26. Orang Misterius

568 85 145
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Sepuluh tahun kemudian ..

“Ahk~” Seorang gadis kecil meringis sakit saat dirinya tersandung oleh kaki temannya hingga membuatnya tersungkur di tanah.

Bekal makanan yang semula di tangannya kini turut berserakan tanpa tersisa. Ia lantas mengepal kesal melihat beberapa anak laki-laki seusianya berdiri di hadapannya dengan tertawa puas.

“Eh hati-hati nanti dia ngadu ke Pamannya, terus kita dibunuh,” sahut salah satu dari mereka yang diselingi tawa ejekan.

“Aaa takut~” timpal yang lainnya.

Anak gadis yang berada di tengah-tengah mereka hanya diam tak melawan. Ia perlahan berdiri membersihkan rok seragamnya yang terkena noda makanan.

Raut wajahnya datar, menatap lurus anak-anak lelaki yang tengah mengelilinginya.

“Apa! Mau ngadu?!”

Anak gadis itu tetap diam meski tubuhnya didorong secara kasar.

Hingga salah satu orang tua siswa memanggil mereka untuk segera kembali ke kelas. Wanita itu menyoroti anak gadis yang berdiri membisu dengan risih.

Ia juga memperingati siswa di sana agar tidak dekat-dekat dengannya.

Sienna itu anak haram. Dia juga nggak punya orang tua. Ayahnya selingkuh, Ibunya sakit-sakitan, Pamannya juga pembunuh. Keluarganya nggak ada yang bener. Jangan deket-deket sama dia!”

Sienna—gadis kecil yang terasingkan dari kawan seusianya karena latar belakang keluarganya yang menurut orang-orang memiliki riwayat kriminalitas.

Tidak ada satu pun yang bersedia menjadi temannya, bahkan untuk mendekatinya saja enggan. Dan akhirnya ia terbiasa menjadi anak penyendiri.

“Sienna.” Dari kejauhan seorang perempuan memanggil dan menghampirinya dengan khawatir.

Ia berlutut di hadapan Sienna lalu mengusap wajahnya.

“Maafin Kak Hana datengnya telat ya?” ucapnya begitu melihat makanan berserakan di tanah yang ia yakini milik Sienna.

“Siapa yang lakuin ini?”

Sienna masih diam tak menjawab. Ia hanya membalas tatapan gelisah Hana dengan sorot mata lurus.

“Sienna .. siapa?” tanya Hana kembali. Namun anak itu tak juga membuka mulutnya yang membuat Hana menyerah.

“Bunda hari ini pulang. Ayah juga mau pulang jemput Bunda,” imbuhnya. “Kak Hana disuruh jemput kamu biar langsung ketemu Bunda.”

“Ayah siapa?” balas Sienna.

“Ayah Faril.”

Setelah mendengar jawaban tersebut, Sienna lantas menepis tangan Hana yang berada di wajahnya. Anak gadis dengan mata dingin itu pun berlalu pergi begitu saja, membuat Hana dengan cepat menyusulnya.

ASKALIN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang