pilihan. Kalau begitu ingat pernyataanku ini! Kami adalah orang dari ras Cahaya, ras yang dipilih oleh Dewa sendiri dari sekian ras yang ada. Dan tujuan kami hanya satu... Menciptakan kehidupan di dunia ini sesuai dengan harapan yang dititahkan sang Dewa pada kami sejak terdahulu kala. Maka dari itu kami tidak segan-segan menyerang kalian. Kalian hanyalah sebuah penghalang bagi kami! Musnahlah kalian keturunan yang ternoda dengan dosa!"

Cihh!!!

Mulut besarnya tidak ada habisnya...

"Ketua, bisakah kita menghajarnya sekarang?" Ujarku.

"Tunggu dulu, kita tidak bisa main serang-serang saja. Mereka adalah orang-orang dari ras Cahaya, kekuatan mereka bisa dibilang jauh lebih kuat dari negri ras Api. Kita mungkin akan kesulitan memukul mundur mereka..."

"Oii ketua, tidak ada yang bisa dibicarakan lagi dengan orang sesat itu. Bagaimana kalau aku segera memukulnya saja..." Sahut Dyrus mengepal tangannya dengan kuat.

"Hmm... Aku akan coba sekali lagi."

"Heh?? Mereka tidak akan mendengarkan kata-katamu, percuma..."

"Kalau itu yang dilakukan mereka tinggal kita hajar saja bukan?" Ujar ketua Zuii dengan senyum percaya dirinya.

"Haha... Itulah yang kusuka darimu."

Dan ketua Zuii pun membuka pembicaraan kembali dengan mereka. "Kalian, bukankah ada baiknya menjalin kerjasama demi mewujudkan kehidupan yang penuh damai di dunia ini? Dari situ kita bisa bersama-sama membangun..."

"Hahaha... Apa katamu? Bekerjasama dengan kalian? Kalau kalian ingin bekerjasama mewujudkan perdamaian di dunia ini maka tolong menghilanglah selamanya dari muka dunia ini. Dengan begitu kalian sudah berkontribusi dengan baik, bagaimana?" Sahutnya dengan wajah sinisnya.

"Kekuatan yang membendung di langit-langit, ciptakan kehancuran pada lawanku! Mega Lighting Thunder!" Serang Dyrus langsung.

Tapi...

"Shield..."

Dan serangan Dyrus pun terhalau begitu saja dengan perisai yang melindungi mereka.

A-apa!?

Orang itu... Hanya mengucapkan sepatah kata saja bisa menahan serangan Dyrus.

S-siapa dia... Sepertinya sangat kuat. Orang itu berada di level yang jauh lebih tinggi, sudah dipastikan.

"Kenapa kau menyerangnya?"
Sahut ketua Zuii.

"Sudah tidak ada yang bisa di bicarakan lagi dengan sampah seperti dia bukan." Jawab Dyrus.

"Tapi..."

Dan seketika angin berhembus sangat kencang, langit yang tadinya cerah dalam sekejap terselimuti oleh gelapnya awan.

"Sekarang apa lagi yang kau lakukan Dyrus!?" Sambung ketua Zuii.

"Tidak, bukan aku yang melakukannya. Memang benar aku mampu membuat serangan dari elemen petir, tapi yang membuat gemuruh ini bukan berasal dari kekuatanku." Jelasnya wakil Dyrus.

Apa-apaan ini... Tiba-tiba saja terjadi cuaca yang sangat buruk.

"Sudah saatnya kalian diberi pelajaran ya..." Sahut orang itu dengan sebuah pedang yang terang di tangannya.

"Ketua... Mungkin gemuruh ini dia yang memanggilnya." Sahutku sambil menggunakan tekhnik Summon Sword.

"Begitu ya, baiklah kita akan memulainya juga..."

"Atas nama diriku sendiri, Theo Felomord, salah satu dari ketiga petinggi kerajaan Alexis akan segera menghukum kalian semua dengan setimpal." Sahut orang itu.

Jadi namanya Theo Felomord ya. Tadi apa katanya? dari kerajaan Alexis?

"Kerajaan Alexis?"
Ujar ketua Zuii terlihat bingung.

"Apa ketua mengetahui kerajaan itu?"
Tanyaku.

"Tidak, tapi mungkin aku mengetahuinya. Tapi dimana aku bisa mengingatnya..."

Sial! Musuh baru lagi rupanya...
Kami tidak pantang mundur!

•••

Fantastic 2: Battle Of Live.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang