"Dulu saya tidak mempunyai seseorang untuk menjadi prioritas saya, tapi sekarang ada kamu yang akan menjadi prioritas saya."
~Alfiansyah Rizky~
Malam ini, cuaca nya terlihat begitu terang menghiasi malam yang indah ini. Banyak bintang di atas sana dengan hawanya yang tidak terlalu dingin seperti malam-malam sebelumnya. Alea melihat kearah jam yang berada di atas nakas tepat di samping tempat tidur nya yang menunjukkan pukul 19.00 wib."Astaga aku ketiduran!" Alea langsung bangun dari tempat tidur dan berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Setelah dia selesai mencuci wajahnya, dia mengambil tisue untuk mengelap sisa-sisa air yang ada diwajahnya. "Bang Fajri udah pulang belum ya? apa aku cek dulu aja ke kamarnya?"
Alea perlahan berjalan keluar dari kamarnya dan melangkah pergi kearah kamar Fajri. Sesampai dia di depan pintu kamar Fajri, dia mulai mengetuk beberapa kali pintu kamar dengan pelan.
"Abang ada didalam?" tanya Alea dengan sedikit berteriak di depan pintu kamar.
Saat dia tidak mendapatkan sahutan dari dalam, Alea pun terpaksa membuka pintu kamar Abang nya dengan hati-hati. Pintu kamar pun terbuka dengan pandangan yang membuat kedua mata Alea melebar. Bagaimana tidak, kondisi kamar Abang nya terlihat berantakan seperti tidak diurus. Alea perlahan melangkah masuk kedalam dengan tubuhnya yang terasa dingin karna ac yang ada didalam kamar Abang nya menyala, kemudian dia membersihkan sisa-sisa makanan untuk dia buang dan mengambil pakaian kotor milik Abang nya yang berada dimana-mana.
Setelah semuanya sudah rapih dan bersih, Alea yang awalnya berniat untuk keluar dari kamar Fajri, tiba-tiba langkah nya berhenti saat melihat Abang nya yang berdiri di depan nya dengan tatapan sulit diartikan. Dia meneguk kasar ludahnya dengan kedua tangan yang saling bertautan satu sama lainnya.
"Berani banget lu masuk kamar gua tanpa izin." hardik Fajri dengan melangkah mendekati tubuh Alea yang masih berdiri diam di depan nya.
"Alea mi-minta maaf Bang." balas Alea dengan gugup.
"Siapa yang ngizinin lu masuk ke kamar gua?" tanya Fajri dengan menekan dagu Alea dengan kencang.
"Jawab!"
"Ngga ada yang izinin Bang, Alea minta maaf Bang." mohon Alea dengan menahan sakit pada dagunya yang masih di remas kencang sama Fajri.
"Kalo ngga ada yang izinin lu masuk ke dalam kamar gua, kenapa lu masuk?!" bentak Fajri dengan mendorong kasar tubuh Alea sampai terjatuh ke lantai dengan keras.
"Gua paling ngga suka kalo privasi gua, lu ganggu. Lebih baik lu pergi dari kamar gua sekarang atau lu angkat kaki dari rumah ini." kata Fajri dengan tatapan tajamnya kearah Alea, sedangkan Alea dengan cepat berdiri dan berjalan keluar dari kamar dengan kedua matanya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZALEA QAIREN (REVISI)
Ficção AdolescenteAzalea Qairen seorang gadis yang memiliki kemampuan bisa berkomunikasi dengan makhluk dunia lain, sayangnya karna kemampuan yang dia miliki dia dijauhi sama semua orang disekitarnya. "Empezar ahora eres mi mujer." "Hah? Kamu ngomong apa Rizky?" "Ale...