"Jangan pernah melakukan pembulian di depan ku atau kamu akan berurusan dengan ku."
~Kaylana Dewana Putri~
Kring!!!
Bell istirahat berbunyi kencang dan membuat semua anak-anak yang berada di dalam kelas berhamburan keluar dari kelas dengan cepat. Beberapa dari mereka ada yang pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka dan ada beberapa yang masih tetap tinggal didalam kelas dengan sibuk mengerjakan tugas mereka yang belum selesai. Termasuk Alea yang masih berada didalam kelas dengan tatapan yang kosong.
"Alea!" panggil Rizky yang membuat Alea tersadar dari lamunan nya.
"Kenapa Ky?" tanya Alea dengan tatapan polos.
"Lu lagi mikirin apa?"
Alea menggeleng pelan. "Ngga mikir apa-apa Ky."
"Lu ngga mau pergi ke kantin? bell istirahat udah bunyi dari tadi."
"Kamu duluan aja, nanti Lea nyusul."
"Sorry, gua tadi dipanggil sama kepala sekolah buat datang ke ruangan nya, jadi mungkin gua bakal telat ke kantin. Lu mau gua antar aja ke kantin?"
Alea kembali menggelengkan kepalanya. "Kalo begitu Lea juga ngga ke kantin dulu Ky, istirahat kedua aja Lea ke kantin nya."
"Nanti lu lapar gimana? mending makan dulu ke kantin, nanti gua yang anterin."
"Ngga usah Iky, Lea juga belum ngerasa lapar. Nanti aja ngga apa-apa, mending kamu ke ruang kepala sekolah dulu sebelum jam istirahat nya habis."
"Beneran lu ngga apa-apa gua tinggal sendiri? atau mau ikut gua aja kesana." ajak Rizky dengan tatapan khawatir.
"Tenang aja Iky, Lea pasti aman disini." balas Alea dengan meyakinkan.
"Yaudah gua ke ruang kepala sekolah dulu, nanti sekalian gua beliin cemilan buat lu makan dikelas." pamit Rizky dengan mengelus kepala Alea dengan sayang.
Rizky pun perlahan berjalan keluar dari kelas dengan meninggalkan Alea yang masih berada di dalam kelas, sebenarnya perasaan dia tidak tenang untuk meninggalkan Alea sendirian tanpa pengawasan nya. Dia takut terjadi sesuatu yang buruk ke Alea, apalagi ada Oliv dan teman-teman nya yang masih berani membully Alea dibelakang nya. Sekarang dia hanya bisa berdoa, semoga Alea baik-baik aja. Sedangkan Alea yang melihat tubuh Rizky yang sudah menghilang dari pandangan nya membuat senyuman Alea memudar, dia juga merasakan perasaan yang sama seperti Rizky. Dia merasa akan terjadi sesuatu dengan nya hari ini, entah itu baik atau buruk.
"Kak Vita, lihat Iren ngga?" tanya Alea lewat batin nya kearah hantu cantik yang duduk di belakang nya. Dia adalah hantu penunggu kelas Alea, dia selalu duduk di kursi yang ada di belakang Alea. Dan juga dia yang selalu menemani Alea di dalam kelas saat Iren sedang berkeliling di sekolahnya.
"Kalo ngga salah, tadi aku lihat dia sama teman nya yang ada di toilet perempuan."
"Maksud Kak Vita, Iren lagi sama Isna?" Vita mengangguk dengan cepat.
"Yaudah, kalo gituh Alea pergi kesana dulu ya Kak." pamit Alea dengan kembali menatap kearah depan.
Saat dia menatap ke depan, tiba-tiba tangan nya ditarik paksa untuk keluar dari kelas sama dua perempuan yang berdiri disamping kanan kirinya. Alea memberontak dengan melepaskan cekalan pada kedua tangan nya yang masih di pegang sama teman-teman nya Oliv.
"Tasya lepasin, ini sa-sakit!" pinta Alea dengan menahan sakit pada kedua tangan nya yang sudah memerah. Mereka berdua membawa Alea kearah taman yang ada dibelakang sekolah untuk menemui Oliv dan yang lainnya disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
AZALEA QAIREN (REVISI)
Teen FictionAzalea Qairen seorang gadis yang memiliki kemampuan bisa berkomunikasi dengan makhluk dunia lain, sayangnya karna kemampuan yang dia miliki dia dijauhi sama semua orang disekitarnya. "Empezar ahora eres mi mujer." "Hah? Kamu ngomong apa Rizky?" "Ale...