🍁PROLOG 🍂

1.5K 184 91
                                    

"Alea, Bang Al datang!" teriak Al dengan berlari kearah pintu rumah Alea dengan semangat.

Aldino Devanna Prasetyo satu-satunya teman kecil yang dekat dengan Alea. Panggilan nya Al, dia adalah bocah berusia 8 tahun yang dari bayi sudah bersahabatan dengan Alea. Dia memiliki sifat yang ceria, penyayang dan humoris saat bersama dengan orang-orang terdekatnya. Lain halnya dengan orang yang berani mengusik keluarganya, dia akan berubah menjadi galak, dingin dan kejam ke lawannya. 

Tok tok tok

"Alea buka pintunya!" panggil Al dengan memukul pintu yang ada didepan nya.

"Al, jangan berisik." tegur Wildan dengan menarik tangan Al yang masih memukul pintu yang ada di depan nya.

Namanya Wildan Raihan, dia adalah Abang kandung Al. Umur mereka berdua hanya berjarak 2 tahun. Dia memiliki Sifat yang dingin, irit bicara, cerdas, dan dia juga termasuk mostwanted. Lain halnya saat dia bersama dengan Alea, dia akan menjadi sosok Abang yang lemah lembut, penyayang dan possesive. 

"Siapa suruh Lea buka pintunya lama." gerutu Al dengan kesal.

"Sabar dulu cil." sahut Wildan dengan menjitak kepala Al yang membuatnya meringis kecil.

"Siapa yang Abang panggil bocil?!" tanya Al dengan menatap garang kearah Wildan.

"Lu!" balas Wildan dengan tawa yang mengejek.

Tidak lama kemudian, pintu rumah terbuka dari dalam. Terlihat ada laki-laki yang berdiri di dekat pintu dengan tatapan datar, dia adalah Fajri, Abang kandungnya Alea. 

Fajri Putra Danendra, memiliki sifat yang bertolak belakang dengan adiknya, dia anak yang keras kepala, emosian, kreatif, dingin, pintar membuat lagu, rapper, dan yang paling utama dia juga possesive ke Alea. Siapapun yang mau berteman dengan Alea, harus mendapatkan izin darinya.

"Kenapa Bang Fajri yang buka? Lea nya mana Bang?" tanya Al dengan tatapana bingung seraya melihat kearah belakang tubuh Fajri.

"Ada di kamar." 

Al yang mendengar jawaban dari Fajri, dia pun langsung berlari masuk kearah kamar Alea yang berada di lantai 2. Sesampai dia didepan kamar, Al terkejut melihat Alea yang keluar dari kamarnya dengan masih menggunakan piyama motif beruang dengan salah satu tangan nya yang sibuk mengucek kedua matanya. 

Dia Azalea Qairen, anak yang cantik, pintar, dan juga mempunyai kelebihan dari lahir yang tidak semua orang miliki. Dia termasuk anak Indigo, dia bisa berkomunikasi dengan makhluk dunia lain, bisa melihat masa depan seseorang lewat mimpinya, dan dia juga bisa mendengar isi hati seseorang. Kemampuan yang dia punya membuatnya di jauhi semua orang yang ada di sekitarnya, tapi tidak dengan Keluarga ataupun sahabatnya.

"Selamat pagi Princess!" sapa Al dengan memeluk tubuh Alea dengan erat. 

"Bang Al, sakit tau! Peluknya jangan kencang-kencang." gerutu Alea dengan mengembungkan kedua pipinya.

Perlahan Al melepaskan pelukan nya dengan tatapan menyesal. "Maaf ya Princess, mana yang sakit? biar Al obatin." 

"Udah engga sakit. Bang Al kenapa pagi-pagi udah dirumah Lea?" 

"Bang Al kangen sama Lea."

Alea mengerutkan keningnya. "Kangen? perasaan kemarin Abang masih main bareng sama Lea, kenapa masih kangen?" 

"Emangnya Abang ngga boleh kangen sama kamu? Abang kan gak bisa jau—" ucapan nya terhenti saat mendengar suara teriakan Bunda dari lantai bawah.

"Alea, Al ayo turun dulu kita sarapan bareng." potong Bunda dengan teriak dari lantai satu.

AZALEA QAIREN (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang